Mufassir Al-Qur’an Terbaik Adalah Ibnu Abbas r.a.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Al-Qur-an)

Pembaca budiman, Rahmaat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Dari sekian ribu ahli tafsir atau mufassir Al-qur'an terbaik adalah Ibnu Abbas, ini dapat dipahami karena beliau temasuk orang yang diceritakan Rasulullah saw. yang dikisahkan dari "Himpunan Fadhilah Amal" karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi r.a. bahwa Ibnu Abbas r.a bercerita , "Tanyakanlah kepadaku mengenai tafsir Al-Qur'an. Aku telah menghafalnya sejak kanak-kanak."   Di lain riwayat ia bekata , "Pada usia sepuluh tahun, aku sudah sampai juz terakhir menghafal Alqur'an"  (HR Bukahri - Fathul Bari) 

Bacaan Al-Qura'an para sahabat berbeda dengan bacaan Alquran kebanyakan orang di zaman sekarang. Mereka memahami Alquran yang mereka baca. Para sahabat ketika mereka membaca alquran akan terlihat dari mimik mukanya dan sorot matanya, apabila yang sedang dibacanya surat atau ayat-ayat yang mengagungkan Allah, raut mukanya seolah merasa takut dan mimiknya patuh tertunduk  akan kebesaran dan kekuasaan-Nya.

Sebaliknya ketika membaca ayat-ayat yang mengandung perintah jihad dan pengorbanan hartanya di jalan Allah para sahabat semangat dan serta merta langsung menemui Rasulullah untuk menanyakan secara pasti dalam mengorbankan hartanya sesuai yang dikendaki Allah SWT. 

Contoh : Surat Al-Baqarah ayat 261, dinama Allah berfirman bagaimana menafkahkan hartanya dan memberikan perumpamaan bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah maka, para sahabat serta merta menyerahkan apa yang mereka miliki. Ini terjadi ketika Rasulullah dan Umat Islam Madinah akan menghadapi Perang Tabuk yang diperkirakan perang yang paling besar sepanjang sejarah perang Rasulullah saw. 
Dan masih banyak kisah di Alquran tentang perdangan kepada Allah, misalnya ketika Allah menurunkan surat Ash Shaff (Barisan) ayat 10 sampai 13. Para sahabat juga tidak menyia-nyiakan apa yang disampaikan Allah melului firmannya.

Contoh lain :  ada bacaan Alquran yang dibaca para sahabat hingga menangis dalam membacanya karena berita siksa neraka jahanam.  Ini semua dilakukan oleh para sahabat Rasulullah saw. pada saat itu, karena mengetahui makna dan tujuan ayat yang dibacanya dan mereka langusng patuh. 

Kembali kepada pokok judul materi ini, mufassir alquran terbaik adalah Ibnu Abbas, memang jika dibandingkan dengan para sahabat, hadits-hadits Nabi SAW tentang penafsiaran Alquran yang diriwayatkan olehnya sangan sedikit. Namun Abdullah bin Mas'ud berkata, "Ahli tafsir terbaik adalah Ibnu Abbas". Abu Abdurrahman berkata, Jika para sahabat mengajar Alquran kepada kami, mereka selalu berkata : "Kami belajar Alquran dari Rasullah saw. sebanyak sepuluh ayat, dan kami tidak akan menambah ayat lain, sebelum sepuluh ayat disesuaikan antara ilmu dengan amalnya"  (Muntakahab Kanz).    

Ketika Rasulullah saw, mninggal dunia, Ibnu Abbas r.a berusaia 13 tahun. Dan Pada usis yang sangat muda itu, jika dibandingkan dengan tafsir hadits yang telah ia hasilkan, jelas itu merupakan karamah dan kenikmatan yang patut dicemburui. Sehingga ia layak menjadi imam para ahli tafsir Alquran. Para tokoh sahabat pun sering menanyakan mengenai penafsiran Alquran kepada Ibnu Abbas.  

Hal ini disebabkan doa Rasulullah saw. yaitu ketika beliau keluar buang air. Selesai beristinja, beliau menjumpai sebuah panci berisi air di luar tempat istinja. Beliau bertanya "Siapakah yang menaruhnya di sini"?. Dijawab, "Ibnu Abbas yang meletakkannya". Mendengar itu, Rasulullah saw sangat senang dengan perbuatan Ibnu Abbas tersebut. Lalu beliau mendoakannya, "Ya Allah, berilah kepahaman agama dan Alquran". Pada saat yang lain, Rasulullah saw, sedang shalat sunnah dan Ibnu Abbas mengikutinya di belakang. Lalu Beliau menariknya dengan tangan beliau dan mensejajarkan, sehingga ia beridiri di sisis kanan Nabi Saw.  Sebab jika imam shalat berjama'ah dengan seorang makmum saja, hendaknya berdiri sejajar, bukan di belakangnya. 

Ketika Nabi saw. khusu' shalat, Ibnu Abbas merangsek mundur kebelakang. Selesai shalat, Nabi bertanya, "Mengapa engkau mundur kebelakang"?. Jawaban Ibnu Abbas r.a. "Ya Rasulullah, Engakau adalah seorang Rasulullah. bagaiman aku dapat berdiri sejajar denganmu". Atas jawaban tersebut Nabi Saw. mendoakannya agar ditambahkan ilmu dan kepahamannya terhadap Alquran. 

Kesimpulan bahwa Ibnu Abbas adalah orang yang mendapat doa Rasulullah saw, secara langsung dihadapannya hinga dua kali, dalam kaitanya dengan pemahaman Alquran dan ilmu pengetahuan yang lainnya.
Maka tak ayal lagi untuk tidak diragukan ilmu tafsirnya dibandingkan dengan para mufassirin lainnnya.

Demikian materi singkat Mufassir Al-Qur'an Terbaik Adalah Ibnu Abbas. Semoga yang sedikit ini menambah wawasan kita dalam beramal agama Islam yang diridhoi Allah Swt. Aamiin...

0 Response to " Mufassir Al-Qur’an Terbaik Adalah Ibnu Abbas r.a. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel