Shalat Gerhana Bulan dan Matahari (Khusuuf dan Kusuuf)


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Shalat)

Pembaca budiman Rahmat serta bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Shalat Gerhana Bulan dan Matahari (Khusuuf dan Kusuuf) adalah shalat sunnah ketika terjadinya Gerhana bulan ataupun matahari. Adapun tata cara dari Shalat tersebut adalah sebagai berikut : 

Untuk shalat Gerhana bulan :
Waktunya adalah selama gerhana bulan tersebut sedang terjadi proses gerhana, hingga akhir gerhana atau pulih sempurna kembali. Misalnya gerhana bulan terjadi pukul 21.30 WIB. dan proses kejadiannya Gerhana itu mencapai setengah jam misalnya, (berarti pukul 22.00 WIB) telah selesai proses gerhana itu, maka waktu itulah shalat sunnah gerhana itupun sudah habis, sudah tidak boleh ada shalat sunnah itu lagi. Karena shalat sunnah gerhana tidak ada Qadha atau pengganti. 

Contoh : pukul 21.30 mulai proses awal terjadi gerhana maka saat itu sudah dapat dilakukan shalat, dan apabila kita mulai shalatnya tidak tepat pukul 21.30, misalnya pukul 21.40, dikarenakan sesuatu hal yang menghalanginya atau ada udzur, maka masih dapat melaksanakan sholat gerhana tersebut. Yang harus diingat jangan melakukan shalat gerhana ketika proses gerhana itu sudah selesai atau pulih sempurna kembali. 
Jumlah raka'at shalat gerhana adalah 2 raka'at. Sebagaimana shalat Sunnah yang dua rak'aat pada umumnya. Bacaan yang dibaca adalah surat Al-Fatihan dan suratan yang kita hafal, tetapi dianjurkan untuk membaca surat yang agak panjang. 

Allah berfirman :
"Janganlah kamu sujud kepada matahari dan bulan, dan sujudlah kepada Allah yang menjadikan keduanya" (QS As-Sajdah : 37)

Rasulullah saw. bersabda:
"Sewaktu Ibrahim meninggal, terjadi gerhana matahari, maka orang-orang berkata : Gerhana matahari karena matinya Ibrahim. Rasulullah saw. menjawab perkataan yang demikian: wahai manusia, agar jangan sampai salah paham, sesungguhnya matahari dan bulan keduanya menjadi tanda (dalil) dari dalil-dalil adanya Tuhan dan kekuasaan-Nya. Kedua Gerhana bulan bukan karena matinya seseorang, dan tidak pula karena hidupnya seseorang maka apabila kamu melihat kedua gerhana itu, hendaklah kamu berdo'a kepada Allah dan shalatlah sampai habis gerhana hingga sempurna kembali".  (HR. Bukhari dan Muslim)
Keterangan diatas berlaku kepada kedua gerhana, baik gerhanana bulan, maupun gerhana matahari.

Hukum shalat gerhana adalah "sunnah istimewa"  boleh berjama'ah dan boleh sendirian (munfarid). Sekurang-kurangnya dua raka'at sebagaimana shalat sunnah pada umumnya. Dan dianjurkan untuk berdiri agak lama dengan membaca surat yang panjang, dan ruku'nya pun lama juga. Bacaan shalat gerhana dengan bacaan nyaring (dikeraskan) baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari. Karena Rasulullah saw. sewaktu shalat gerhana beliau mengeraskan bacaannya. 

Setengah Ulama berpendapat bahwa bacaan shalat gerhana bulan dikeraskan karena terjadi di waktu malam hari, tetapi untuk shalat gerhana matahari tidak dikeraskan karena shalat itu terjadi pada siang hari. 

Dan setengah ulama yang lain, adalah tetap harus mengikuti sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw. bahwa bacaan sholat gerhana matahari atau bulan tetap dikeraskan suaranya. Ulama ini mengqiyaskan  dengan shalat Jum'at walaupun siang hari tetap dikeraskan bacaan sholatnya. 

Sesudah shalat gerhana selesai, baik gerhana bulan atau matahari, disunnahkan untuk berkhutbah memberi nasehat kepada umum apa-apa yang menjadi kepentingan diwaktu itu, serta memerintahkan mereka bertaubat (menyesal) dari segala pekerjaan yang salah yang telah dilakukan dan menyuruh beramal kebaikan, seperi bersedekah, berdoa, (meminta apa yang diinginkan) dan minta ampun dari segala dosa. Adapun khutbah setelah selesai shalat gerhana, Rasullah saw. tidak melakukan seperti khutbah pada hari Jum'at atau khutbah Idul Fitri, dan Idul Adha, tetepi cukup sebatas himbauan untuk setiap orang agar selalu mengingat kebesaran Allah dan Kekuasaan-Nya. 
Niat Shalat Gerhana Matahari dan Bulan (Kusuuf dan Khusuuf) sebagai berikut : 

Niat Shalat Gerhana  Matahari : 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Dibaca : Usholli Sunntatan LiKusuufis Syamsi Rok'ataini Lillahita'aala.
Artinya " Aku niat Shalat sunnah Gerhana Matahari dua raka'at karena Allah ta'aala"

Niat Shalat Gerhana Bulan (Khusuuf)

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Dibaca : "Usolli Sunnatan LiKhusuufil Qomari Rok'ataini Lillahita'aala. 
Artinya "Aku niat Shalat sunnah Gerhana Bulan dua raka'at karena Allah ta'aala. 

Demikian uraian materi Shalat Gerhana bulan dan Matahari (Khusuuf dan Kusuuf). Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan sesuai kebutuhan/kondisi. 

0 Response to "Shalat Gerhana Bulan dan Matahari (Khusuuf dan Kusuuf)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel