ASBABUN NUZUL SURAT ASH-SHAFF (BARISAN)


Kajian Khazanah Islam (katagori posting Asbabun Nuzul) 

Pembaca budiman, semoga Allah Swt. selalu mencurahkan rahmat serta bimbinganNya kepada kita dalam  segala aktivitas di dunia ini semata untuk mencari ridha dan kegahagiaan dunia wal akhirat. Aamiin...

Rasiyambumen/Pelangi Khasan Islam memposting Materi : Asbabun Nuzul Surat Ash-Shaff (Berbaris)

Baca juga : Khotbah Jum'at Bulan Sya'ban (Amalan dan Keutamaan Bulan Sya'ban)

Surat Ash-Shaff terdiri dari 14 ayat termasuk golongan surt-surat Madaniyyah. Dinamai Ash-Shaff dikarenakan pada ayat ke 4 ini terdapat kata shaffan yang bermakna "barisan". Ayat ini menerangkan apa yang diridhai dan yang dimurkai-Nya. Pada ayat ke 3 Allah murka kepada orang yang hanya pandai berkata saja tetapi tidak melakukan apa yang diucapkannya. Dan pada ayat kew 4 diterangkan bahwa Allah Swt menyukai orang yang mempraktekan apa yang diucapkannya yaitu orang-orang yang berperang pada jalan Allah dalam satu barisan.
Ket. (pen) Jihat untuk masa sekarang dapat kita analogkan dengan berjuang dalam rangka perniagaan yang tentu harus mempraktekan sesuai ajaran syariah dengan rasa kepatuhan yang penuh terhadap Allah Swt. (QS, 61 : 10) agar selamat dari adzab yang pedih.  

Pokok-Pokok isinya : 
Semua yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya,
Anjuran berjhad pada jalan Allah,
Pengikut-pengikut nabi Musa dan nabi Isa a.s. pernah mengingkari ajaran-ajaran nabi mereka,
Demikian pula musyrikin Mekah ingin hendak memadamkan cahaya Allah (agama Islam).
Ampunan Allah dan Syurga dapat dicapai dengan iman dan berjuang menegakkan kalimah Allah dengan harta dan jiwa.

Baca juga yang ini : Pengertian Puasa Syawal, Waktu dan Tata Cara.

Asbabun Nuzul Surat Ash-Shaff
1. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika para shahabat Rasulullah saw. duduk-duduk bermudzakarrah, diantara mereka ada yang berkata "Sekiranya kami mengetahui amal yang lebih dicintai oleh Allah, pasti kami akan mengerjakannya" .
Lalu turunlah (QS, Ashaff  :  ayat 1, 2)
سَبَّحَ لِلَّـهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ﴿الصف:(1) 
Telah bertasbih kepada Allah apa saja yg ada di langit dan apa saja yang ada di bumi : dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana. (QS, 61 : 1
 يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ﴿الصف:(2)
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? (QS, 61 : 2)
Kedua ayat tersebut turun berkenaan dengan peristiwa tersebut diatas, yang kemudian dibacakan oleh Rasulullah saw. sampai akhir surat.   Surat ini turun sebagai tuntunan amal yang diridhai Allah Swt., untuk berkurban mempertahankan Agama dan mengamalkannya.
Keterangan ini diriwayatkan oleh at-Tarmidzi dal al-Hakim yang dishahihkan yang bersumber dari Abdullah bin Salam. Dan diriwayatkan pula oleh Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas. 

2. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa para sahabat ingin mengetahui amalan yang paling dicintai Allah dan yang paling afdal (utama). Maka turunlah ayat ini (QS, 61: 10,11,12) yang menegaskan bahwa berjihad adalah amal yang paling utama. Tetapi mereka ternyata segan berjihad sehingga mereka diberi peringatan oleh Allah Swt, karena menyalahi ucapannya dengan diturunkan (ayat 2 dan 3 surat ke-61).
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abi Shalih. Dan Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim dari Ali yang bersumber dari Ibnu Abbas. 

3. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat "lima taquluuna maalaa taf'aluun" (QS, 61 : 2) turun berkenaan dengan orang-orang yang berkata tentang perang, akan tetapi tidak pernah melakukannya baik memukul, menusuk, ataupun membunuh. 
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Ad-Dlahhaq. 

4. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (QS 61 : 2 dan 3) turun di waktu Kaum Muslimin mudur terdesak pada waktu perang uhud. 
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil. 

5. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika turun ayat "Yaa ayyuhal ladziina amanuu hal adullukum'ala tijarotin tunjiikum min adzabin alim"  (QS, 61 : 10).   Kaum Muslimin berkata : "sekiranya kami tahu apa yang dimaksudkan tijaarah itu pasti kami akan ikut serta memberikan harta benda dan ahli famili". Maka Allah menurunkan ayat selanjutnya (QS, 61 : 11) yang menjelaskan bahwa tijaarah itu ialah beriman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya.   
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa'id bin Jubair

Demikian Asbabun Nuzul Surat Ash-Shaff yang didasarkan dari hadits dan riwayat-riwayat yang shoheh.

Baca jangan ketinggalan : Biografi Imam Bukhari dan Muslim Penyusun Hadits Paling Shahih

0 Response to "ASBABUN NUZUL SURAT ASH-SHAFF (BARISAN)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel