Mema'afkan Adalah Tabungan Akhirat Yang Sangat Bernilai.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori Posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimingan-Nya semoga selalui tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Mema'afkan adalah bukan suatu perkara yang mudah. Tetapi ketika seseorang mau mema'afkan orang lain hakekatnya adalah ia telah mengambil keputusan besar untuk menggugurkan haknya. Karena hak untuk mengungkit sakit hati, menyimpan dendam, atau membalas perlakuan yang pernah di deritanya, sebetuylnya masih bisa/boleh dilakukan. Namun dengan sikap untuk memaafkan kita telah mengambil keputusan yang begitu tepat. Karena keputusan ini membuahkan hasil yang cukup besar terhadap diri kita, misalnya kita akan mendapat tabungan di akhirat yang lebih bernilai. Hal ini Allah gambarkan dalam alqur'an surat Asy Syuura ; ayat 40 sebagai berikut : 
"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa mema'afkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. (QS, 42 : 40)  

Dan dari teladan Rasulullah saw. serta para sahabat yang mulia, terpancar hikmah bahwa mema'afkan itu adalah suatu nikmat. Ketika kita sudi membukakan pintu ma'af bagi siapaun yang pernah menyakiti, maka akan mendapatkan beberapa manfaat sebagai berikut :

Pertama : Memaafkan adalah pangkal kemuliaan. Sebab hanya orang yang mulia dan berjiwa besar  yang dapat dengan lapang melebur kesalahan orang lain. Dan Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kebajikan setiap hamba-Nya. Dia akan membalas kelapangan orang yang mau membuka pintu ma'afnya dengan limpahan kemuliaan.
Rasulullah bersabda : "Allah akan membalas orang yang mau mema'afkan (orang lain) dengan menambah kemuliaanya." (HR. Muslim).

Tuntunan ini menjadi lentera bagi para sahabat ketika dalam suasana gelisah. Seperti yang pernah dialami oleh Abu Bakar As-Siddiq r.a. ketika beliau marah besar kepada Musthah, yaitu orang yang telah dirawat dan dinafkahinya, namun justru ikut memfitnah Aisyah r.anha. dalam tragedi khabar al-ifki. Abu Bakar hendak mengusir Musthah. Tetapi ketika beliau ingat dengan tuntunan Nabi SAW, maka beliau mengurungkan niatnya.

Kedua : Memaafkan dapat mengurangi beban hidup. Karena sering kali rasa sakit yang datang  dari orang lain tidak ada kaitan langsung dengan tujuan atau bagian penting hidup kita. Dan bila kita memilih untuk mengungkit-ungkitnya, berarti kita akan menjadikan sesuatu yang tidak penting sebagai  masalah yang serius, dan menjadi beban bagi hidup kita.  Padahal dalam masalah yang sangat prinsipun, Nabi SAW, tetap mau mema'afkan, sehingga tidak menjadi beban baru bagi dakwah dan hidup beliau.

Kisah yang pernah dialami Rasulullah SAW. ketika orang-orang Thoif merespon dakwah beliau dengan penerimaan yang sangat kasar, Rasulullah SAW. memilih untuk mema'afkan. Sementara Malaikat telah datang dan menawarkan kepada beliau balasan apa yang harus diberikan kepada orang Thoif tersebut, apakah aku timpakan bukit untuk orang-orang Thoif? Nabi saw. mengatakan kepada malaikat "jangan". Aku maafkan mereka karena pasti mereka tidak tahu manfaat yang aku akan sampaikan. Beliau tidak hanya mema'afkan perlakuan kasar mereka, malah membalasnya dengan untaian do'a : "Ya Allah, berilah hidayah untuk mereka". Sesungguhnya mereka berbuat kasar kepadaku hanya karena mereka tidak tahu"

Ketiga : Memaafkan adalah tabungan akhirat yang sangat bernilai. Dalam al-qur'an surat Asy Syuraa ayat 40, Alah SWT, telah memberi tahu akan manfaat yang begitu besar bagi siapa saja yang mampu memberi ma'af kepada orang yang telah menyakitinya. Sebaimana telah tertera di atas pada alenia pertama dalam materi ini, dengan terjemahannya dari Al-Qur'an Surat Asy Syurra ayat 40.

Imam Al Hasan, ra.  saat menafsirkan Ayat tersebut, meriwayatkan : "Pada hari kiamat nanti, semua manusia akan dibawa ke hadapan Allah SWT. kemudian ada yang menyeru : "Tidak boleh ada yang berdiri kecuali kepada orang yang mempunyai simpanan pahala di sisi Allah". Dan ternyata tidak ada yang berani berdiri kecuali orang-orang yang pernah memaafkan orang lain yang pernah menyakitinya kala mereka hidup di dunia.

Demikian uraian singkat, Memafkan Adalah Tabungan Akhirat Yang Sangat Bernilai. Semoga bermanfaat dan dijadikan renungan untuk dapat kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari (bermu'amalah) atau Hablum minannas.

Baca juga yang ini : 

0 Response to "Mema'afkan Adalah Tabungan Akhirat Yang Sangat Bernilai."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel