Kemuliaan Akan Diraih Jika Istiqomah Memelihara Kalimat Thoyyibah.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segla aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Kemuliaan akan diraih jika istiqomah memelihara kalimat thoyyibah, hal ini telah tercantung dalam al-Qur'an  surat Fathir ayat 10, inilah firman-Nya : 
"Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan yang baik (1250) dan amal yang sholeh dinaikkan-Nya. (1251). Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur". (QS Fathir : 10) 
Ket. (1250) Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah kalimat Tauhid yaitu "Laa ilaa ha illallah" dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik yang diucapkan karena Allah semata. 
(1251) Maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi pahala.

Setiap manusia pasti menginginkan memperoleh kehidupan yang mulia. Dalam arti secara utuh, yaitu memiliki kedudukan yang mapan secara lahiriyah (material-finansial) dan bathinniyah (moral-spiritual) di tengah lingkungan keluarga dan masyarakat. Sehingga munculah semboyan dalam bahasa arab "الحياة النبيلة أو الشهادة" "Hidup mulia atau mati syahid".

Hidup harus dihiasi dengan tindakan-tindakan atau perbuatan yang bermanfaat, baik yang bersifat vertikal berupa ketaatan kepada Allah SWT, menjalankan seluruh perintahnya dan berusaha dengan keras untuk menjauhkan/meninggalkan seluruh larangan-Nya, maupun berbuat kebaikan secara horizontal. Berbuat amal shaleh, kebaikan kepada sesama dengan penuh ikhlas tanpa pamrih sesuai tuntutunan Allah dan Rasul-Nya. Dan dengan pengharapan dapat mati dalam keadaan syahid atas segala perbutan yang telah kita lakukan di permukaan bumi ini.

Menurut Salafus Shaleh untuk meraih kemuliaan adalah dengan keimanan dan ketaqwaan. Karena iman adalah pondasi untuk menancapkan pilar-pilar taqwa. Dan taqwa itulah yang akan menjadi tangga pencapaian kemulian di dunia saat ini, maupun akhirat kelak. Karena dalam taqwa itu terdapat kalimat yang baik (kalimat thoyyibah). Seluruh perilaku yang serba baik, mulai dari niat, ucapan serta tindakan. Dan semua ini dilakukan dengan menunjukkan kerendahan hati, sopan-santun, lemah lembut, kasih sayang, tunduk dan patuh kepada aturan-aturan Allah SWT. Dirumuskan oleh para Ulama Salafus Shalihin, kalimat yang baik meliputi, doa, dzikir, membaca Qur'an, dan lain-lain yang berhubungan dengan ibadah ritual.

Hubungan dengan Allah (Hablum minallahi), serta perbuatan-perbuatan baik dan bijak sesama manusia (Hablum minannasi). Maka antara "kalimat yang baik " dengan perbuatan yang baik dan bijak atau amal shaleh, tidak terpisah satu sama lain dalam mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT.
Tegasnya "kalimat yang baik" yang merupakan presentasi hubungan dengan Allah tidak sempurna tanpa amal shaleh yang merupakan wujud hubungan sesama manusia. Ibadah ritual akan terangkat berkat amal sosial (amal shaleh).

Bagi orang yang sudah beruntung mendapat kemuliaan dari Allah SWT, dalam bentuk harta kekayaan, pangkat, jabatan dan ketinggian ilmu, ketekunan ibadah, serta bentuk lain yang menjadi ciri kemuliaan diri dan penghormatan orang lain, harus berusaha dengan keras untuk mampu mempertahankan hingga akhir hayat. Jangan sampai ternodai oleh hal-hal yang akan menghancurkan kemuliaan tersebut. Terutama dari sifat lupa diri dan penyalah gunaan wewenang.

Peringatan Allah SWT. sangat jelas "Dan orang-orang yang membuat rencana jahat, bagi mereka adzab yang sangat keras, serta rencana merea itu pasti akan hancur/binasa. (QS, Fathir : 10). Artinya orang-orang yang akan menyelewengkan kemuliaan yang ada pada dirinya untuk memuaskan hawa nafsu, mengumbar perilaku sewenang-wenang, dan tindakan tercelai lainnya segera akan dicabut kemuliannya tersebut.

Anggapan untuk mempertahankan kemuliaan dengan mencederai "kalimat toyyibah" dan amal shaleh adalah salah sama sekali. Allah yang Maha kusa sebagai pemilik kemuliaan tidak akan tinggal diam. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Termasuk mencampakkan manusia yang hari ini mulia, besok bisa jadi menjadi hina dina. Tumpuan pondasi iman dan taqwa jangan digoyahkan oleh perilaku-perilaku yang menyimpang dari "kalimat thoyyibah" dan amal shaleh.

Kejatuhan seseorang dari kemuliaan hidup yang sudah diperolehnya, akan terjadi karena menyimpang dari prinsip-prinsip "kalimat thoyyibah" dan amal shaleh. Ketika merasa kuat, kaya, hebat, tampan dan lain sebagainya, seolah-olah milik pribadi. Kita lupa bahwa semua itu hakekatnya adalah titipan atau pinjaman yang diberikan oleh Allah SWT, yang diberikan karena berkat kalimat thoyyibah dan amal shaleh. Begitu kalimat thoyyibah dan amal shalah itu hilang, maka hilanglah pula kemuliann tersebut dengan sekejap. Maka itu tidak ada jalan lain bagi orang yang sudah mencapai kemuliaan, untuk mempertahankannya dengan menjaga dan merawat kalimat thoyyibah, yang menjadi pertanda Hablum minallahi dan amal shaleh (Hablum minnasi).

Demikian uraian singkat Kemuliaan akan diraih jika istiqomah memelihara kalimat thoyyibah. Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin...

Baca juga yang ini : 

0 Response to "Kemuliaan Akan Diraih Jika Istiqomah Memelihara Kalimat Thoyyibah."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel