Kontribusi Besar Khadijah Dalam Mendampingi Dakwah Rasulullah SAW.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Kisah)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Kontribusi besar Khadijah dalam mendampingi dakwah Rasulullah saw, adalah bukan sesuatu yang kebetulan, semua itu telah diatur dan ditetapkan oleh Allah jauh-jauh sebelum Rasulullah mengenal Khadijah secara sempurna. Awal perjuangan Nabi saw,  dalam menyampaikan wahyu dari Allah  swt, sebagai petunjuk hidup manusia kepada umatnya, sangat banyak rintagan yang dialaminya.

Rintangan yang sangat berat dirasakan Rasulullah saw. ketika wahyu yang hampir setiap hari beliau terima, terhenti kurang lebih hampir satu tahun lamanya tidak ada wahyu yang turun kepadanya. Saat itulah Kaum Quraisy munafik dan kaum kafir menghina,/mengejek Rasulullah dengan ejekan yang menyakitkan dan mencemaskan beliau. Mereka berkata : "Tuhanmu sudah meninggalkan dan tidak akan pedulikan kamu lagi, dan kamu (Muhammad), segeralah mengikuti agama nenek moyangku dan nenek moyangmu dengan meyembah Tuhan (berhala) yang telah ada di sekitar Ka'bah". Dan ejekan-ejekan bentuk yang lain, lebih menyakitkan datang bertubi-tubi setiap hari.

Dari kejadian tersebut sangatlah terpukul hati Rasulullah swa. sehingga sering termenung dan ketika di pagi hari buta yang masih redup, sering duduk dengan menengadahkan kepalanya ke arah langit dengan penuh pengharapan untuk menerima wahyu kembali.

Pada saat kegelesahan Nabi saw. sudah sangat dirasa genting, maka Allah SWT, menurunkan wahyu-Nya sebagai jawaban kegelisahan yang dirasakan Rasulullah saw.  Allah berfirman didalam surat Adh-Duhhaa sebagai berikut :
"Demi waktu matahari sepenggalahan naik" (1) 
dan demi ,malam apabila telah sunyi (2)
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu (3)
dan sesusungguhnya akhir itu lebih baik bagimu, dari permulaan (4)
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas (5).
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?. (6)
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung lalu Dia memberi petunjuk. (7)
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberi kecukupan. (8)
Adapun terhadap anak yatim maka jangan kamu berlaku sewenang-wenang. (9)
Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya. (10)
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur) (11).

Apabila kita menelisik dari surat adh-dhuhaa ayat ke-8 maka perkawinan Khadijah dan Nabi saw. itu sudahlah tertulis jauh-jauh sebelum Rasulullah mengenal Khadijah secara kaafah, Allah telah merencanakan, dengan isyarat bahwa Nabi saw saat itu masih sebagai orang yang berkeurangan/miskin yang tidak mempunyai harta yang cukup, sebaliknya Khadijah adala seorang perempuan yang kaya raya. Dengan perkawinannya antara Nabi saw. dengan Khadijah maka Allah telah memenuhi janjinya untuk memberi dengan berkecukupan kepada Rasulullah saw.  Karena dalam kisahnya setelah Rasulullah menikah dengan Khadijah, seluruh harta kekayaan Khadijah, diberikan kepada suaminya untuk keperluan yang Rasulullah butuhkan dalam pengembangan mensyiarkan agama Islam. 

Khadijah binti Khuwalid bin Asad bin Abd Al-Uzza merupakan salah satu perempuan yang digelari Ummul mukminin (Ibu orang-orang beriman). Khadijah merupakan istri dari Rasulullah saw.  Khadijah dipinang Rasulullah saw saat usianya sudah 40 tahun. Sedangkan Rasulullah masih 25 tahun. 

Dikutip dari buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Khadijah biasa dipanggil dengan sebutan Ummu Hindun. Pada zaman Jahiliyah, Khadijah dipanggil Ath-Thahirah (wanita suci) karena selalu menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. 

Orang-orang Quraisy waktu itu menganggap Khadijah sebagai pemimpin perempuan Quraisy. Khadijah lahir di Makkah pada tahun 68 sebelum Hijrah. Khadijah merupakan perempuan terpandang pada zaman itu. Disamping kecantikannya yang sangat menarik, beliau adalah Saudagar terkaya di jazirah Arab. 

Pernikahan dengan Rasulullah bukan yang pertama. Sebelunya Khadijah pernah menikah dengan 'Atiq bin Abid. Hindun merupakan anak perempuan hasil pernikahan dengan Atiq. Namun pernikahannya dengan Atiq tidak lama karena suaminya meninggal dunia. 

Dia kemudian menikah kembali dengan Abu Halah At-Tamimi dan dikaruniai satu anak laki-laki dan seorang perempuan. Setelah itu baru Rasulullah menikahi Khadijah dan yang meminangnya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib, sayyid asy-Syuhada. Sebab Hamzah harus selalu siap berada di samping Rasulullah saw, baik suka mapun duka. Terlebih saat itu Rasulullah selalu mendapat ancaman karena menyebarkan agama Islam. 

Namun Khadijah merupakan perempuan tangguh yang tetap setia menemani perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam. Khadijah memiliki kontribusi besar dalam membantu Rasulullah menjalani kehidupan suci, jauh dari penyembahan berhala, khmar, judi, kehidupan hura-hura dan penurutan hawa nafsu pada masa sebelum wahyu turun. 

Kontribusi besar Khadijah lainnya ketika Rasulullah menyepi di gua Hira yang kemudian wahyu diturunkan oleh Allah Swt. Saat beliau menyepi di Gua Hira, Khadijah yang menyediakan segala perbekalan Rasulullah saw. Khadijah pula orang pertama yang beriman kepada Allah dan Rasululullah serta membenarkan risalahnya. Khadijah merupakan perempuan dengan kekayaan yang melimpah ruah. 

Kekayaannya diinvestasikan di bidang perdagangan. Dalam buku Seratus Muslim Terkemuka karya Jamil Ahmad dijelaskan ketertarikan Khadijah kepada Rasulullah karena kejujuran, kesetiaan, dan moralnya. Rasulullah waktu itu sangat terkenal diseluruh Hijaz. Sifat tersebutlah yang membuat Rasulullah dijuluki gelar al-Amin.  Atas dasar itu Khadijah menerima Rasulullah bekerja di usaha dagangnya. Kadijah kemudian mengirim Rasulullah ke Basrah untuk membawa barang dagangan Khadijah selama tiga bulan lamanya. Sekembalinya dari Basrah, Khadijah mengajukan lamaran agar dinikahi oleh Rasulullah saw. 

Pada zaman itu, perempuan bebas menentukan pilihan siapa laki-laki yang akan di nikahinya. Kelarga Rasulullah seperti pamannya Abu Thalib dan Hamzah kemudian berkumpul di rumah Khadijah membicarakan terkait lamaran. Abu Thalib saat itu memberikan sambutan dalam upacara pernikahan antara Khadijah dan Rasulullah. 

Khadijah kemudian mendampingi Rasulullah saw, selama 25 tahun sebelum akhirnya meninggal dunia tiga tahun sebelum masa hijrah. Dari pernikahannya tersebut, mereka dikaruniai enam orang anak. Kekayaan yang melimpah, diberikan kepada Rasulullah secara keseluruhan sebelum Khadijah meninggal. Dengan kekayaan yang melimpah ruah dan kedudukan Khadijah yang sangat mulia dalam niatnya memberikan seluruh hartanya, sangat bermanfaat untuk syiar agama Islam. Sehingga para ulama menyebut Khadijah merupakan satu tokoh terbesar dari tiga perempuan Islam. Dua perempuan lainnya yaitu Fatimah dan 'Aisyah. 

Bahkan dalam beberapa hadis, nabi memuji Khadijah. Dimana menurut Sahih Muslim disebutkan terdapat dua orang perempuan yang menempati posisi tertinggi dalam pandangan Allah swt, yaitu Maryam ibunda Nabi Isa AS. dan Khadijah. 

Demikian uraian Kontribusi Besar Khadijah Dalam Mendampingi Dakwah Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi kepada para istri-istri yang sholihah. Aamiin...

0 Response to "Kontribusi Besar Khadijah Dalam Mendampingi Dakwah Rasulullah SAW."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel