Mengapa Malaikat Jibril Menangis dan Ketakutan?.


Kajian Khazanah Islam (katagori posting Kisah) 
Rasiyambumen.com

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Agak terdengar aneh dengan judul  "Mengapa Malaikat Jibril Menangis dan Ketakutan, materi ini diambil dari kisah yang terdapat pada Ensiklopedia Al-Qur'an, bahwa Umar bin Khatthab r.a. meriwayatkan rangkaian pembicaraan yang berlangsung antara Rasulullah saw. dengan Malaikat Jibril AS. 

Suatu hari Malaikat Jibril menemui Rasulullah saw. dan menyampaikan kabar kedahsyatan neraka. Malaikat Jibril berkata "Neraka itu hitam pekat, bunga apinya tidak dapat meneranginya, nyalanya tidak dapat dipadamkan". 
Baca yang ini : Khutbah Jum'at Singkat 2016

Demi Dzat yang mengutusmu dengan benar, wahai Muhammad, seandainya sebesar lubang jarun saja dibuka dari neraka jahanam, niscaya seluruh yang ada di permukaan bumi akan mati karena panasnya".

"Demi Dzat yang mengutusmu dengan hak, seandainya penjaga neraka jahanam menampakkan dirinya kepada penghuni bumi, niscaya semua orang yang ada di muka bumi ini akan mati, karena begitu buruk mukanya dan begitu busuk baunya"!

Demi Dzat yang mengutusmu dengan hak, seandainya satu mata rantai penghuni neraka, yang diterangkan Allah SWT dalam Kitab-Nya yaitu Surah Al-Haqqah ayat 32. "Dan belitlah ia dengan rantai yang panjangnya 70 hasta dan diletakkan di atas gunung-gunung dunia, niscaya akan hancur berkeping-keping bahkan bumi pun ikut hancur" 

"Cukup!" kata Rasulullah saw. kepada Jibril, "Agar hatiku tidak gemetar yang mengakibatkan kematianku" Malaikat Jibril pun menangis. Ketika Rasulullah melihat Jibril menagis, lalu beliau bertanya : "Mengapa engkau menangis, wahai Jibril, sedangkan engkau punya kedudukan mulia yang dianugerahkan Allah kepadamu?" 

Malaikat Jibril menjawab : "Bagaimana aku tidak menangis, Aku lebih berhak menangis. Siapa tahu Allah Yang Maha Mengetahui, kelak aku memperoleh kedudukan yang bukan sebagaimana kedudukan saat ini. Aku tidak tahu, mungkinkah aku diuji sebagaiman iblis. Dulu ia berasal dari golongan malaikat. Aku tidak tahu, mungkin diuji sebagaimana Harut dan Marut". Mendengar jawaban Jibril Rasulullah pun ikut menangis. 

Kedua makhluk tersebut terus menangis, hingga Allah Swt. mengutus seorang malaikat yang lain kepada keduanya seraya berkata, Wahai Jibril!, wahai Muhammad!, Sesungguhnya Allah SWT menjamin kalian dari kemungkinan melakukan kedurhakaan kepada-Nya". Barulah keduanya berhenti menangis dan merasa tenang, dan Malaikat Jibril pun kembali ke langit. 
Malaikat Jibril AS. memiliki kekdudukan yang agung di sisi Allah SWT, sebagaimana firman-Nya : "Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman Allah, (yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril) yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya" (QS at-Taqwir : 19-21).  Meskipun sedemikian agung kedudukannya di sisi Allah SWT, Jibril senantiasa takut apabila suatu hari kehilangan ridho Allah SWT. 

Dalam kisah Malaikat Jibril AS. dan Rasulullah saw. terkandung pelajaran berharga ( 'ibrah) bagi setiap orang yang beriman.  Kita dapat simak bahwa akhir kehidupan manusia, yang menentukan adalah Allah SWT.  Karena itu orang beriman seharusnya bertawajjuh (mengarahkan hatinya) hanya kepada Allah SWT., senantiasa berdoa agar Allah SWT tidak memalingkan hatinya setelah mendapat hidayah. Sekaligus mengingat akhirat dan membebaskan diri dari ketergantungan serta kesenangan dunia semata,yang hina ini.  

Demikian kisah Mengapa Malaikat Jibril Menangis dan Ketakutan?. Semoga bermanfaat dan menambah ketaqwaan kepada Allah SWT, dan berharap kita mati dalam khusnul khatimah.  

0 Response to "Mengapa Malaikat Jibril Menangis dan Ketakutan?."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel