Pascahari Kiamat Ucapan "Umatku" Terulang Kembali Sebagaimana Ketika Nabi SAW. Hendak Wafat.

Ilustrasi Padang mahsyar

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (katagori posting Kisah)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimingan-Nya semoga selalu tercurah dan menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Pascahari kiamat ucapan "umatku" terulang kembali sebagaimana ketika Nabi SAW hendak wafat,  ini dikisahkan dalam Ensiklopedia Alquran. Kisah tersebut diantaranya adalah dialog Rasulullah saw dengan para sahabat. 

Setelah hari berbangkit dan orang-orang dikumpulkan di Padang Mahsyar, mereka sibuk memikirkan dirinya sendiri, tak terkecuali para Nabi. Mereka sibuk menyelamatkan diri sendiri dari siksaan neraka. Namun ada satu Nabi yang saat itu dimintai pertolongan, beliau adalah Nabi Muhammad SAW. 

Abu Hurairah menuturkan bahwa suatu hari, dirinya berdoa bersama Rasulullah saw. dan sejumlah sahabatnya. Tak disangka dan tak terduga, sebuah hasta (kaki) kambing yang telah dimasak dengan sedapnya disodorkan ke hadapannya, Nabi saw. memang menyukainya. 

Kemudian beliau menyantapnya dengan perlahan seraya berkata, "Aku penghulu manusaia di hari kiamat. Apakah kalian tahu?, dan apa sebabnya Allah SWT mengumpulkan semua manusia, sejak generasi pertama hingga generasi terakhir di satu tempat?". Para sahabat tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan Rasul.  Beliau melanjutkan ceritanya : 
"Lalu seorang memandang, dan mendengar seruan mereka, dan matahari semakin mendekat ke arah mereka. Tak ayal mereka-pun kepanasan dan menanggung kesulitan yang amat berat dan tak sanggup diembannya".

"Mereka berkata, Tahukah kalian apa yang sedang kita alami?, Tahukah kalian apa yang sedang kita hadapi?. Tahukah kalian orang yang dapat meminta syafaat kepada Tuhan buat kita?. Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Bapak kita, Adam AS."  

Disabdakan oleh Nabi saw. bahwa mereka lalu mendatangi Adam AS. dan berkata, "Wahai Adam, bapak umat manusia. Allah SWT menciptakanmu dengan Tangan-Nya, meniupkan roh-Nya ke dalam dirimu, memerintahkan para malaikat untuk bersujud, dan menempatkanmu di surga. Maukah engkau memintakan syafaat kepada Tuhanmu untuk kami?. Tahukah kamu apa yang kami alami dan menimpa kami ini?"

Adam menjawab : "Sesungguhnya, Tuhanku sangat marah pada hari ini. Dia tidak pernah marah seperti itu sebelum dan sesudahnya. Dia pernah melarangku mendekati pohon, namun aku langgar, aku sibuk mengurusi diriku sendiri. Pergilah kepada selainku. Pergilah kepada Nuh!". 

Mereka pun mendatangi Nuh dan berkata : "Wahai Nuh, engkau adalah Rasul yang awal yang diutus kepada penduduk bumi. Allah SWT menilaimu sebagai hamba yang banyak bersyukur. Tahukah engkau apa yang menimpa kami saat ini?. Maukah engkau memintakan syafaat untuk kami?"

Nuh AS, menjawab : "Sesungguhnya, hari ini Tuhanku sangat marah. Dia tidak pernah marah seperti itu sebelum dan sesudahnya. Sesungguhnya aku punya dosa yang telah kuserukan supaya Tuhan menghukum kaumku. Aku sibuk mengurusi diriku sendiri. 

Doa yang dimaksud Nabi Nuh AS adalah doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT saat dirinya marah kepada kaumnya yang mendustakannya serta menyatakan tetap dalam kekufuran. Setelah doa itu dipanjatkan Nuh, terjadilah banjir yang sangat dahsyat, sebagaimana diabadikan dalam dua ayat berikut :

"Dan Nuh berkata : "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun diantara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu. Dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat durhaka (maksiat), lagi kafir". (QS. Nuh : 26-27. 
Karena  doa diatas Nuh merasa berdosa dan menyesali di akhirat hingga Allah marah maka dia juga sedang sibuk mengurusi dirinya. 
Lalu Nuh berkata : Pergilah kepada selainku. Pergilah kepada Ibrahim!". 

Kemudian mereka pun mendatangi Ibrahim AS dan berkata, "Wahai Nabi dan Kekaksih-Nya, mintakan syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tahukah engkau, apa yang kami alami saat ini?". Ibrahim menjawab : "Tuhanku sangat marah hari ini. Dia tidak pernah marah seperti itu sebelum dan sesudahnya. Aku pernah berdusta tiga kali. Maka aku sibuk mengurusi diriku sendiri. Pergilah kepada selainku. Pergilah kepada Musa AS. 

Lalu mereka-pun mendatangi Musa AS. dan berkata : "Wahai Musa, Allah SWT melebihkanmu dengan risalah dan kalam-Nya dibanding manusia lain. Mintakan syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tahukah engkau, apa yang kami alami saat ini?. Musa berkata : "Tuhanku sangat marah hari ini. Dia tidak pernah marah seperti itu sebelum dan sesudahnya. Karena aku pernah membunuh jiwa yang sebenarnya dilarang. Aku sibuk mengurusi diriku sendiri".   

Merekapun pergi mendatangi Isa AS. dan berkata, : "Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah dan kalimat-Nya disampaikan kepada Maryam serta dari-Nya. Dan engkau juga dapat berbicara saat masih dalam buaian. Mintakanlah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami".

Isa AS menjawab : "Tuhanku sangat marah hari ini. Dia tidak pernah marah seperti itu sebelum dan sesudahnya. Pergilah kepada selainku. Pergilah kepada Muhammad!." 

Lalu mereka pun mendatangi Nabi Muhammad SAW dan berkata, : "Wahai Nabi Allah, Muhammad adalah utusan Allah dan penutup para Nabi. Allah SWT mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Mintakanlah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tahukah engkau, apa yang kami alami saat ini?".

Maka Nabi Muhammad SAW. bertolak hingga sampai di bawah Arsy., Beliau bersimpuh sujud kepada Allah.  "Kemudian Allah SWT. membuka pintu hatiku untuk memuji-Nya yang belum pernah dilakukan kepada seorang pun sebelumku" kata Nabi.  

Maka Allah berkata, : "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu!. Mintalah niscaya permintaanmu akan dikabulkan dan syafaatilah, niscaya syafaatmu akan diterima" 

Lalu aku mengangkat kepalaku seraya berucap : "Umatku, wahai Tuhanku, Umatku, wahai Tuhanku, Umatku, wahai Tuhanku. 

Lalu dijawab oleh Allah SWT, : "Wahai Muhammad, masukanlah umatmu yang tidak dihisab melalui pintu surga sebelah kanan". 

Rasulullah saw. mengakhiri sabdanya kepada para sahabat dengan mengatakan : "Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, jarak kedua daun pintu surga itu seperti jarak antara kota Makkah dan kota Bushra (sebuah kota di Syam di Suriah). HR. Buhari, Muslim dan Tirmidzi). 

Semoga kisah ini bermanfaat dan menjadikan kita akan yakin atas kebenaran syafaat yang akan diberikan kepa kita semua, di yaumil akhir nanti.

0 Response to "Pascahari Kiamat Ucapan "Umatku" Terulang Kembali Sebagaimana Ketika Nabi SAW. Hendak Wafat. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel