Balasan Cepat di Dunia bagi Anak Durhaka: Pelajaran dari Kisah Nyata
Tuesday, August 12, 2025
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin.
Pendahuluan
Dalam Islam, berbakti kepada orang tua
(birrul walidain) adalah perintah yang ditekankan setelah perintah untuk
menyembah Allah. Allah berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَـٰنًۭا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.” (QS. Al-Isra’: 23)
Sebaliknya, durhaka kepada orang tua adalah dosa besar yang mendapat ancaman langsung dari Allah. Nabi ﷺ bersabda:
“Dua dosa yang Allah segerakan hukumannya di dunia: durhaka kepada orang tua dan perbuatan zalim.” (HR. Al-Hakim, dishahihkan Al-Albani)
Hadis ini menjadi peringatan bahwa durhaka bisa membawa balasan di dunia sebelum balasan akhirat tiba.
Balasan Cepat bagi Anak Durhaka
Berdasarkan Al-Qur’an, hadis, dan
pengalaman kehidupan, beberapa balasan cepat di dunia bagi anak durhaka antara
lain:
1. Hilangnya Keberkahan Hidup
Rezeki menjadi seret, hati gelisah,
dan hidup terasa sempit. Allah berfirman:
“Dan barang siapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (QS. Thaha:
124)
Para ulama menafsirkan, termasuk
berpaling dari perintah birrul walidain.
2. Kehilangan Kehormatan di Masyarakat
Anak durhaka akan dijauhi orang karena
akhlaknya buruk. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bakti kepada orang tua adalah sebab
ridha Allah, dan durhaka kepada orang tua adalah sebab murka Allah.” (HR.
Tirmidzi, no. 1899)
3. Teguran Musibah yang Datang Tiba-Tiba
Musibah seperti sakit mendadak atau
kehilangan harta bisa menjadi bentuk balasan cepat dari Allah sebagai
peringatan.
Kisah Nyata: Teguran di Depan Mata
Di sebuah desa, hiduplah seorang anak yang
sering membentak ibunya karena dianggap cerewet. Ia merasa sudah dewasa dan
tidak butuh nasihat. Suatu hari, saat sedang bekerja, tangannya terjepit mesin
hingga cacat permanen. Beberapa jam sebelumnya, ia sempat memarahi ibunya
dengan kata-kata kasar. Saat ditanya oleh ustaz, ia menangis, menyadari bahwa
musibah itu mungkin teguran dari Allah atas sikap durhakanya.
Kisah ini menjadi pelajaran bagi warga desa bahwa ridha Allah bergantung pada
ridha orang tua, dan murka Allah bergantung pada murka orang tua.
Pelajaran Penting dari Kisah
• Jaga ucapan dan sikap kepada orang tua,
karena balasan bisa datang cepat.
• Segera minta maaf dan perbaiki hubungan,
karena doa restu mereka adalah kunci keberkahan.
• Terus berbakti meski orang tua telah
wafat, dengan mendoakan, bersedekah, dan melaksanakan wasiat mereka.
Penutup
Durhaka kepada orang tua adalah dosa besar
yang dapat mengundang murka Allah di dunia dan akhirat. Jangan tunggu musibah
datang baru menyesal. Selagi ada kesempatan, bahagiakan mereka dengan bakti dan
doa.
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada
murka orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Semoga kita termasuk anak-anak yang mendapat keberkahan hidup melalui ridha orang tua.
0 Response to "Balasan Cepat di Dunia bagi Anak Durhaka: Pelajaran dari Kisah Nyata"
Post a Comment