Rezeki Itu Sudah Dijamim, Tetapi Harus Dijemput.
Wednesday, June 11, 2025
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk mendapat kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin.
Rezeki Itu Sudah Dijamim, Tetapi Harus Dijemput.
Setiap insan pasti mendambakan hidup yang berkecukupan. Tidak berlebihan, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga, serta bisa berbagi dengan sesama. Dalam Islam, rezeki adalah ketetapan Allah, yang pasti diberikan kepada setiap makhluk-Nya. Namun, meski sudah dijamin, rezeki tetap harus diupayakan.
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا "Dan tidak ada satu makhluk melata-pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya". (QS, Hud : 6)
Maka tugas kita adalah menjemput rezeki itu dengan cara yang mudah namun penuh berkah. Dengan ilmu, amal, dan sikap hati yang benar.
Kiat-kiat yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Luruskan Niat : Rezeki Bukan Sekedar Untuk Dunia.
Banyak orang yang niatnya hanya sekedar "ingin kaya" tanpa tahu untuk apa kekayaan itu. Akibatnya, saat rezeki datang, ia menjadi hamba harta dan lupa pada Pemberi Rezeki. Dalam Islam, niat adalah fondasi.
Niatkan mencari rezeki untuk :
1.Menafkahi keluarga sebagai bentuk ibadah.
2. Membantu orang lain melalui sedekah dan wakaf.
3. Menjauhkan diri dari kemiskinan yang melemahkan iman.
4. Mendekatkan diri kepada Allah dengan kerja halal.
2. Kuasai Ilmu Dunia dan Akhirat.
Rezeki mudah datang jika kita punya ilmu dunia dan keahlian. Tapi agar rezeki itu halal dan berkah, kita juga butuh ilmu agama.
-- Ilmu Dunia : Seperti keahlian bisnis, teknologi, pertanian, atau perdagangan akan memudahkan, kita membuka rezeki.
-- Ilmu Dunia : Seperti keahlian bisnis, teknologi, pertanian, atau perdagangan akan memudahkan, kita membuka rezeki.
-- Ilmu Agama : Mengajari kita batasan halal-haram, adab berdagang, serta cara menjaga hati agar tetap bersih dalam berkompetisi.
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
“Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu”. (HR. Bukhari)
3. Bangun Etos Kerja Yang Islami.
Rezeki tidak akan datang hanya dengan berdoa tanpa kerja. Rasulullah, ﷺ adalah seorang pekerja keras dan jujur. Bahkan para sahabatpun berdagang, bertani, dan bekerja sambil menjaga shalat dan ibadah-ibadah yang lain.
Etos kerja Islami mencakup :
1. Disiplin dan tanggung jawab.
2. Kejujuran dan tidak curang.
3. Menepati janji dan amanah
4. Tidak meninipu atau mengambil hak orang alian.
إن الله يحب العبد الذي إذا عمل أتقنه "Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang jika bekerja, ia menyempurnakan pekerjaannya" (HR. At-Thabrani)
4. Perbanyak Istighfar dan Dzikir.
Kadang rezeki terasa seret bukan karena kurang usaha, tetapi ada dosa yang belum disadari. Maka memperbanyak istighfar akan membersihka penghalang rezeki.
ومن كثر الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا، ورزقه من حيث لا يحتسب
(رواه أحمد) "Barang siapa yang memperbanyak istighfar niscaya Allah akan menjadikan jalan keluar untuk setiap kesusahan, dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka" (HR Ahmad).
Demikian pula dzikir akan menenangkan hati dalam proses pencarian rezeki, teruma saat hasil tidak sesuai harapan.
5. Bertawakal Dengan Keyakinan.
Setelah berusaha dengan maksimal, langkah berikutnaya adalah bertawakal ; artinya adalah menyerahkan hasil kepada Allah, dengan keyakinan bahwa rezeki kita takkan pernah tertukar.
لو توكلتم على الله حق توكلكم لرزقكم كما يرزق الطير، تغدو جائعة وتعود شبعانًا (رواه الترمذي) "Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebanar-benarnya tawakal, niscya Allah akan memberi rezeki kepada kalian, sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, ia pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari, dalam keadaan kenyang". (HR. Tirmidzi)
Namun kita perlu tahu bahwa tawakal bukan hanya pasrah tanpa usaha, tetapi usaha maksimal + hati yang tenang dengan hasil apapun.
6. Bersyukur atas yang sedikit, pasti Allah akan tambahkan menjadi banyak.
Bersyukur adalah magnet rezeki yang sangat dahsyat. Sering kali rezeki tidak bertambah, sebab rasa syukur yang telah tiada. Tetapi dengan syukur akan bertambah rezekinya dan membuka pintu keberkahan.
Cara bersyukur menurut syariah :
1. Menggunkan rezeki untuk kebaikan.
2. Tidak mengeluh saat kekurangan.
3. Berbagi dengan yang sedang mebutuhkan.
4.Tidak sombong atas kelebihan yang dimiliki.
7. Jangan Lupakan Do'a dan Sedekah.
Doa adalah senjata orang mukmin. Mintalah kepada Allah rezeki yang luas, halal dan penuh berkah. Jangan hanya mengandalkan kekuatan diri saja, sebab Allah yang memiliki rizeki dan yang membuka pintunya.
Sedang sedekah adalah amalan yang justru menarik/memancing datangnya rezeki. Dan kita harus ingat bahwa "Sedekah tidak akan mengurangi harta kita" (HR Muslim)
Bahkan dalam keadaan sempit pun, sedekah kecil yang ikhlas dapat membuka pintu rezeki yang besar.
Penutup : Rezeki Itu Urusan Allah, Sikap Kita Yang Menentukan.
Mencari rezeki itu mudah bagi yang yakin dan ikhlas. Bukan soal seberapa besar hasilnya, tetapi seberapa berkah dan tenteram hati kita dalam menjalaninya.
Allah tidak menilai seberapa banyak rezeki yang kita miliki, tetapi bagaimana cara kita mencarinya dan bagaimana kita menggunakannya.
Maka di akhir artikel ini ; Carilah rezeki dengan usaha terbaikmu, niatkan untuk mendapat ridha-Nya, ikhlaskan hatimu, dan bersyukurlah atas setiap tetes nikmat yang diberikan-Nya. Aamiin.
Wallahu 'alam Bishaawab.
0 Response to " Rezeki Itu Sudah Dijamim, Tetapi Harus Dijemput."
Post a Comment