Di Titik Pasrah, Manusia Akan Menemukan Allah.
Saturday, May 24, 2025
Add Comment
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin.
Dalam perjalanan hidup kita semua pernah sampai di satu titik. Titik lelah, titik buntu, titik air, mata yang jatuh dalam diam. Saat semua usaha tak lagi berbuah hasil, saat doa terasa menggantung di langit, dan harapan seolah perlahan pudar. Di sanalah tanpa disadari hati mulai berbisik lirih : Ya Allah aku tak mampu lagi., Aku serahkan semua kepada-Mu.
Itulah titik pasrah. Bukan tanda kalah, tapi momen dimana jiwa berhenti menggenggam dan mulai membuka kedua tangannya kepada langit. Dan di titik itulah aku menemukan Allah.
Kepasrahan : Bukan Identik Kelemahan, Tetapi Puncak Keimanan.
Dalam Islam kepasrahan bukan bentuk kelemahan. Ia adalah bentuk tertinggi dari tawakal --- berserah kepada Allah setelah ikhtiar dilakukan. Hal ini diyatakan Allah dalam Al-Qur'an sebagai berikut : وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا "dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung." (QS, An-Nisa' : 81 )
Pasrah bukanlah berhenti berusaha tetapi meletakkan hasil sepenuhnya pada keputusan Allah, meyakini bahwa apapun terjadi adalah yang terbaik menurut-Nya.
Saat tidak ada yang dapat diandalkan : Allah masih ada.
Manusia sering merasa kuat karena harta, jabatan, atau orang-orang tercinta. Tetapi kalau semua itu hilang, kita baru sadar bahwa Allah-lah yang tidak pernah meninggalkan.
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣)
Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah-lah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS, At-Thalaq 2-3)
Di titik rapuh, justru jiwa menemukan
keteguhan baru. Bukan karena kuatnya diri, tapi karena bersandar penuh pada
Sang Maha Kuat.
Hadits Tawakal dan Pasrah.
Nabi Shalallahu Alaihi Wa sallam mengajarkan bahwa nilai tawakal adalah inti keimanan.
وإنكم لو توكلتم على الله حق توكلكم لرزقتم كما يرزق الطير، يصبح جائعا، ويعشي شبعاناً
“Seandainya kalian benar-benar bertawakal
kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi
rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; pagi hari ia pergi dalam keadaan
lapar, dan sore hari kembali dalam keadaan kenyang.” (HR. At-Tirmidzi)
Hadits ini menunjukkan bahwa tawakal bukan
pasif, tapi aktif: seperti burung yang tetap terbang, berusaha, namun hatinya
tenang karena yakin kepada Rabb-nya.
Pasrah Melahirkan Kedamaian.
Kepasrahan kepada Allah menumbuhkan rasa damai yang tak tergantung situasi. Tak lagi mengeluh saat gagal, dan tak berlebihan saat berhasil. Semuanya dinikmati dengan rasa syukur dan sabar.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".(QS, Ar'Ra'd : 28)
Di titik pasrah, kita berhenti menuntut hidup
sempurna. Kita mulai percaya bahwa skenario Allah jauh lebih indah dari rencana
kita.
Menemukan Allah Dalam Keheningan
Hati.Pasrah bukan sekadar lisan yang berkata, “Aku
serahkan kepada Allah,” tapi hati yang benar-benar melepaskan kendali. Di saat
seperti itu, Allah bukan sekadar nama yang kita sebut dalam doa, tapi hadir
nyata dalam kesadaran kita.
أنا أتوافق مع تحيزات عبدي تجاهي. "أنا معه حين يذكرني... "Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku
kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika hati benar-benar berserah, kita
merasakan kehadiran-Nya bukan hanya saat sujud, tapi dalam setiap nafas dan
langkah.
Penutup. Di titik Pasrah Ada Cinta Allah Yang Nyata.
Mungkin jalan hidup tidak selalu mudah. Tapi,
saat kita benar-benar berserah, kita tidak lagi berjalan sendiri. Kita dipeluk
oleh kasih sayang Allah, dibimbing oleh cahaya-Nya, dan dikuatkan oleh
janji-Nya.
Di titik pasrah, kita tak kehilangan arah.
Justru di sanalah kita menemukan makna,
bahkan lebih dari itu, kita menemukan Allah. Wallahu 'alam Bishawab.
0 Response to "Di Titik Pasrah, Manusia Akan Menemukan Allah."
Post a Comment