Qurban Dan Spirit Kepedulian Sosial.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Qurban).

Pembaca budiman Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin. 

Setiap kali datangnya Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia diingatkan kembali kisah monumental pengorbanan nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Sebuah peristiwa yang bukan hanya menggambarkan ketaatan yang luar biasa kepada Allah, tetapi juga menjadi dasar dari ibadah Qurban yang kita kenal hari ini. Dibalik ibadah ini, tersimpan pesan besar yang sering kali lupa dari perhatian spirit kepedulian sosial. 

Makna Qurban Yang Lebih Dalam
Qurban secara bahasa berarti "dekat" berasal dari kata qariba-yaarobu yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Namun dalam prakteknya Qurban tidak hanya mendekatkan pelakunya kepada Allah, tetapi juga kepada sesama manusia, teruma mereka yang kurang mampu.  Dengan kata lain, ketika seseorang telah menyerahkan sembelihan yang sudah diniatkan, maka dari sebagian daging diberikan kepada kaum duafa dan fakir miskin sebagai rasa empati. Sebab daging-daging itu hakekatnya hanya dibutuhkan oleh sesama manusia.

Allah berfirman  :
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ
"Daging-daging unta dan darahnya itu, sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah tetapi ketakwaan dari kamu-lah yang dapat mencapainya". (QS, Al.Hajj :37)  
Ayat ini menegaskan bahwa esensi Qurban bukan hanya sekedar ritual penyembelihan hewan melainkan ketaqwaan dan keikhlasan, serta kepekaan sosial kepada orang-orang yang ada disekitarnya.  

Qurban : Ibadah Yang Mengajarkan Empati. 
Ketika seseorang berqurban ia mengeluarkan sebagian hartanya untuk membeli hewan, lalu dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan. Inilah bentuk nyata empati sosial yang diajarkan Islam: memberikan yang terbaik kepada mereka yang mungkin sepanjang tahun tak mampu menikmati daging sekalipun. 

Dalam hadits : Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa sallam bersabda : 
ما من عمل ابن آدم يوم النحر أحب إلى الله من ذبح الأضحية
"Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai Allah daripada menyembelih hewan Qurban" (HR. Tirmidzi).
Orang-orang yang berqurban disamping mendapat cinta dari Allah, dirinya-pun ingin mencintai sesama, sebagaimana dia dicintai Allah. Dengan membagikan sebagian daging yang diqurbankannya. 

Maka lihatlah kepada siapa daging itu dibagikan?. Bukan hanya dinikmati oleh yang berqurban saja, tetapi juga untuk fakir miskin, tetangga, kerabat, bahkan yang tidak dikenal sekalipun. Spirit ini menunjukkan bahwa Idul Adha bukan hanya momen spritual individual, tetapi juga momen solidaritas sosial. 

Menjadikan Qurban Sebagai Solidaritas Sosial.
Sayangnya dalam praktek, semangat sosial dalam Qurban kadang tergeser oleh aspek seremonial. Distribusi daging lebih sering menjadi ajang "pembagian rata" bukan pembagian berbasis kebutuhan. Padahal Qurban seharusnya menjadi jembatan kasih sayang antara si mampu dan yang tak mampu.   

Bayangkan Jika Semangat ini diperluas : 
- Qurban menjadi bagian dari gerakan pengentasan kemiskinan.
- Panitia Qurban bekerja sama dengan lembaga sosial untuk menyalurkan ke daerah yang        rawan gizi atau daerah tertinggal. 
- Anak-anak diajarkan makna berbagi sejak dini melalui kegiatan Qurban keluarga. 

Qurban Di Era Modern Masih Relevankah?.
Di tengah dunia yang makin individualis, ibadah Qurban adalah pengingat bahwa harta bukanlah milik mutlak kita. Ia dititipkan oleh Allah agar agar dimanfaatkan untuk kebaikan bersama.  Dalam konteks ini, Qurban menjadi alat penghapus kesenjangan, setidaknya untuk sejenak dan pembangun rasa kebersamaan di tengah masyarakat. 

Tidak hanya itu Qurban juga dapat menjadi sarana memberdayakan peternak lokal, membuka lapangan kerja sementara, bagi tukang jagal, kurir daging, dan panitia penyelenggara. Qurban bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga motor ekonomi dan sosial. 

Penutup : Menghidupkan Semangat Qurban Sepanjang Tahun
Spirit qurban sejatinya tidak berhenti di Hari Raya Idul Adha. Kepedulian sosial harus menjadi karakter Muslim sepanjang waktu. Memberi bantuan dan peduli pada sesama adalah bagian dari iman. 

Mari jadikan momen Qurban bukan sekedar ritual tahunan, tetapi gerakan hati yang membawa keberkahan untuk sekitar. Karena sejatinya yang Allah terima bukanlah darah dan daging, tetapi ketulusan niat dan dampak dari pengorbanan kita. Demikian mujdah-mudah yang sedkit ini bermanfaat. Aamiin. Wallahu 'alam Bishowab.

0 Response to "Qurban Dan Spirit Kepedulian Sosial. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel