2 Macam Takdir Serta Penjelasannya Secara Lengkap.

 
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)
 
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, semoga mendapatkan kebahagiaan dan berharap rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
 
Takdir secara bahasa, berasal dari kalimat Qoddaro-Yuqaddiru-Taqdiiron. Yang atinya Ketentuan, Ukuran, Ketetapan, Rumusan. Referensi atau penjelasan ini, dinukil dari firman Allah SWT sebagai berikut :  
 الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
"Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (QS, Al-Furqaan/25 : 2)  
 
Dari beberapa ayat Al-Qur'an, dapat ditelusuri definisi takdir, baik secara etimologi maupun terminologi. Mengutip Ulama besar M.Quraish Shihab dalam wawasan Al-Qur'an : "Tafsir Maudhu'i Atas Pelbagai Persoalan Umat" kata takdir terambil dari kata Taqaddara berasal dari akar kata Qadaro yang antara lain berarti mengukur, memberi kadar, atau ukuran, sehingga jika kita berkata "Allah telah nenakdirkan demikian" maka itu berarti Allah telah kadar/ukuran, atau batas tertentu dalam diri, sifat, atau kemampuan maksimal makhluk-Nya. 

Al-Raghib mengatakan : "Qadar berarti kemampuan atau pengusaan ilmu, yang mencakup juga kehendak". Dengan qadar tersebut terwujud suatu yang sesuai dengan pengetahuan dan kehendak tersebut".  
 
Takdir menurut istilah, dapat diartikan sebagai suatu peraturan tertenut yang telah dibuat oleh Allah SWT, baikaspek struktural maupun aspek fungsionalnya, untuk undang-undang umum atau kepastian-kepastian yang dikaitkan di dalamnya, antara sebab dan akibat (causaliteit). Sehingga seluruh ciptaan ini mampu atau tidak berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya, yang kemudian melahirkan kualitas-kualitas atau kejadian-kejadian tertentu. 
 
Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana yang dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaituinformasi Allah melalui Al-Qur'an dan Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi. 
 
Ada Dua Jenis Takdir : Takdir Mubram Dan Takdir Muallaq.
 
1. Takdir Mubram 
Takdir Mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah yang pasti berlaku. Takdir Mubram ini, membuat manusia tidak diberi peran sama sekali untuk mewujudkannya atau menentukannya. 
Contoh takdir Mubram adalah misalnya tentang kelahiran dan kematian manusia. Tentu keberadaan takdir Mubram, membuat manusia tidak ada yang tahu kapan akan dilahirkan, dan kapan akan mati.  Semua menjadi rahasia Allah dan terjadi sesuai dengan ketetapan-Nya. 
 
2. Takdir Muallaq
Takdir Muallaq adalah ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia. Takdir Muallak ini berkaitan dengan usaha atau ikhtiar dari manusia. 
Contoh takdir Muallaq adalah misal ; keberhasilan murid sekolah meraih prestasi. 
Murid yang berprestasi itu bukan murid yang diam saja, tidak belajar dan hanya menunggu takdir. Tetapi dalam contoh takdir mu'allaq adalah ia yang selalu berusaha dan belajar setiap hari untuk meraih cita-cita yang diharapkan. 
 
Jika begitu, apa yang diraihnya selain ditentukan oleh macam takdir Allah, juga ditopang oleh usaha dan doa yang dia lakukan. Jadi berusaha itu harus, tetapi berdoa juga harus, dan rela menerima segala macam takdir yang sudah ditentukan oleh Allah SWT juga jangan dilalaikan. 
Contoh takdir Mu'allaq, dijelaskan atau digambarkan oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya dalam Al-qur'an sebagai berikut : 
إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan, yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi merekaa selain Dia". (QS, Ar- Ra'd/13 : 11).   
 
Penjelasan di atas terkait dengan dua takdir, yaitu Takdir Mubram dan Takdir Muallaq, sekiranya dapat menjadi pemahaman kita dalam keyakinan, serta pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seseorang ingin kaya maka harus berusaha bekerja dengan keras dan jangan lupa berdoa kepada sang Pemberi rezeki yaitu Allah SWT. Adapun akhir yang didapatnya itulah yang dinamakan Takdir Muallaq. 
 
Ada tiga golongan muslim yang menerima takdir dengan sifat sebagai berikut : 
Pertama : Mereka yang cenderung ridha dengan takdir tersebut. Golongan ini masuk dalam tingkatan paling tinggi yang diuji oleh Allah SWT.  Sebagiman firman Allah berikut : 
 مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Tidak ada suatu musibah-pun yang menimpa seseorang, kecuali dengan ijin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS, At-Tagahhbun/64 : 11).  
 
Sesungguhnya Allah SWT apabila mencintai sebuah kaum, maka Dia mengujinya. 
Dalam riwayat Tirmidzi dari Anas bin Malik RA, Rasulullah Muhammad SAW, bersabda:
"Barang siapa yang ridha maka dia akan mendapatkan keridhaan, dan barang siapa yang benci, maka dia akan mendapatkan kebencian".  
 
Kedua : Golongan yang sabar menerima takdir, tetapi tidak merasa menyenangkan. Tingkatan ini lebih rendah dari golongan ridha, lantaran belum bisa menerima takdir yang ditetapkan oleh Allah SWT dengan sepenuh hati. 
Sebab dibalik kesabaran tersimpan banyak kebaikan. Bahkan Allah menjanjikan pahala kepada mereka yang mampu bersabar, seperti dalam firman berikut : 
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (QS, Az-Zumar/39 : 10).
Sabar merupakan sikap menjaga diri dari marah meski ada perasaan sakit. Sabar juga menjaga tubuh dari tindakan-tindakan yang mencerminkan ketidak sukaan seperti mengeluh, muka masam dan lain sebagainya. 

Ketiga : Golongan yang marah atas takdir Allah. Golongan ini termasuk kelompok yang menuduh Allah dengan kejelekan, bahkan berani mengatakan Allah tidak adil. Ini adalah termasuk orang-orang yang prustasi/putus asa, bahkan boleh jadi adalah orang yang kufur.  Wallahu'alam Bishawab. 

Demikian uraian singkat materi "2 Macam Takdir Serta Penjelasannya Secara Lengkap". Semoga bermanfaat, dengan wawasan yang luas, kita dapat mengamalkan agama Islam yang mulia ini dengan ikhlas. Aamiin.  

0 Response to "2 Macam Takdir Serta Penjelasannya Secara Lengkap."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel