Kultum Ramadhan Tahun 2020 (Th.1441 H).


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Kultum Ramadhan)
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
Judul kultum : SETIAP AMALAN IBADAH HARUS DISERTAI DENGAN ILMU.

Assalamu'alaikum wr.wb.
 Hadirin jamaah shalat taraweh yang selalu dirahmati Allah SWT. 
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan ke hadirat ilahi Robbi Allah SWT, bahwa pada malam pertama taraweh ini, kita dapat melaksanakan shalat dengan berjamaah dalam rangka qiyamul-lail untuk menunaikan ibadah puasa ramadhan di hari pertama yaitu besok pagi, dimulai waktu fajar hingga maghrib atau tenggelamnya matahari. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan kesehatan dan kekuatan untuk kita sama-sama melaksanakannya hingga selesai satu bulan penuh. Aamiin...

Shalawat serta salam kita haturkan ke haribaan junjungan nabi besar Muhammad s.a.w, kepada keluarganya, para sahabat, tabi'in, tabiut-tabi'in dan insya Allah kepada kita semua, yang hingga saat ini bahkan detik ini masih istiqamah mengamalkan risalah yang Beliau ajarkan, mudah-mudahan akan mendapat syafa'at di yaumil akhir kelak. Aamiin ya robbal 'aalamin.

Hadirin jamaah yang dirahmati Allah, sesuatu yang kita mesti ketahui sebelum kita beramal, adalah dengan mempelajari ilmu yang nanti akan kita amalkan. Hal ini sebagaimana kata Umar bin Abdul Azis, beliau pernah mengatakan ;
"Man abadallaaha bighoiri 'ilmin kana maayufsidu aktsar mimmaa yuslih" Artinya : Barangsiapa yang beribadah kepada Allah SWT tanpa ilmu, maka kerusakan yang dia perbuat lebih banyak daripada maslahat atau kebaikan yang akan ia peroleh.  

Pada kesempatan malam ini, berkait dengan datangnya bulan ramadhan yang penuh berkah, semoga kita dapat memetik kemanfaatanya, kebaikan yang penuh pahala dapat kita raih, maka kami akan jejaslan beberapa hal yang disunnahkan atau diajurkan ketika kita sedang menjalankan ibadah puasa.

Pertama, kata para ulama, yang dianjurkan dalam bulan puasa adalah makan sahur. Dan makan sahur disini, waktunya yang lebih utama adalah kita akhirkan. Tidak di tengah malam, juga bukan jam dua malam, tetapi lebih dekat ke waktu shalat subuh. Itulah waktu yang terbaik.

Berkait dengan makan sahur, Nabi s.aw. pernah memerintahkan sebagaimana sabda beliau :
"Makan sahurlah karena di dalam (makan) sahur itu, ada keberkahan" (Muttafaq 'Alaihi) 

Maka makan sahur yang diakhirkan itu lebih baik, sebagaima ada hadits dari Anas yang pernah diceritakan dan cerita ini datang dari Zaid bin Stabit yang pernah makan sahur bersama Nabi s.a.w. 
Ketika itu Anas bertanya kepada kepada Zaid, berapa lama waktu Nabi Muhammad s.a.w. makan sahur dengan waktunya shalat, atau dengan adzan waktu shalat subuh?. Zaid itu menjawab waktu Nabi s.a.w. makan sahur, yaitu antara lima puluh sampai enam puluh bacaan ayat al-qur'an yang dibaca. 

Dari keterangan Zaid itu, para ulama menyimpulkan bahwa makan sahur Nabi s.a.w. itu, sangat dekat dengan ditegakkanya shalat subuh. Maka anjuran makan sahur yang terbaik agar diakhirkan, yaitu tidak dilaksanakan pada tengah malam, dan tidak juga sekitar jam dua malam, tetapi lebih baik adalah waktunya dekat dengan shalat subuh, karena hal tersebut akan menguatkan fisik kita, selain juga karena makan sahur yang diakhirkan itu, adalah waktu yang penuh keberkahan.

Kedua : selain itu, yang disunnahkan dalam puasa adalah mensegerakan berbuka. Dan ketika kita berbuka,  diperintahkan oleh Nabi s.a.w. , agar disegerakan. Artinya ketika waktu berbuka itu tiba, pada waktu tenggelamnya matahari, maka kita diperintahkan untuk segera berbuka dan tidak menunda, atau menunggu adzan maghrib sampai selesai, apalagi hingga waktu Isa. 
Karena hal yang demikian itu adalah tanda kebaikan seorang muslim. Sebagaimana sabda Nabi s.a.w 
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ "Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka" .  Dan ketika berbuka, kita dianjurkan untuk makan tammer atau ruttap, yang pertama kita makan adalah tammr, yaitu kurma basah atu ruttap kurma kering tetapi jika kita dapat menemunkan keduanya. Karena kita di Indonesia agak susah walapun banyak yang menjualnya tetapi ini tentunya bagi orang-orang yang dapat membelanjakannya atau orang yang dekat dengan pasar Tanah Abang misalnya,  karena di sana banyak dijual berbagai jenis kurma. Namun apabila kita tidak dapat mendapatkan Tammer dan Ruttap, maka diperbolehkan dengan seteguk air putih atau segelas air hangat manis.

Yang dianjurkan masih dalam kaitan berbuka. Ketika kita berbuka, jangan lupa berdoa kepada Allah SWT. Karena dalam sabda Nabi s.a.w ; "Terkabulnya doa adalah ketika orang itu saat berbuka puasa". Dan bacaan yang Nabi s.a.w. anjurkan kita membaca doa sebagai berikut : 
Dzabazh zhoma wabtsallati 'uruuqu watsabatal ajru insya Allah.
Artinya : Telah hilang rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya allah. Ini adalah doa yang selalu dibaca oleh Nabi s.a.w. ketika berbuka puasa. Adapun doa yang umumnya sering kita baca adalah : 
 Artinya : "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rizeki dari-Mu aku berbuka. Dengan Rahmat-Mu ya Allah Tuhan Maha Pengasih". 
Dari kedua doa di atas boleh salah satu yang diamalkan, mana yang lebih mudah dipahami. Dan apabila harus milih mana yang lebih baik? maka keduanya adalah baik. 

Masih dalam kaitan berbuka, yang dianjurkan lagi oleh Nabi s.a.w. adalah kita diperintahkan memberi kebaikan kepada orang lain dengan bersedekah, memberikan makan kepada orang yang berbuka pusa. Sebab orang yang memberi makan orang yang berbuka puasa kepada orang lain, akan mendapatkan pahala seperti orang yang puasa tersebut. Nabi s.a.w. bersabda. 
"Man fathara shaaimaan kana lahu mislu ajrihi ghaira annahu laa yanqushu min ajris shaaimi syai'an"
Artinya : "Siapa yang memberi makan orang (yang berbuka) berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu". 

Ketiga yang dianjurkan lagi ketika kita berpuasa, banyak melakukan kebaikan, diantara yang dikatakan oleh Ibnu Qayim, kita perbanyak bersedekah, memperbanyak amalan baik, kita memperbayak membaca al-qur'an, dan mentadaburi al-qur'an, kita memperbanyak dzikir, dan ibadah-ibadah sunnah yang lainnya. Karena Rasulullah s.a.w. beliau begitu semangat sekali, hingga beliau berulang-ulang mengkhatamkan al-qur'an di dalam bulan ramadhan. Maka ketika kita diberi kesempatan, diberi kekuatan, diberi kesehatan oleh Allah SWT, manfaatkan bulan ramadhan ini dengan memperbanyak amalan kebaikan.  

Keempat atau yang terakhir, ketika kita sedang berpuasa kita diperintahkan untuk tidak berbicara yang tidak ada manfaatnya atau kata-kata kotor dan berusaha dengan sunguh-sungguh meninggalkan maksiat. Kata-kata kotor misalnya Nabi s.a.w sudah berwanti-wanti dengan sabdanya :
"Man lam yada' qaulaj juuri  wal'amala bihi falaisa lillahi haajatan fii an yada'a dho'aa mahu wassaraa bahu".
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata kotor/dusta dan bahkan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan". (HR. Bukhari no. 1903).  Maka ketika kita sedang berpuasa jauhilah kata-kata yang kotor, kata-kata yang sia-sia. Karena dalam bulan ramadhan  seharusnya kita meningkatkan amal-amal yang baik yang dapat meningkatkan iman kita untuk selalu bertambah dan bertambah kesempurnaan iman kita. Aamiin. 

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat dan menjadikan kita bertambah imannya. 
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wa barakaatuh.

0 Response to "Kultum Ramadhan Tahun 2020 (Th.1441 H)."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel