Sejarah Turunnya Bacaan Sami'allaahu Liman Hamidah

 

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Sholat)
 
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selelau tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, mengharap kebahagiaan dan menyandarkan Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
 
Kaum muslimin salah satu kesunahan dalam ibadah shalat adalah mengucapkan takbir intiqalat, yakni membaca takbir (Allahu Akbar), setiap kali perpindahan gerakan dalam shalat. Misalnya ketika akan ruku' ketika akan sujud, dan ketika akan melanjutkan raka'at kedua, ketiga dan seterusnya. Yakni disunnahkan membaca kalimat takbir intiqalat, yaitu Allahu Akbar.   

Namun ada satu pergantian gerakan shalat yang tidak membaca takbir, tetapi disunnahkan membaca sami'allahu liman hamidah. Bacaan ini adalah diucapkan ketika bangun dari ruku' untuk melakukan i'tidal. 

Pertanyaanya mengapa kok tidak disunnahkan membaca takbir intiqalat, atau allahu akbar ketika bangun dari ruku, tetapi malah disunnahkan membaca sami'allahu liman hamidah, padahal semua perpindahan gerakan shalat disunahkan membaca tabir?. 

Untuk mengetahui jawabannya mari kita ikuti penjelasannya kenapa kok tidak membaca takbir, tetapi malah membaca kalimat tasmi' yaitu "sami'allahu liman hamidah"  dibawah inilah penjelasannya.
 
Merujuk kepada kisah / penjelasan dari Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatho Ad-Dimyati dalam Kitab beliau "Hasiyah Lanatuth Tholibin", adalah sebagai berikut : 
  والسبب في سن سمع الله لمن حمده: أن الصديق رضي الله عنه ما فاتته صلاة خلف رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قط، فجاء يوما وقت صلاة العصر فظن أنه فاتته مع رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، فاغتم بذلك وهرول ودخل المسجد فوجده - صلى الله عليه وسلم - مكبرا في الركوع، فقال: الحمد لله. وكبر خلفه - صلى الله عليه وسلم -. فنزل جبريل والنبي - صلى الله عليه وسلم - في الركوع، فقال يا محمد، سمع الله لمن حمده. … اجعلوها في صلاتكم عند الرفع من الركوع، - وكان قبل ذلك يركع بالتكبير ويرفع به - فصارت سنة من ذلك الوقت ببركة الصديق رضي الله عنه.
Sebab kesunahan ucapan سمع الله لمن حمده  ialah bahwasanya sahabat Nabi SAW yaitu Abu Bakar As-Siddiq RA, tidak pernah sama sekali tertinggal shalat berjamaah di belakang Rasulullah SAW. Higga suatu hari ketika pada shalat Ashar, sahabat (Abubakar As-Siddiq), tertinggal shalat bersama Rasulullah SAW.  Abu Bakar sangat bersedih, dan bergegas masuk masjid. 
Sampai di masjid ia masih menemui ruku' Rasulallah SAW maka ia berucap "Alhamdulillah" sebagai bentuk pujian terhadap Allah lantas Abubakar mengucap takbiratul ihram dan mengikuti shalat makmum di belakan Rasulullah SAW. 
Bersamaan Rasulullah sedang ruku' Jibril AS, turun dan Nabi diperintah untuk menmgucapkan سمع الله لمن حمده karena Allah mendengar orang yang memuji-Nya (yaitu Abu Bakar As-Siddiq,RA) dan Nabi SAW disuruh baca kalimat itu (sami'allahu liman hamidah) setiap shalat, saat bangun ruku'. 
Dan sebelum kejadian ini setiap akan ruku' dan bangun ruku' yang dibaca adalah takbir (Allahu Akbar). 
Maka berkah dari sahabat Nabi (Abubakar As-Siddiq) terlambat berjamaah dengan Rasulullah SAW, kalimat "Tasmi' " (Sami'allahu liman hamidah), dijadikan sebagai sunnah bahwa setiap bangun dari ruku' tidak lagi membaca takbir, melainkan membaca "sami'allahu liman hamidah".  

Dari kisah di atas dapat dipahami bahwa kesunnahan "tasmi' " saat bangun dari ruku' merupakan jawabab atas pujian yang diucapkan oleh Abu Bakar As-Siddiq RA, karena ia masih tetap mejaga keistiqamahan shalat berjamaah bersama Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam. (HR. Ibnu Sahroji)  Wallahu 'alam Bishawwab. 
 
Demikian uraian materi "Sejarah Turunnya Bacaan Sami'allahu Liman Hamidah". Semoga bermanfaat. Dan dapat menambah khazanah ilmu dalam agama Islam yang mulia ini. Aamiin.

0 Response to "Sejarah Turunnya Bacaan Sami'allaahu Liman Hamidah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel