Ingin Rezeki Lancar, Halal, Dan Berkah Lakukan 7 Hal Ini.

 

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)
 
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, berharap untuk mendapat kebahagiaan dan menyandarkan Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...
 
Rezeki artinya adalah pemberian. Dan Allah SWT saja yang sanggup memberinya. 
Rezeki seseorang telah ditentukan seratus bahkan jutaan tahun sebelum manusia itu dicptakan. "Seseorang tidak akan mati sampai habis rezekinya".(Al-Hadits) Rezeki itu tidak hanya berwujud harta saja, atau materi melainkan semua fasilitas yang kita dapat gunakan dalam menjalani hidup di dunia ini. 
Semua pernyataan di atas harus menjadi keyakinan seorang muslim. Dengan meyakininya diharapkan ketenangan hidup akan dapat diraihnya, minimal dalam urusan rezeki. 
 
Meskipun waktu, dan jumlah, bahwa rezeki telah ditentukan oleh Allah SWT, namun manusia tetap diwajibkan untuk berusaha dan menjemputnya. Dan dalam menjemput rezeki hanya ada dua kemungkinan cara, yaitu dengan cara halal dan haram. 
Cara halal adalah mengikuti aturan sang Pemilik Rezeki, sesuai ketentuan Allah SWT. Sedangkan cara haram adalah dilakukan dengan melanggar aturan yang telah ditetapkan Allah SWT. 
Cara halal tentu akan mendapatkan rezeki yang penuh keberkahan, sedang cara haram akan mengakibatkan rezeki itu menjadi musibah, dalam kehidupannya di dunia hingga akhirat. 
 
Bagaimana agar rezeki yang didapatkan menjadi rezeki halal, lancar dan behkah, kita wajib meneladani/mencontoh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam. Siapapun yang menjadikan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam sebagai contoh dalam segala kehidupannya, termasuk dalam mencari rezeki. 
 
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan bagaimana cara Nabi SAW menjemput rezeki agar lancar, halal, dan berkah, beliau memberi contoh;  minimal ada 7 cara, yang harus dipatuhi dan diamalkan :
 
1. Bekerja Dengan Cara Yang Halal.
Seorang Muslim wajib menjauhi pekerjaan yang Syubhat (meragukan) apalgi yang haram. Mengapa perkara yang masih Syubhat (meragukan) wajib dihindari, sebab Syubhat itu sangat dekat dengan haram dan hal ini Allah SWT sangat tidak menyukainya. Shubhat sudah dekat sekali dengan haram, sedang haram adalah dosa karena melanggar aturan Allah SWT. Sementara dosa akan menutup rezeki. 
Allah berfirman sebagai berikut : 

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
Maka aku katakan kepada mereka ; mohonkan ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah maha pengampun.(10). Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. (11)  Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sunagai-sungai.(12)  (QS, Nuh/71 : 10 -12). 
Dalam riwayat diceritakan ; ketika orang-orang telah berbuat dosa maka diperintahkan untuk istighfar (memohon ampun) kepada Alllah, karena dengan memohon ampun atas dosa yang telah diperbuatnya kalian dapat diampuni. Dan Istighfar ini akan menurunkan rezeki sebagaimana firman Allah di atas. 
 
"Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam juga bersabda : Dan seorang laki-laki akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya". (HR. At-Tirmidzi). Dan sabda yang lain : "Sesungguhnya seseorang dihalangi dari rezekinya, disebabkan dosa yang dilakukannya" (HR. Ahmad) 
 
Di riwayat lain dijelaskan : "Sesungguhnya Jibril meng-ilhamkan ke dalam hatiku bahwa tidak ada satupun jiwa yang meninggal kecuali telah sempurna rezekinya. Mak bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki. Jangan sampai lambatnya rezeki menyeret kalian untuk mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah, karena apa yang ada pada sisi Allah tidak akan bisa diperoleh dengan maksiat kepada-Nya". (HR. Ath-Thabrani dan Al Baihaqi). 
Ayat maupun hadits di atas dengan jelas dan gamblang, menjelaskan bahwa dosa menjadikan sebagai penyebab seretnya/sulitnya rezeki. 

2. Bekerja Sungguh-sungguh Dalam Menjemput Rezeki.
Bekerja itu wajib dan berdosa jika bermalas malasan. Dari Abdullah bin 'Amr ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : 
 كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ "Seseorang cukup dikatakan berdosa jika ia melalaikan orang yang wajib diberi nafkah" (HR. Abu Daud). 
 
Manusia harus berusaha dengan serius, sebab usaha akan dinilai sebagai pahala, disamping mendapatkan rezeki tentu kalau memang sudah waktunya. Bahkan menurut Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, Allah SWT sangat senang dengan pekerja keras. Beliau bersabda : Sesungguhnya Allah SWT senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad Dailami).   
 
3. Mengadu Hanya Kepada Allah Dalam Mencari Rezeki.
 Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, sebagai berikut : 
مَنْ أصَابَتْهُ فَاقَةٌ فَأنْزَلَهَا بالنَّاسِ لَمْ تُسَدَّ فَاقَتُهُ، وَمَنْ أنْزَلَهَا باللهِ ، فَيُوشِكُ اللهُ لَهُ بِرِزْقٍ عَاجِلٍ أَوْ آجِلٍ
"Barang siapa ditimpa kesusahan (kefakiran dan kebutuhan), lalu mengadukan kepada manusia, maka tidak akan tertutupi kesusahannya. Dan barang siapa yang mengadukan kepada Allah SWT, maka pasti Allah akan memberi rezeki kepadanya, dengan cepat atau lambat" (HR. Abu Daud, dan Turmidzi dan ini adalah lafadz Turmudzi dari Abdullah bin Mas'ud, r.a,  Shahihul Targhib 838).  Rezeki datang dari Allah SWT karena hanya Dia-lah yang sanggup memberi. 
 
4. Banyak Membaca Istighfar Atau Meminta Ampunan Kepada Allah. 
Sebagaimana kandungan dalam hadits di bawah ini :
مَن أَكْثَرَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجاً، وَمِنْ كُلِّ ضَيْقٍ مَخْرَجاً، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
"Barang siapa memperbanyak istighfar, maka Allah SWT akan menjadikan setiap kesulitan, dan setiap kesempitan, diberi jalan keluar, dan Allah akan membrikan rezeki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangkanya". (HR. Imam Ahmad dalam Musnad).  Banyak sekali manfaat dari istighfar jika dilakukan dengan ikhlas dan istiqamah. 
Allah SWT pasti akan memudahkan semua urusan orang yang rajin minta ampun kepada-Nya, termasuk urusan rezeki. 

5. Harus Sabar Dan Terus Bersabar. 
Dalam berusaha dibutuhkan kesabaran yang mutlak untuk mendapatkan hasil yang diingkannya. Manusia juga harus menyadari bahwa semua usahanya belum tentu mendatangkan hasil sesuai keinginan. Karena hasil adalah hak Allah yang menentukan. 
 
Banyak membaca istighfar dan dibarengi dengan sabar akan mendatangkan pahala, dan yang demikian adalah termasuk sikap yang bijak. Disamping sebagai tabungan akhirat bersabar dengan istiqamah, juga dapat membantu/menyelesaikan kesulitan hidup di dunia ini. 
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : 
 وَعَنْ أَبِي مُوْسَى – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( أَلاَ أدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الجَنَّةِ ؟ )) فَقُلْتُ : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : (( لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
"Dari Abu Musa r.a. ia berkata, Rasulullah SAW menunjukkan kepadaku, maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu dari simpanan surga?. Aku menjawab 'Tentu' wahai Rasulullah, Beliau bersabda  "La hawla walaa quwwata illa billah" (Tidak ada daya dan upaya kecuali pertolongan Allah) [HR. Muttafaqun 'alaih].

Sebuah kisah dalam hadits terkait dengan "sabar" dan doa "La hawla walaa quwwata illa billah" yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a bahwasanya anak laki-laki 'Auf bin Malik al-Asyjaiy, yang bernama Salim, telah ditawan oleh orang-orang musyrik. 
Kemudian ia mendatangi Rasulullah SAW dan mengadukan kesedihannya kepada 
 
Rasulullah, sambil berkata 'Sesungguhnya musuh (orang-orang Musyrik) telah menawan anaknya, dan ibunya menjadi sangat sedih. Lantas apa yang engkau perintahkan kepadaku wahai Rasulullah?.  Rasulullah menjawab.  "Bertakwalah kepada Allah, bersabarlah, dan aku anjurkan agar kamu dan istrimu memperbanyak bacaan "La hawla walaa q1uwwata illa billah".  
 
Lalu ia kembali kerumahnya dan berkata kepada istrinya, Rasulullah SAW telah memerintahkan aku dan kamu untuk memperbanyak bacaan "La hawla walaa quwwata illa billah".  Istrinya menjawab "Baik" . Lalu keduanya segera melaksanakan apa yang telah diperintahkan Rasulullah SAW. 
Akhirnya anaknya berhasil dilepaskan dari kerangkeng musuh, dan pulang sambil menggiring ternak-ternak mereka. Dan menyerahkan ternak-ternak itu di hadapan ayahnya. 
Diceritakan dalam kisah tersebut, bahwa jumlah ternak itu sebanyak 400 ekor kambing, dan ternak itu adalah pemberian dari Raulullah SAW. (Tafsir Qurthubi, surat surat At-Thaalaq :3)

6. Bersedekah Dan Menafkahkan Harta Kepada Yang Berhak. 
Bersedekah dapat melancarkan datangnya rezeki. Rasulullah SAW bersabda : "Ada tiga" yang aku bersumpah kepadanya dan aku akan menyampaikan suatu berita kepadamu, maka perhatikan baik-baik. "Tiadalah berkurang harta seseorang karena sedekah" dan "Tiadalah seseorang membuka pintu (pergi) untuk meminta-minta, melainkan Allah akan membukakan kepadanya pintu kemiskinan" (meminta-minta jangan dijadikan pekerjaan) [HR. Turmudzi] 

Dalam hadits yang lain djelaskan "Janganlah kamu menutup nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rezekimu". Dan dalam riwayat yang lain dinyatakan "Nafkahkanlah hartamu serta jangan kamu menghitung-hitungnya, maka Allah SWT akan menghitung-hitung untukmu, dan jangan kamu manakar-nakarnya, niscaya Allah akan menakar-nakarnya untuk rezekimu". (HR. Bukhari dan Muslim). 

7. Bertawakal Sepenuhnya Hanya Kepada Allah SWT. 
Semua telah dilakukan namun jangan sampai melupakan tawakal dan pasrah sepenuhnya kepada Allah SWT. Tawakal ini hendaknya diniatkan/dilakukan sejak awal mulai berusaha. Dengan meyakini bahwa semua tergantung kepada Allah, maka setelah usaha dengan sungguh-sungguh pasrah kepada yang memiliki segala-Nya dan yang bisa mengabulkan hanyalah Dia semata. 
 
Menurut Ibnu Rajab beliau mengatakan bahwa pasrah dan tawakal adalah seutama-utamanya sebab diturunkannya rezeki dari Allah SWT. (Jami'ul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab al-Hambali, halaman 516). Dan ini juga sesuai firman Allah sebagai berkut : 
 وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ  "Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya". (QS, Ath-Taalaq : 3) 
 
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, mengajarkan bagaimana manusia seharusnya bertawakal dengan memberikan contoh seperti tawakalnya seekor burung.
Beliau bersabda "Jika bertawakal kepada Allah sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian, sebagaimana Allah memberi rezeki kepada burung yang berangkat di pagi buta dengan perut kosong, dan kembali ke sarangnya dengan perut kenyang". (HR. Bukhari).

Demikian semoga kita dapat mengamalkan semua yang telah dicontohkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam tersebut, sehingga rezeki lancar, halal, dan berkah, serta mendapat pahala di akhirat kelak. Aamiin.

0 Response to "Ingin Rezeki Lancar, Halal, Dan Berkah Lakukan 7 Hal Ini. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel