Tanda-Tanda Hati Yang Mati Menurut Al-Qur'an.


7 Macam Hati Yang Mati
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, berharap untuk meraih kebahagiaan dan menyandarkan Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Hati manusia adalah salah satu organ yang paling banyak dikupas dalam Al-Qur'an dan ada ayat yang sangat gamblang menjelaskan tentang hati adalah surat Al-Baqarah : 
 فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya itu, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta" (QS, Al-Baqarah : 10) 
Ayat ini menceritakan tentang hati orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah SWT. Dalam hadits juga disebutkan; Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam, bersabda :
 أَلا وإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَت فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلا وَهيَ القَلْبُ.“ رواه البخاري ومسلم
"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia itu, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia itu, ketahuilah! bahwa segumpal daging itu adalah hati" (HR. Bukhari dan Muslim) 
Maka terkait dengan hadits diatas, hati manusia juga bisa baik atau sebaliknya yaitu buruk, bahkan hati juga bisa mati, walaupun berada pada jasad yang hidup. 

Salah satu tanda kematian hati adalah tidak merasa bersedih manakala melewatkan untuk melakukan ketaatan atau ibadah kepada Allah SWT, serta tidak merasa menyesal ketika melakukan maksiat. 

Jika ini dibiarkan maka akan mencapai tingkat kronis yang membuat seseorang tidak sensitif lagi dengan amalan-amalan kebaikan, bahkan cenderung akan menuruti hawa nafsunya untuk berbuat bermaksiat. Ini tanda hati sudah mati, dan tidak ada lagi cahaya keimanan. Keadaan yang seperti ini merupakan tanda bahwa seseorang sudah berada dalam jurang kekufuran. 
Seandainya itu berada pada diri kita masing-masing (na'udzubillah) segera selamatkan, dengan berusaha yang serius untuk mengerjakan/menjalankan ketaatan kepada-Nya. Sebab jika sampai tak terselamatkan maka hati kita akan menjadi keras dan cenderung mati. 

Di dalam Al-Qur'an telah banyak memberikan tanda-tanda hati yang mati. Setidaknya ada 7 macam hati yang mati itu. Apa saja? ikuti berikut :

1. Berani Meninggalkan Shalat.
Shalat lima waktu adalah wajib hukumnya dilakukan sepanjang hayat, dan jika sengaja meninggalkan satu waktu shalat saja, maka dosnya sangat besar dan sudah mendapat gelar dengan julukan Fasik. 

2. Merasa Tenang Walaupun Setiap Hari Melakukan Dosa
Firman Allah :  كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ  "Sekali-kali tidak (demikian) sebenarnya segala dosa yang selalu mereka lakukan telah menutup (mati) hati mereka" (QS, Al-Muthafiffin : 14). 

3. Jauh dari Al-Qur'an.
Tidak ada waktu dalam hidupnya unuk membuka Al-Qur'an, apalgi membaca serta memperhatikan maknanya. Sepanjang masa sibuk dengan urusan lain yang dianggap lebih baik daripada membuang waktu untuk membaca Al-Qur'an. Dalam hal ini Allah berfirman :
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا  "Maka kena apakah mereka tidak mau memperhatikan Al-Qur'an, bahkan hati mereka sebenarnya telah terkunci" (QS, Muhammad : 24).
 
4. Dalam Hidupnya Selalu Berprasangka Buruk Dan Mencari-cari Kesalahan Orang. 
Hal ini sesuai firman-Nya dalam Al-Quran sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا
"Hai orang-orang beriman, jauhilah dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu  adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain." (QS, Al Hujurat : 12). 

5. Tidak Pernah Ada Waktu Memikirkan Agama. 
Hal ini juga sesuai firman Allah sebagai berikut : 
أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
"Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatanya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai". (QS, An-Nahl : 108)

6. Tidak Suka Mendengar Nasehat.
Inilah pernyataan Allah dalam Al-Qur'an :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (١٧٩
"Dan sungguh akan Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam, kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanga kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai". (QS, Al-A'raaf : 179).  
Yang dimaksud tidak suka mendengar nasehat adalah nasehat-naset yang datangnya dai Al-Qur'an khusunya, dan nasehat kebenaran/nasehat yang datang dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam. 

7. Tidak Takut Dengan Adzab Allah. 
Allah berfirman dalam Al-Quran sebagai berikut : 
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
"Dan (alangkah ngerinya), jika melihat, ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Robb-nya, (seraya berkata) Ya Robb-kami, kami telah melihat dan mendengar (bukti kebenaran-Mu), maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami (sekarang) adalah orang-orang yang telah yakin." (QS, As-Sajadah : 12). 
Mereka baru yakin ketika telah melihat langsung orang-orang yang berdosa dengan menundukkan kepalanya. Dan mereka ingin dikembalikan ke dunia. Tetapi ketika mereka  masih di dunia sebelum mati, mereka "merasa sombong dan tidak takut akan adzab Allah". Wallahu a'lam Bishawwab. 

Demikian uraian singkat materi "Tanda-Tanda Hati Yang Mati Menurut Al-Qur'an". Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan menjadi pelajaran kepada kita semua, agar dapat menjaga jangan sampai hati menjadi mati. 

0 Response to "Tanda-Tanda Hati Yang Mati Menurut Al-Qur'an."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel