Inilah 11 Gerakan Shalat Yang Benar Serta Tata Cara Bacaanya


Rasiyambumen.com Kajian khazanah Islam (kategori posting Shalat)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin. 

Shalat adalah sarana komunikasi langsung antara hamba (manusia) dengan sang Maha Pencipta (Allah SWT). Maka shalat tidak hanya mengeluarkan suara (bacaan) atau doa, akan tetapi harus mengerti, meyakini dimana kita berkomunikasi penuh, konsentrasi kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Agar dalam shalat ini segala munajat atau doa kita diterima oleh Allah SWT. 

Lalu bagaimana agar shalat kita diterima oleh Allah SWT?. Hendaknya ketika kaum muslimin shalat, harus mengikuti gerakan-gerakan shalat sebagaimana yang dituntunkan Rasulullah SAW.  Yaitu gerakan-gerakan demi gerakan memiliki aturan yang pasti dan telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam beberapa sabdanya (Hadits). Aturan tersebut merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan tatkala akan menjalankan ibadah shalat. 

Seorang yang mengerjakan shalat namun tidak mengikuti ketentuan yang berlaku, maka dipastikan shalatnya batal (tidak diterima di sisi Allah SWT). Lalu apa saja yang karus kita lakukan dan diperhatikan dengan serius. 

Ada 12 Gerakan shalat yang benar dengan tata cara bacaannya juga harus benar. 
1. Niat.
Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya"  
Tata cara berniat : 
Madzhab Abu Hanifah (melafadzkan niat sunah hukumnya intuk membantu kesempuranaan niat dalam hati. 
Madzhab Maliki bin Anas (Imam Malik) Sebaiknya tidak dilafadzkan kecuali ragu.
Madzhab Syafi'i sunnah melafadzkan niat menjelang takbiratul ihram dan wajib menentukan jenis shalat yang akan dilakukan. 
Madzhab Hanbali, sunnah melafadzkan niat dengan lisan. 

Niat yang menjadi syarat sah dan rukun shalat ditetapkan dalam hati pada saat mengucapkan takbir saat takbiratul ihram yaitu dengan menetapkan point-point : "Saya berniat shalat sebutkan jenis shalatnya (fardhu atau sunnah) dan niat nama jenis shalatnya. 

2. Berdiri Bagi Yang Mampu Berdiri.
Rasulullah SAW bersabda : "Shalatlah dalam keadaan bediri, jika tidak mampu kerjakan dengan duduk, jika tidak mampu duduk maka dengan berbaring dengan muka menghadap kiblat. Pandangan mata diarahkan menghadap kiblat dan tidak merem posisi kedua tangan lurur dan tidak kaku berada di samping badan dan jari-jari tidak mengepal.

Ketika sholat berjamaah posisi kaki saat berdiri tidak renggang terlalu lebar atau rapat, dan ujung tumit sesuai makmum sejajar sehingga syaf menjadi lurus dan posisi luar kaki dan bahu dirapatkan dengan jamaah yang berada disampingnya. 

3. Takbiratul Ihram.
Rasulullah SAW bersabda : "Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci) Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah salam". 

Mengangkat kedua tangan dengan ujung jari agak tinggi setinggi telinga dan didepan telinga dengan kedua telapak tangan menghadap kiblat. Sebagian lainnya mengatakan mengangkat kedua tangannya dengan ujung jari setinggi bahu, dan telapak tangan menghadap kiblat. 
Boleh mengangkat tangan bersamaan dengan mengucapkan takbir, boleh mengangkat tangan terlebih dulu baru kemudian mengucap takbir, dan boleh juga mengucap takbir terlebih dahulu baru kemudaian mengangkat tangan. 

Posisi rentang siku kedaua tangan terbuka (untuk lalik-laki) tidak terlalu sangat lebar dan tidak terlalu rpat. Untuk sholat berjamaah disesuaikan dengan menjaga rendang siku agar tidak mengganggu jamaah diselahnya, khusus wanita posisisi rentang siku lebih merapat. Posisi antar jari kaki saling merapat, nanum ada juga yang berendapat tiak terlalu renggang. 

Allahu Akbar. 
Kemudian posisi tangan dlam keadaan besesedekap yaitu telapak tangan kanan selu berasa di di atas. memegang pergelangan tangan kiri. Namun ada jug yang berpendapat sekedar berada di atas tangang kiri. Posisi kedua tangan yang bersedekap berada diantara dada dan perut. Sebagain ulama berpendapat diantara awal dada. 
Kemudian disunnahkan membaca doa Iftitah : 
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

4. Membaca Al-Fatihah. 
Rasulullah SAW bersabda "Tidak ada shalat (artinya tidahk sah) orang yang tidak membaca Al-Fatihah".
Dilakukan dalm keadaan berdiri setelah takbiratul Ihram dengan tangan bersedekap. Saat Imam surat Al-Fatihah makmum mendengarkan bacn tersebut (bukan membacanyanya juga pada saat bersamaan), barulah saat imam melafdzkan "Aamiin" makmum melafadzkan aamiin juga secara bersamaan (berjamaah). Kemudian saat Imam membaca surat al-qur'an lainnya barulah makmum membaca surat al-fatihah. Bacaan alfatihah ini bukan dibaca dalam hati tetapi dibaca dengan suara yag sangat lirih hanya dapat didengar oleh telinga sendiri. 

5. Ruku Dengan Thuma'ninah.
Rasulullah SAW, bersabda "Kemu dian Ruku'lah dan thuma'ninah ketika ruku' "
Dilakukan setelah berdiri dan disunnahkan mengucapkan takbir sambil mengangkat kedua tangan sebelum ruku' , lalu mulai ruku dengan posisi membeungkukkan badan secara lurus seolah membentul "huruf L terbalik " dengan meletakkan telapak tangan pada memegang persendian lutut lutut dengan merenggangkan jari-jemari, serta disunnahkan membaca : SUBHAANA ROBBIYAL ''ADZIIMI WA BIHAMDIH ( dibaca 3 kali). 
"Masa Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan Dengan Memujinya"

Thuma'ninah adalah kondisi memberikan waktu jeda agar shalat dilakukan secara tenang (tidak terburu). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang pernah mengatakan kepada orang yang jelek shalatnya sehingga iapun disuruh untuk mengulangi shlatnya. 
"Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang diantara kalian mempergun akan wudhu, kemudaiab bertakbir, lalu melakukan ruku, dengan meletakkan kedua telapak tangan di lutut sampai persendia yang ada dalam keadaan yang thuma'ninan (tetang)". 

6. I'tidal Dengan Thuma'ninah.
Rasulullah SAW bersabda : "Kemudian tegakkanlah badan (i'tidal) dengan thuma'ninah.
Dilakukan setelah ruku' dengan posisi kembali berdiri dengan tangan lurus ke bawah, adapula yang melakukan sedekap (agr tangan tidak bergerak-gerak) disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan sambil mengcapkan : "SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH" Artinya Allah mendengar orang yang memujinya." 
Juga disunnahkan setelahnya (masih dalam posisi i'tidal (membaca): 
RABBANA LAKAL HAMDU MIL 'US SAMAAWATI  WA MIL'ULARDDHI WA MIL UMAASI'TA MIN SYAI'IN BA'DU. 
Artinya : Wahai Tuhan kami hanya untukMu-lah segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudahnya"

7.Sujud Dengan Thuma'ninah. 
Rasulullah SAW bersabda :  "Kemudian sujudlah dan thuma'ninah ketika sujud" 
Hal ini dilakukan setelah i'tidal (untuk sujud pertama) dengan posisi sujud dimana ada 7 bagian anggota dadan yang menempel pada alas shalat, yaitu : (1) Muka (dahi dan hidung) (2,3) kedua telapak tangan, (4,5) kedua lutut kaki, (6,7) kedua ujung kaki (sekitar jari berdiri tegak di atas alas shalat dan telapak kaki menghadap kebelakang).
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW : 
Nabi SAW bersabda : "Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan : (1) Dahi termasuk hidung beliau mengisyaratkan dengan tangannya, (2.3) Tetalapak tangan kanan dan kiri (5,6) lutut kanan dan kiri (6,7) ujung kaki kanan dan kiri" 
Dusunnahkan mengucapkan takbir sebelum sujud dan saat sujud membaca :
"SUBHAANA RABBIYAL A'LAA (3 KALI) "Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-Nya" 

Posisi rentang siku kedua tangan terbuka (untuk laki-laki) tidak terlalu sangat lebar dan tidak terlalu rapat. untuk shlat berjamaah disesuiakan dengan menjaga renang siku agar tidak mengganggu jamaah sebelahnya, khusus wanita posisi rentang siku lebih merapat. Posisi antar jari saling merapat, ada juga yang berpendapat tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang. 

8. Duduk diantara Dua Sujud. 
Rasulullah SAW bersabda : "Kemudian sujudlah dan thuma'ninalah ketika sujud. Lalu bangkit dari sujud dan thuma'ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma'ninalah ketika sujud" .

Dilakukan setelah sujud pertama setiap roka'at dengan posisiduduk dimana badan menduduki kedua kaki yang tertekut kebelakang dan menempel pada alas shalat. Posisi ujung kaki kiri terduduki oleh badan dn posisi ujung kaki kanan masih seperti posisi saat sujud, dimana bagian sekitar jari kaki kakan menempel pada alas shalat dan telapak kaki kanan menghadap ke belakang. Posisi telapak tangan ada di atas paha. 

Disunnahkan mengucapkan takbir sebelum "duduk antara dua sujud" lalu membaca : "ROBBIGHFIRLII, WARHAMNII WARFA'NII, WARZUQNII, WAGHDINII, WA'AFINII, WA'FU 'ANNII.  Artinya : "Allah, Ampunilah dosaku, belasaksihanilah aku, dan cucupkan segala kekuranganku, dan angkatkatlah derajatku, dn berilah rizeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan padaku, dan berilah ampunan kepadaku" 

Kemudian diwajibkan mengulang kembali sujud kedua dengan tata cara seperti sujud pertama. Setelah sujud kedua berdiri kembali disunnahkan duduk sebentar sebelum berdiri dan membaca takbir saat berdiri. 
Mengulang kembali tahapan-tahapan mulai dari membaca al-fatihah sampai sujud kedua sesuai jumlah rakaat. Khususnya shalat berjamaah imam tidak lagi mengeraskan suara bacaan al-fatihah setelah rakaat pertama dan kedua.  

9. Duduk Tasyahud (Tahiyat)
Rasulullah SAW bersabda : "Jika salah seorang diantara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah Attahiyyatu lillah........"
Ini dilakukan setelah sujud terakhir terakhir dengan posisi duduk dimana ujung kaki kri diselipkan di bawah ujung kaki kanan yang masih dalam posisi seperti posisi kaki kanan saat sujud dn duduk diantara dua sujud". 
Badan agak condong kearah kanan dan telu juk tangan kanan akan dalam posisi menunjuk ke depan. (ada beberapa pendapat mengeani kapan waktu menunjuk atau gerakan jari tersebut)
Madzhab Syfi'i, teunjuk kanan akan dalam posisi menunjuk pada saat syahadat dimana jai hanya menunjuk tanpa da gerakan apapun. Disunnahkan mengucapkan takbir sebelum duduk tasyahud. 

Khusus shlat yang lebih dari dua rakaat lakukan duduk tasyahud (tahiyat) awal terlebih dahulu pada raka'at kedua dengan tata cara posisi duduk sama seperti duduk diantara dua sujud ditambah gerakan jari kanan menunjuk. Membaca bacaan seperti saat duduk tasyahud akhir. Kemudian berdiri kembali melanjutkan sisa rakaat yang masih ada. 

10. Membaca Tasyahud Akhir pada Saat Duduk Tasyahutd Akhir. 
Inilah bacaan Tasyahud Akhir : 
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

11. Mengucap Salam.
Rasulullah SAW bersabda : "Pembuka shalat adalah Thoharoh (bersuci). Dan Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat, adadalh ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya adalah ucapan salam."

Ucapan salam ini diucapkan atau dilakukan masih dalam keadaan duduk tasyahud akhir setelah membaca shalawat nabi, wajah menoleh kearah kanan ini wajib, sedangkan menghadap kiri hukumnya sunnah sambil mengucapkan : "ASSALAMU'LAIKUM WAROHMATULLAAHI (WABAROKAATUH)"
"Semoga kelematan, rahmatdan berkah Allah selalu tercurah untuk kamu sekalian".

Demikian uraian singkat materi "Inilah 11 Gerakan Shalat Yang benar Serta Tata Cara Bacaannya. Semoga bermanfaa dan dapat kita amalakan secara ikhlas dan istiqamah. Aamiin.

0 Response to "Inilah 11 Gerakan Shalat Yang Benar Serta Tata Cara Bacaanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel