Shalatmu Akan Sia-sia Dikarenakan 5 Penyebab Di Bawah Ini.

 

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Sholat)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Dengan judul di atas, penulis kali ini membahas terkait dengan "Golongan orang ahli ibadah  atau rajin mengerjakan shalat 5 waktu, akan tetapi orang tersebut justru malah celaka di dunia maupun di akhirat". 
 
Hal ini pasti menjadi pertanyaan besar "Lah kok bisa padahal orang tersebut rajin mengerjakan shalat 5 waktu bahkan tidak pernah meninggalkan sekali waktupun. Lalu kenapa malah bisa celaka di dunia maupun di akhirat?.  
 
Dalam hal bahwa shalat, bukan hanya sekedar kewajiban saja, bagi seorang muslim namun perlu diketahui, selain menjalankan shalat kita juga harus mampu memenuhi syarat dan rukun dalam shalat. Begitu juga harus mampu memberikan pengaruh baik sesama muslim selama masih hidup di dunia. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an sebagai berikut : 
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ 
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al kitab (al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhny shalat itu mencegah dari (perbutan-perbutan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaanya daripada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS, Al-Ankabut : 45). 
 
Dengan mencermat dan menghayati arti dari ayat tersebut, kita seharusnya sudah mampu dan memahami bahwasanya ketika kita menjalankan shalat, seharusnya perbuatan keji dan munkar harus sudah ditinggalkan. 

Akan tetapi pada kenyaannya meski kita sudah menjalankan shalat, namun shalat tersebut hanyalah sebagai amalan rutinitas semata. Maka inilah yang akan menjadikan kita celaka dikemudian hari. Yang dimaksud celaka dalam hal ini, tentu dapat celaka di dunia dan terlebih lagi celaka di akhirat.  
 
Mari kepada kita semua mulai dari sekarang dan seterusnya untuk mampu menyerap makna dan menjalankan dalam kehidupan sehari-hari supaya kita tidak termasuk dalam golongan orang yang rajin beribadah, namun akan mendapatkan celaka di akhirat kelak. 
 
Apa sebetulnya yang telah dilakukan oleh orang yang rajin beribadah, tetapi justru mendapatkan celaka?. Ada 5 jenis yang menyebabkan celaka di dunia dan di akhirat,sebagai berikut : 

Pertama : 
Orang yang rajin shalat tetapi masih suka berdusta
Sebab hal yang demikian adalah termasuk salah satu ciri orang munafik yakni apabila berkata, dia akan berdusta. Dan seperti yang kita ketahui balasan orang yang berdusta adalah siksa pedih di akhirat kelak.  Untuk itu serajin seseorang melakukan shalat, tapi masih suka berdusta dan tidak segera menghilangkan kebiasaan tersebut, maka orang yang demikian akan mendapat celaka di dunia, dan terlebih lagi di akhirat kelak. 
 
Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya : "Sesungguhnya KEJUJURAN menunjukkan pada perbuatan yang baik, dan perbuatan baik, menunjukkan kepada Surga". Dan sesungguhnya seseorang yang selalu membiasakan JUJUR ia akan dicatat di sisi Allah SWT sebagai seorang jujur. 
Sebaliknya dan sesungguhnya DUSTA  menunjukkan kepada perbuatan dosa, Dan perbuatan DOSA menunjukkan kepada neraka", Dan seseorang yang biasa BERDUSTA  ia akan dicatat di sisi Allah SWT sebagai PENDUSTA"  (HR. Bukhari dan Muslim)    
 
Untuk itu marilah kepada kita semua, jikalau sampai sekarang kebiasaan berdusta masih ada pada diri kta masing-masing, mulailah untuk sedikit demi sedikit dihilangkan. Lalu berlatihlah untuk berkata dan berbuat dengan jujur, meski kita tahu kejujuran memang terkadang  menyakitkan, namun akan jauh lebih baik dibanding dengan orang yang suka BERDUSTA. Sebab sesuatu yang diawali dengan kejujuran, in-sya Allah akan membawa dampak kebaikan untuk diri sendiri dan sesama orang lain. 

Kedua : 
Golongan orang yang rajin shalat akan tetapi masih terus meminum khamr. 
Yang dimaksud  khamer disini, mempunyai arti yang cukup luas akan tetapi kami sederhanakan saja. Khamr dalam hal ini adalah sejenis minuman dan juga obat-obat yang terlarang, yang mana ketika dikonsumsi dapat memicu kerusakan bagi tubuh dan juga pikiran. Pikiran yang dimaksud di sini adalah akibat yang ditimbulkan dari mengkonsumsi sejenis khamr dan dapat menyebakan kerugian bagi orang lain. 
 
Misalnya adalah karena mengkonsumsi khamr orang dapat melakukan perbuatan mencuri, bermusuhan, bahkan hingga tega melakukan pembunuhan sesama umat manusia. Mungkin akan muncul pertanyaan dalam diri kita semuanya, bagamana kalau meminum minuman khamr, tetepi tidak melakukan perbuatan yang merugikan atau mencelakakan orang lain?. Dijelaskan hal itu sama saja. Melakukan perbutan yang merugikan orang lain atau mencelakai merupakan efek dari meminum khamr yang mana minum khamer saja sudah dilarang. 

Dalam hadits riwayat Ibnu Majah Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinnya : "Allah melaknat (mengutuk) Khamr. Peminumnya, penyajinya, pedagangnya, pembelinya, pembuat bahannya, penyimpannya, pembawa dan juga penerimanya". 
Sabda Rasulullah SAW tersebut ditegaskan dalam  Al-Qur'an sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu mendapat keberuntungan". (QS, Al-Maidah : 90).  
Apabila dari kita masih ada sampai sekarang yang mengkonsumsi khamr, maka berhentilah dan bertaubat sebenar-benarnya taubat, mohon ampun kepada Allah SWT dan tidak akan pernah mengulanginya lagi. In-sya Allah kita akan diampuni karena ampunan Allah sangat luas. 

Ketiga : 
Golongan orang yang rajin shalat tetapi masih percaya kepada dukun. 
Di era atau zaman yang sudah serba modrn ini, peran daripada seorang paranormal, seolah menjadi suatu kebutuhan untuk kita. Apalagi disaat kita mempunyai usaha/bisnis yang tak rame dengan konsumen, atau misalnya punya keinginan untuk mencalonkan diri sebagai petinggi, atau juga sudah cukup usaha tapi tak kunjung ketemu jodoh, lalu kita berusaha mendatangi dukun dan meinta pertolongannya maka hal ini sangat dilarang dalam agama. 
 
Tetapi jika kita masih tetap percaya kepada seorang Dukun atau Paranormal, ini adalah merupakan perbuatan dosa yang cukup besar. 
Dan perbutan ini mendapat ancaman yang tidak main-main dari Allah SWT kepada seseorang yang mempercayai dukun atau paranormal.
 
Kenapa, sebab secara tidak langsung orang yang mempercayai dukun atau paranormal ini sudah dikatagorikan bahwa orang tersebut sudah menyekutukan Allah SWT, dengan sesama makhluk ciptaan-Nya. 
Padahal kita semua tahu tiada seorangpun yang dapat menandingi Kekuatan dan ke-Esa-an Allah SWT di seantero jagat semesta ini.  
 
Kadang memang benar ada kalanya perkataan dukun atau seorang paranormal dalam meramal atau memberikan suatu benda bertuah bisa berhasil. Akan tetapi hal itu terjadi hanyalah suatu kebetulan saja, maka tidak perlu mengimani apapun yang dikatakan oleh dukun atau paranormal sebagai suatu kebenaran.
 
Dan jika kita sudah mengimani atau percaya kepada dukun serta seorang paranormal atau bahkan menggantungkan hidup kita kepada orang-orang tersebut, ketahuilah ada larangan yang sudah disabdakan Rasulullah SAW yang artinya "Barang siapa mendatangi Peramal, lau bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari" (HR.Muslim dan Ahmad).  
 
Itu artinya apa yang sudah kita kerjakan selama ini, siang dan malam kita selalu mengerjakan ibadah shalat dapat dikatakan tidak berarti (sia-sia). Namun ini tidak dapat dijadikan sebagai patokan kepastian karena hanya Allah-lah yang Maha Pasti. 

Keempat :
Orang yang rajin shalat tetapi tidak dapat menjaga lisannya dari ghibah/menggunjing. 
Seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa mengunjing dan berprasangka buruk terhadap orang lain, dalam agama sangatlah tidak dibenarkan. Apalagi sampai membicarakan AIB seseorang kepada orang lain. 
Hal ini jika kita ibaratkan; saat kita membicarakan aib orang lain itu sama artinya, kita sedang menutupi kotoran kita sendiri. Padahal kita tahu tidak satu manusia-pun yang tidak pernah berbuat salah maupun dosa.

Untuk itu lebih baik mengoreksi dan introspeksi diri kita masing-masing daripada kita sibuk mencari dan membicarakan kejelekan orang lain. Dan berusaha memperbaiki diri terlebih dulu, sebab belum tentu orang yang kita anggap jelek dimata kita, jelek pula di mata Allah SWT. karena Allah SWT lebih tahu mana hambanya yang baik, dan mana yang kurang baik. 
 
Allah SWT telah memperingatkan kita dengan firman-Nya dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah dari kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Sukakah diantara salah seorang diantara kamu memakan daging sadaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang". (QS, Al-Hujurat : 12). 
 
Dalam ayat di atas sudah ditegaskan bahwa kita dilarang keras untuk menggunjing, dan membicarakan kejelekan orang lain. Membicarakan Aib orang lain memang terlihat sepele dan enteng di mulut kita, akan tetapi dosanya cukup besar. Maka di akhir ayat disebutkan bertaqwalah kepada Allah SWT, karena sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 
Yang mempunyai kesimpulan bahwa dosa dari menggunjing atau membicarkan Aib orang lain, sangat besar dosanya di hadapan Allah SWT. 
Sampai-sampai seorang penggunjing diibaratkan sebagai pemakan bangkai dari saudaranya sendiri.
Kita semua paham bahwa menghilangkan sifat mengunggunjing memanglah tidak mudah akan tetapi dapat kita usahakan dari perlahan-lahan untuk mengurangi sifat tersebut dan pada akhirnya menghilangkan sama sekali. In-sya Allah dengan kita selalu berbenah untuk perbaikan, Allah akan menjauhkan kita dari sifat yang suka menggunjing. 
Sehingga kita dapat termasuk dalam orang yang rajin beribadah secara menyeluruh termasuk shalat, akan selalu beruntung di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin.   
 
Kelima. 
Orang yang rajin Shalat tetapi mengbaikan Hak anak Yatim. 
Juga termasuk tidak mau peduli kepada fakir miskin serta orang lain yang membutuhkan bantuan atau pertolongan. Sebagai seorang Muslim tentu kita tidak hanya diperintahkan ibadah mahdhoh (pokok) saja, akan tetapi kita juga dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap lingkungan. 
Hal ini dapat di-ibaratkan ; Tidak akan sempurna iman seseorang apabila orang tersebut masih mengabaikan anak yatim, fakir miskin, dan orang yang membutuhkan pertolongan kita selama kita mampu. Dengan cara bersedekah menyantuni anak yatim piatu, fakir miskin, dan menolong orang yang membutuhkan bantuan kita. Wallahu 'alam Bishawab.
 
Demikian uraian singkat materi "Shalatmu Akan Sia-Sia Dikarenakan 5 Penyebab DI Bawah Ini". Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan.

0 Response to "Shalatmu Akan Sia-sia Dikarenakan 5 Penyebab Di Bawah Ini."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel