Khutbah Singkat Mengobati Penyakit Hasad

Khutbah Jum'at Mengobati Penyakit Hasad. 

 Khutbah Pertama : 

Jamaah Shalat Jum'at Rahimakumullah, 
Alhamdulillah atas nikmat ran rahmat-Nya hari ini kita dapat berjumpa lagi di hari yang sangat mulia dalam setiap satu pekannya, yaitu hari raya Jum'at (Sayyidul Ayam). Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat, tabi'in, tabiut-tabi'in dan kepada kita yang hingga saat ini bahkan detik ini, masih istiqamah mengamalkan risalahnya, mudah-mudahan mendapat syafaatnya di yaumil akhir kelak. Aamiin. Klik ; Khutbah Sebelumnya.

Melalui mimbar yang mulia ini, wabil khusus khatib mengajak kepada diri khatib pribadi, serta kepada para jamaah sekalian marilah kita tingkatkan taqwa kita dengan sebenar-benarnya melaui dua cara, yaitu menjalankan seluruh perintah-Nya dan berusaha denga sungguh-sungguh, untuk meninggalkan segala larangan-larangan-Nya.  
Meningkatkan taqwa kepada Allah, adalah suatu bekal, kelak di akhirat yang sangat terbaik. Firman Allah dalam surat Al-baqarah sebagai berikut : 
 "Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa". (QS, Al-Baqarah /[2] : 197). 

Jamaah Shalat Jum'at Rahimakumullah, 
Dalam tubuh manusia terdiri dari dua unsur, yang pada setiap unsur tersebut juga dapat terjangkit penyakit, misalnya anggota tubuh atau jasad dapat terjangkit penyakit, dan hal lain selain daripada jasad maka ada ruh yang didalamnya terdapat hati (nurani) dan hati inipun juga dapat terjangkit penyakit. 

Bahkan ketika hati ini telah terjangkit penyakit, maka efek yang ditimbulkannya, bukan hanya dirasakan dunia saja, namun akan berlanjut hingga akhirat. 
Salah satu penyakit yang sangat berbahaya adalah hasad. Hasad adalah faktor utama tumbuh suburnya kebencian. Dari kebecian itu maka akan muncul beragam perbuatan kedzaliman. 

Lalu apakah sesungguhnya hasad tersebut?. Hasad adalah kebencian kepada orang lain disebabkan kebaikan yang ada pada dirinya, atau orang lain tersebut. Al hasil pikiran orang yang terserang penyakit hasad dikuasai rasa keinginan menghilangkan kebaikan yang ada pada orang lain itu. Merasa tidak suka terhadap nikmat yang ada pada orang lain. Itulah yang disebut hasad. Ibnu Taimiyah berkata : "Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang di hasadinya"

Sejarah telah membuktikan. Pembuhunan pertama terjadi di dunia ini, karena dipicu oleh rasa hasad tersebut. Qabil membunuh saudara kandungnya karena hasad. Hal yang sama juga terjadi pada Nabi Yusuf as. yang diceburkan kedalam sumur, juga karena hasad. Itulah sebabnya Rasulullah saw. memperingatkan umatnya dari dari bahaya penyakit ini,  sebagaimana dalam Sabdanya : 

"Janganlah kalian memutuskan tali persaudaraan, saling berpaling ketika bertemu, dan saling membenci serta saling dengki. Jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah". (HR. Muslim). 

Jamaah Shalat Jum'at Rahimakumullah, 
Dalam riwayat lain Ibnu Qoyyim berkata, "Hasad (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah Azaa wa Jalla atas hamba-Nya, padahal Allah menginginkan nikmat tersebut untuknya. Hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya". 

Allah berfirman : 

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para manita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS, An-Nisa' [4] : 32).   

Meski penyakit hasad ini sangat berbahaya, Islam telah menyediakan obatnya untuk menerapi penyakit tersebut. Salah satunya adalah memandang setiap peristiwa baik menyenangkan atau tidak, ini adalah sebagai ketetapan dan takdir dari Allah SWT, maka hasad itu akan dapat diredam. Sebab takdir Allah SWT tidak dapat ditolak, namun selalu tersimpan dibaliknya hikmah dan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya : 

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (QS, Al-Baqarah/[2] : 216). 

Jamaah Shalat Jum'at Rahimakumullah, 
Kalau kita menyadari bahwa semua adalah takdir Allah SWT, maka saat orang lain mendapatkan kenikmatan, sifat hasad tak akan menyala. Sebab keyakinan di atas tersebut telah membentenginya. Membiarkan sifat hasad muncul akan menimbulkan sumber kegelisahan. Sebab pada dasarnya, dari sifat hasad adalah menolak takdir dan ketentuan Allah SWT, padahal takdir Allah tidak akan dapat ditolak. 

Ubadah bin Shamit ra, salah seorang sahabat Rasulullah saw, pernah berpesan kepada anaknya : "Wahai Anakku, sungguh enkau tidak akan mendapatkan lezatnya hakekat iman, hingga engkau meyakini bahwasanya apa yang telah ditakdirkan oleh Allah akan menimpamu dan tidak akan luput darimu, dan apa yang ditakdirkan tidak menimpamu, maka tidak mungkin mengenai dirimu" (HR Abu Dawud).  

Demikian khutbah pertama yang singkat ini semoga bermanfaat dan Allah akan selalu memberi taufiq serta hidayah-Nya.  Aamiin.  


 Khutbah Kedua : 




------------------- " -------------------

0 Response to "Khutbah Singkat Mengobati Penyakit Hasad"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel