Sekelumit Sejarah Shalawat Tahrim Dan Pengamalannya.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Sejarah)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Konon kata kakek pada jaman republik ini, (Indonesia) ketika itu presidennya adalah Ir.Sukarno beliau banyak menciptakan tradisi baru yang berkaitan dengan Islam. Diantaranya adalah Halal bi Halal saat perayaan Idul Fitri, Shalawat Tahrim saat bulan Ramadhan, dan masih ada tradisi yang lain dari yang kedua jenis ini. 

Halal bi Halal sampai saat ini masih terus dilakukan khususnya oleh mayoritas umat Muslim Indonesia, tatkala kita telah melaksanakan shalat Idul Fitri, dan kadang hingga sampai satu bulan di bulan Syawal masih ada yang merayakannya. 

Kali ini Shalawat Tahrim sudah menjadi populer pada kalangan santri NU (Nahdlatul Ulama).  Diceritakan pada tahun 1960, pertama kali kali Syeh Mahmud Al-Hushari berkunjung ke Indonesia dan beliaupun (Ir Sukarno) meminta kepada Syeh untuk melantunkan shalawat Tahrim untuk diabadikan dalam bentuk kaset. Konon rekaman dilakukan di studio Radio Lokananta Solo .

Hasil rekaman tersebut kemudian disiarkan oleh Radio Lokananta Solo dan juga Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat) Surabaya. Dari sinilah awal mulai shalawat Tahrim menjadi populer di seluruh Nusantara. 

Hingga sekarang lantunan Shalawat Tahrim seolah menjadi semacam "lantunan wajib" di masjid-masjid atau mushala-mushala, terutama menjelang sholat Subuh di bulan suci Ramadhan, bahkan di hari-hari biasa. 

Karena Shalawat Tahrim adalah dipupulerkan oleh NU (Nahdlatul Ulama), maka yang paling banyak melantunkan adalah kaum bersarung atau santri yang tidak lagi dapat diputer di Radio atau kaset di masjid-masjid atau mushalla. 

Melantunkan Shalawat Tahrim adalah bertujuan membangunkan kaum muslimin agar bersiap-siap untuk mempersiapkan diri shalat Subuh atau mereka yang ingin melaksanakan shalat Tahajud. 

Berikut ini adalah teks Arab, Latin,  dan arti Shalawat Tahrim : 

۞ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ 

                                                                                     "Shalawat dan salam semoga tercurah kepadamu 

۞ يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنَ 

duhai pemimpin para pejuang, 

 يَارَسُوْلَ اللهْ 

ya Rasulallah.

۞الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ 

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu,

 ۞يَانَاصِرَ اْلهُدَى 

duhai penuntun petunjuk Illahi

 يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ 

duhai makhluk yang terbaik

۞ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ

 Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu

 يَانَاصِرَ الْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهْ 

duhai penolong kebenaran, ya Rasulallah.

۞ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ

 Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu 

۞ يَامَنْ اَسْرَى بِكَ مُهَيْمِنُ لَيْلًا نِلْتَ 

Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi.

 مَا نِلْتَ وَالأَنَامُ نِيَامْ 

Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur.

وَتَقَدَّمْتَ لِلصَّلَاةِ فَصَلَّ كُلُّ مَنْ فِى السَّمَاءِ

Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu 

 وَاَنْتَ الْإِمَامْ

dan engkau menjadi imam

 وَاِلَى الْمُنْتَهَى رُفِعْتَ كَرِيْمًا

Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemuliaanmu

۞ وَ سَمِعْتَ نِدَاءً عَلَيْكَ السَّلَامْ 

dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu.

۞ يَا كَرِمَ الْأَخْلَاقْ 

Duhai yang paling mulia akhlaknya, 

۞ يَارَسُوْلَ اللهْ 

ya Rasulullah.

۞ صَلىَ اللهُ عَلَيْكَ 

Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu,

 ۞وَ عَلىَ عَلِكَ وَ اَصْحَابِكَ أجْمَعِيْنَ

 dan atas keluargamu dan sahabatmu semua” 

Dalil Shalawat Tahrim : 
Adapun mengenai dalil shalawat tahrim (atau bacaan al-qur'an dan seruan sebelum subuh), dalil tentang bolehnya menyeru umat Islam agar bangun sebelum subuh adalah sebagai berikut : 
"Dari Abdullah bin Mas'ud ; Rasulullah SAW bersabda : "Kalian tak perlu mencegah Bilal untuk azan sewaktu sahur, karena azan itu bertujuan mengingatkan siapa saja yang masih berjaga dan juga membangunkan yang tidur" (Fathul Bari, Syarh Shaheh Al-Bukhari, Juz II hal. 244) 

Demikian uraian materi "Sekelumit Sejarah Shalawat Tahrim Dan Pengamalannya". Semoga bermanfaat dan kita dapat mengamalkan dengan niatan tulus karena Allah semata. Wallahu 'alam. 

0 Response to "Sekelumit Sejarah Shalawat Tahrim Dan Pengamalannya. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel