Sejarah Puasa Tanggal 9 dan 10 Bulan Muharram (Tasu'a & Asyura)



rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Puasa)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Puasa dalam bulan Muharram adalah salah satu puasa yang istimewa setelah puasa bulan Ramadhan. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, bersabda : "Puasa yang palin utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada ( bulan syahrullah ) yaitu pada bulan Muharram". (HR. Muslim). 

Ada dua hari berpuasa yang dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, dalam bulan Muharram ini. Pertama adalah Puasa Tasu'a (tgl, 9 Muharram) dan puasa Asyura' (tgl, 10 Muharram). 

Puasa tanggal 10 Muharram (puasa Asyura ini) memiliki sejarah yang panjang. Namun kali ini penulis akan menukil sebagian dari inti sejarah tersebut. Puasa ini (10 Muharram) sudah dipraktekkan oleh umat Yahudi, jauh sebelum datangnya Islam. Mereka berpuasa pada tanggal 10 Muharram itu dengan nama Hari Raya Yom Kippur tanggal 10 Thisri (10 Muharram). Sebab pada hari itu Allah menyelamatkan Bani Israel dari musuh-musuhnya. 

Sebagai rasa syukur kemudian Nabi Musa AS, berpusa pada hari itu (10 Muharram) Setelah kejadian itu jadilah puasa Asyura' menjadi syariat bagi kaum Yahudi. Dalam perkembangan puasa Asyura bukan hanya diamalkan oleh kaum Yahudi saja, namun kaum Quraisy pada masa Jahiliyah bahkan hingga masa-masa kelahiran Islam.  Menariknya Nabi Muhammad dan umat Islam juga mengamalkan puasa Asyura'.

Lalu bagaimana awal mula Nabi Muhammad saw. dan umat Islam juga ikut berpuasa Asyura?. Dan juga bagamana status puasa Asyura' setelah ada persyariaatan puasa Ramadhan?.

Merujuk dari kitab Puasa pada umat-umat terdahulu dan sekarang (Sismono 2010), sebelum perintah turunnya puasa Ramadhan, Nabi Muhammad SAW, dan Umat Islam menjalankan puasa Asyura, (10 Muharram) dan puasa tiap-tiap tanggal, 13,14 dan 15 dalam bulan Qamariyah sebagai puasa wajib.  

Sebagaimana riwayat dari Ahmad, Nabi Muhammad SAW melaksnakan puasa Asyura untuk menyertai kaum Quraisy yang juga berpuasa pada hari itu (10 Muharram) karena mereka mengikuti syariat umat terdahulu. Atau Nabi Muhammad berpuasa Asyura atas perintah Allah SWT.  Mengingat bahwa puasa adalah suatu amal kebajikan sebagaimana menunaikan ibadah haji. Nabi Muhammad SAW dan Umat Islam terus menjalankan puasa Asyura.

Hingga suatu ketika beliau tiba di Madinah dan mendapati Umat Yahudi merayakan hari ke 10 Thisri atau 10 Muharram mereka berpuasa Asyura, disertai dengan mengenakan pakaian indah, berbelanja makanan dan minuman. 

Ketika Nabi SAW melihat hal seperti itu, kemudian bertanya kepada umat Yahudi mengapa kalian berpuasa pada hari ini. (10 Muharram). Kaum Yahudi menjawab : "Ini adalah hari yang baik bagi kami. Ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israel dari gempuran musuh-musuh kita.  Oleh karena itu sebagai ungkapan rasa syukur, Musa AS, pada hari ini berpuasa, kata mereka. Rasulullah SAW menjawab : "Kalau begitu kita (umat Islam) lebih patut mengikuti jejak Musa AS. Kata Nabi SAW merespon jawaban Yahudi tersebut.  

Lalu Nabi Muhammad memerintahkan kepada umat Islam untuk berpuasa pada hari itu (10 Muharram). "Bagi sapa yang sudah makan maka dapat berpuasa dari sisa hari itu, dan siapa yang belum makan, hendaklah berpuasa seharian pada hari itu". (al-Hadits)

Agar tidak menyamai dengan syariatnya orang Yahudi tersebut, Nabi Muhammad SAW juga memerintahkan untuk puasa pada tanggal 9 bulan Muharram (Puasa Tasu'a). Namun Rasulullah SAW tidak sempat ikut berpusa tanggal 9 Muharram tersebut, sebab Rasulullah meninggal pada tahun  sebelum masuk dalam bulan Muharran tahun berikutnya. Walaupun Rasulullah SAW tidak mengamalkannya, namun beliau pernah menyampaikan agar umatnya berpuasa pada tanggal 9 Muharram, maka ini adalah termasuk sunnah Nabi SAW. (Inilah yang dinamakan Sunnah Taqririyah).

Demikian sebagian sejarah Umat Islam diperintah untuk berpuasa tanggal, 9 Muharran ( Pusasa Tasu'a) dan berpuasa tanggal 10 Muharram (Puasa Asyura'). 

Demikian uraian singkat materi Sejarah singkat Puasa Tanggal 9 dan 10 Bulan Muharram (Tasu'a dan Asyura). Semoga bermanfaat dan dapat mengamalkan puasa  9 dan 10 Muharram denga keyakinan penuh dan niat tulus semata karena Allah.  Wallahu 'Alam.

0 Response to "Sejarah Puasa Tanggal 9 dan 10 Bulan Muharram (Tasu'a & Asyura)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel