Khutbah Jum'at : "Menghayati Hakekat Ikhtiar Dan Do'a"

Khutbah Jum'at ini juga mengingatkan bahwa selain ikhtiar, manusia juga dituntut untuk berdo'a. Naskah khutbah Jum'at kali ini membawa pesan, pada dasarnya semua manusia itu dalam kebaikan dan kenikmatan. 

Allah-pun tidak akan mengubah kenikmatan-kenikmatan seseorang yang sudah didapatkannya dari lahir, kecuali mereka itu sendiri yang mengubah kenikmatan tersebut menjadi keburukan yang disebabkan perilaku manusia itu sendiri. 

Para jamaah atau pendengar khutbah diajak untuk senantiasa menyadari bahwa segenap anugerah yang diterima sepenuhnya berasal dari Allah, dan merupakan hak prerogatif Allah. 

Salah satu bukti ketergantungan manusia dengan Allah, adalah diperintahkannya untuk berdoa memohon kepada-Nya. Sesuai Firman-Nya :  ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ  "Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan bagimu".  


Menghayati Hakekat Ikhtiar dan Do'a

Khutbah ke-I 

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, 

Melalu mimbar yang mulia ini, khatib mengajak khususnya pada diri khatib pribadi, dan para jamaah sekalian untuk selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT, yaitu takwa yang sebenar-benarnya dengan mematuhi segala peritahnya dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi / meniggalkan seluruh larangan-Nya.  

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah keharibaan Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabat, tabi'in, tabiut-tabi'in dan insya allah kepada kita yang saat ini, bahkan detik ini masih istiqamah mengamalkan risalahnya, mudah-mudahan akan mendapat syafaatnya di yaumil akhir kelak. Aamiin.   

Marilah pada hari Jum'at,  sayyidul ayyam ini kita menata hati, menata niat, hadir di majelis yang mulia ini semata-mata beribadah karena Allah dan mengharap ridha dan berkah-Nya. Jangan terbesit sedkitpun niatan dalam hati kita hadir di dalam majelis ini untuk sekedar menggugurkan kewajiban, apalagi karena keterpaksaan. 
Dan jika ada terbesit seperti ini di hati kita, maka apa yang kita lakukan akan menjadi sia-sia dan akan menjadi berat yang akhirnya tidak mendapatkan kualitas ibadah yang terbaik, bahkan pahalapun tidak akan kita raih. 

Mari kita jadikan momentum rangkaian ibadah shalat Jum'at dari pekan ke pekan berikutnya sebagai motivasi untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan sekaligus memperbaiki diri dalam  memahami ilmu-ilmu agama melalui materi-materi yang disampaikan oleh para khatib. 

Sebab memang sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu berikhtiar meningkatkan kualitas diri kita, agar lebih baik dengan belajar, mulai dari ayunan hingga liang lahat. Bagi orang yang selalu meningkatkan ilmu, Allah-pun akan memberikan status lebih yang disandangnya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Mujadilah ayat 11. 

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" 

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, 

Terkait dengan kewajiban untuk terus memperbaiki kualitas diri, melalui berbagai macam ikhtiar, dalam rangka mengubah diri yang dimilikinya menjadi lebih baik, adalah juga tergantung bagaimana manusia itu sendiri dalam usahanya untuk berobah. Karena Allah tidak akan mengubah suatu kaum apabila kaum itu sendiri tidak mau mengbahnya. Hal ini telah di firmankan dalam Al-Qur'an sebagai berikut : 

"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran dari depan dan belakangnya. Mereka menjaga atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tak ada pelindung bagi mereka selain Dia" 

Dalam ayat ini terdapat kalimat yang cukup masyhur dan sering dijadikan sebagai ayat motivasi untuk merubah nasib, yaitu : 

Ayat ini mempunyai pengertian bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum atau bangsa dari kenikmatan dan kesejahteraan yang dinikmatinya menjadi binasa dan sengsara melainkan mereka sendiri yang mengubahnya. 

Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya bahwa pada dasarnya semua orang itu dalam kebaikan dan kenikmatan. Allah-pun tidak akan merubah kenikmatan-kenikmatan seseorang yang sudah didapatkan dari lahir, kecuali mereka mengubah kenikmatan tersebut menjadi keburukan yang disebabkan perilakunya sendiri. 

Perlu kita sadari, setiap manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan suci dan tentunya mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kenikmatan dari Allah.  Namun perilaku manusia itu sendirilah yang  dapat mengubah kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah, menjadi keburukan atau musibah.  Penyebab perubahan sebuah kenikmatan menjadi keburukan, ini bisa berasal dari kesalahan manusia itu sendiri maupun akibat pengaruh orang lain.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, 

Oleh karenanya ayat ini dapat menjadi motivasi bagi kita untuk terus berusaha dan berjuang melakukan yang terbaik dan mempertahankan agar anugerah kebaikan dan kenikmatan dari Allah tak berubah menjadi keburukan karena perilaku kita sendiri. 

Juga sebaliknya dengan ayat ini kita diingatkan agar kita tidak berpangku tangan dan pasrah terhadap nasib dan kondisi kita selama hidup di dunia ini. Kita diwajibkan untuk senantiasa melakukan ikhtiar dan setelah itu bertawakal atau berserah diri dan berdoa memohon kepada Allah. Karena hanya Dia-lah yang memiliki kekuasaan untuk mengabulkannya. 

Namun jangan kita berprasangka bahwa ihktiar yang kita usahakan dan doa yang kita panjatkan adalah  semata hasil usaha kita. Rezeki yang diberikan Allah kepada hamba-Nya adalah hak prerogratif yang dimiliki-Nya. Ihktiar dan doa yang kita lakukan hanyalah wasilah yang diperintahkan oleh Allah SWT. Lalu apa manfaat dari doa yang kita selalu panjatkan apabila doa itu dianggap wasilah saja?.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah, 

Ketahuilah bahwa doa adalah salah satu perintah Allah SWT yang harus dilakukan dalam rangka mengiringi ihktiar atau usaha yang sudah kita lakukan. Hal ini sesuai Firman-Nya dalam Al-Qur'an sebagai berikut :  ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ  "Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan bagimu". 
Karena berdoa itu adalah perintah dari Allah, maka ketika kita mengamalkannya, kita adalah termasuk hamba yang patuh kepada-Nya. Selain dari doa yang diminta dikabulkan oleh Allah, namun kita juga mendapat pahala dari kepatuhan atas perintah Allah tersebut. 

Kita sebagai umat yang beriman, harus menyadari bahwa ada hal yang ghaib yang selalu mengiringi kehidupan kita di dunia. Ada faktor yang tak kasat mata menjadi penyebab selamatnya kita dalam kehidupan di dunia ini. Sebagaimana firman-Nya di di dalam Al-Qur'an :  لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ   "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaga bergiliran, dari depan dan belakangnya, mereka menjaga atas perintah Allah. 

Selain ada malaikat yang menjaga dari depan dan belakangnya, juga ada malaikat yang berada di kanan kiri kita, yang bertugas mencatat semua amal kita yang baik atau yang buruk, yaitu yang dikenal dengan malaikat Raqib dan Atid. Maka seluruh amal kita, terekam dengan akurat sehingga kelak tidak ada yang merasa didzalimi dalam pengadilan Allah. 

Demikian khubah singkat siang ini, semoga penuh keberkahan meliputi kita dan bermanfaat membawa barokah bagi kita sumua. Aamiin ya robbal 'alamin. 

Khutbah ke-II 

------------------------"------------------------

0 Response to "Khutbah Jum'at : "Menghayati Hakekat Ikhtiar Dan Do'a" "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel