Ketika Memasuki Pemakaman Ucapkan Salam Kepada Ahli Kubur.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Fiqih Kematian) 

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridho-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Diantara salah satu Sunnah Nabi SAW, saat berziarah kepada para ahli kubur adalah mengucapkan salam. Salah satu warisan Rasulullah, shalallahu 'alaihi wasallam, yang rutin diamalkan oleh cucunya al-Hasan dan al-Husen yakni ziarah kubur.  Hal itu dilakukan adalah sebagai wujud meneladani beliau, (kakeknya) dan mereka melakukannya untuk mengambil pelajaran dalam rangka (mengingat kematian). Dikutip dari Buku Hasan dan Husen "The Untold Story", karya Sayyid Hasan -al-Husen.

Berikut ucapan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. ketika Beliau berada di pemakaman untuk memberi salam kepada para ahli kubur : 

 "Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimin. Wa inna insya Allahu bikum laahiquun. Nas'alullaaha lanaa walakumul 'aafiyah".
"Semoga kesejahteraan terlimpah kepada kalian, para ahli kubur, dari kaum mukminin dan muslimin, dan sesungguhnya kami insya Allaah akan menyusul kalian. Kami memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian".  

Maka kita disunnahkan untuk menjenguk mereka setelah di dalam kubur (berziarah) untuk menghibur para mayit atau ahli kubur.  Diriwayatkan dari Aisyah RA, dia berkata , Rasulullah SAW. bersabda : "Tidaklah seseorang menziarahi kubur saudaranya lalu duduk di sisinya melainkan ia (ahli kubur) senang atas kedatangannya hinga dia bangkit."

Salah satu sunnah saat berziarah kepada para ahli kubur adalah mengucap salam. Nabi SAW, bersabda : "Tidaklah ada diantara orang Muslim yang lewat di atas kubur saudaranya yang dikenal selagi di dunia, lau dia mengucapkan salam kepadanya, melainkan Allah mengembalikan rohnya kepadanya hingga dia membalas salamnya itu".

Di dalam kisah "Ash-Shohihain", pernah pada satu masa, Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengumpulkan para korban Perang Badar (dari kalangan Musyrik Quraisy). Mereka dilemparkan ke dalam sebuah lubang besar bekas sumur.  Lalu Rasulullah SAW mendekat dan berdiri di dekat sumur tersebut sambil memanggil satu persatu. "Hai Fulan bin Fulan, hai Fulan bin Fulan, apakah kalian mendapatkan apa yang dijanjikan Robb kalian adalah benar?. Mereka menjawab : Sesungguhnya aku mendapatkan apa yang dijanjikan Robb-ku kepadaku adalah benar". 

Mendengar ini Umar bin Khattab protes kepada Nabi SAW sekaligus bertanya : "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin Engkau berbicara dengan orang-orang yang sudah menjadi bangkai?". Beliau menjawab "Demi yang mengutusku dengan kebenaran, mereka lebih mampu mendengar apa yang kukatakan daripada kalian. Hanya saja mereka tidak mampu menjawab". 
Menurut Ibnu Qayim, orang-orang salaf telah menyepakati jika orang yang meninggal dunia dapat mengetahui ziarah orang yang masih hidup di atas kuburnya. Diapun  (ahli kubur) merasa gembira karena kedatangannya itu.  

Hal inilah yang dikatakan juga oleh Abu Bakar bin Abdullah di dalam Kitab "Qubur" dengan meriwayatkan hadits dari Aisyah RA. Dia berkata ; Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah seseorang menziarahi kubur saudaranya dan duduk disisnya, melainkan ia mendengarnya dan menjawab pertanyaannya hingga dia bangkit" 

Ibnu Qayyim bahkan menjelaskan bahwa orang yang meninggal dunia dapat mengetahui amal yang dilakukan kerabat atau saudara-saudaranya. Amal orang yang masih hidup ditampakkan kepada orang-orang yang sudah meninngal. Jika mereka melihat amal yang baik, maka mereka senang atau gembira. Dan jika melihat amal yang buruk maka mereka berkata ya Allah, "Singkirkanlah amal itu."

Sebuah riwayat dari dari Shadaqah bin Sulaiman al-Jafary. Dia berkata "Aku mempunyai sifat yang kurang baik. Kemudian ayahku minggal, hingga membuatku sangat menyesal atas sikapku yang kurang memperhatikan ayahku ketika masih hidup. Suatu hari aku jatuh sakit. Dalam tidurku aku bermimpi bertemu ayah. Dia berkata wahai anakku, aku senang atas amalmu dengan penyesalan dari sikap burukmu. Dan ketika itu aku senang waktu amalmu ditampakkan kepadaku, karena amalmu menyerupai amal orang-orang sholeh. Maka janganlah kamu buat orang-orang yang sudah meninggal di sekitarku merasa sedih". 

Dalam riwayat lain seorang Ahli Syufi : Ibnu Abid-Dunya meriwayatkan dari Abu Qilabah. Dia berkata, Aku pergi dari Syam menuju Bashrah. Di tetangah perjalanan aku singgah di suatu tempat. Pada malam hari setelah aku bersuci/berwudhu aku mendirikan shalat dua raka'at. Secara kebetulan tempat singgahku berdekatan dengan pekuburan. 

Di malam yang hening dengan badan yang letih aku membaringkan badanku dan kepalaku berdekatan di atas pekuburan tersebut, hinggaa aku tertidur. Dalam tidurku aku bermimpi melihat orang yang ada di dalam kubur itu mengadu kepadaku seraya berkata : "Semalaman engkau telah mengusikku. Kalian adalah orang yang masih bisa beramal tetapi tidak mengetahui, sedangkan kami adalah orang-orang yang dapat mengetahui namun tidak dapat beramal. Aku katakan bahwa dua raka'at yang engkau lakukan sebelum tidur itu, lebih baik daripada dunia se-isinya. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepada penghuni dunia. Dan sampaikanlah salam kepada mereka (penghuni dunia), bahwa doa mereka masuk ke alam kami bagaikan cahaya sebesar gunung". Begitulah harapan para ahli kubur kepada para penjeguknya, yaitu mendoakan kebaikan kepadanya.  

Dari dua kisah di atas bahwa begitu berharapnya para ahli kubur untuk dido'akan oleh penghuni dunia baik dengan ucapan salam maupun do'a-do'a yang lainnya. Walluhu 'alam. 

Demikian uraian singkat "Ketika Memasuki Pemakaman Ucapkan Salam Kepada Ahli Kubur". Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita dalam pengamalan agama Islam yang mulia ini. Aamiin.

0 Response to "Ketika Memasuki Pemakaman Ucapkan Salam Kepada Ahli Kubur."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel