Khutbah Jum'at : Tema "Merenungi Ciptaan Allah SWT".

Khutbah Jum'at kali ini mengingatkan kita memfungsikan akal untuk merenungi berbagai ciptaan Allah Ta'ala dengan segenap perubahan dan kompleksitasnya. Tiada lain yang dapat kita petik dari renungan tersebut kecuali tanda-tanda kekuasaan Allah Yang Maha Bijaksana. 

Itulah makna sebagai Rabbul 'alamiin, pemilik sekaligus penguasa dari seluruh alam. Keberadaan "al-Khaliqu kulli syai-i" pencipta segala sesuatu. 

Suasana Jama'ah Shalat Jum'at Dalam Kondisi Prokes Covid-19

Khutbah ke I. 

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Alhamdulillahi robbil 'alaamiin, segala puji hanya milik Allah penguasa alam semesta.  
Melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri khatib pribadi, dan para jama'ah sekalian, marilah kita tingkatkan taqwa kita, yaitu taqwa yang sebanar-benarnya, dengan cara melaksanakan seluruh perintahnya dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk meninggal segala apa yang dilarang-Nya.  Karena hanya dengan kedua jalan tersebut kita akan menemui kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat kelak. Aamiin ....

Shalawat dan salam kita haturkan keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW, kepada para sahabat, tabi'in, tabiut-tabi'in, dan kepada kita sekalian yang hingga saat ini bahkan detik ini, masih istiqomah mengamalkan risalahnya, mudah akan mendapat syafa'at di yaumil akhir kelak. Aamiin ya robbal 'alamiin. 

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah. 
Dua ayat dalam surat Ali Imran yang kami bacakan dalam mukadimah, mempunyai makna : "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang selalu mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka" (QS, Ali Imran : 190-191). 

Orang yang memikirkan atau merenungi tentang ciptaan Allah, menggunakan akalnya ia akan mudah memahami dan mengerti adanya Allah, Keesaan Allah, dan ketetapan sifat Qudrah dan Iradah bagi-Nya. Kita diperintahkan untuk merenungi dan memikirkan tentang segala ciptaan Allah SWT. 
Rasulullah SAW bersabda terkait dengan ayat tersebut di atas :  
"Sungguh celaka orang yang membacanya (Al-Qur'an) dan tidak berpikir tentang-Nya". (HR.Ibnu Hibban dalam Shahihnya). 

Berpikir dan merenungkan mengenai makhluk ciptaan Allah akan mengantarkan kita kepada keyakinan tentang adanya sang Pencipta dan Kekuasaan-Nya. Para Ulama Ahlussunnah, menegaskan bahwa wajib bagi mukallaf (yang sudah baligh dan berakal) untuk mengetahui dalil aqli yang global dan dalil khusus tentang adannya Allah SWT. 

Dalil Naqli yang singkat itu sebagaimana apa bila dikatakan : "Masing-masing dari kita mengetahui bahwa dirinya berawal dari tidak ada kemudian menjadi ada dan tercipta". Hal yang keadaannya seperti itu pasti membutuhkan kepada yang mengadakannya dan menciptakannya dari tiada menjadi ada.

Betapa banyak yang kita yakin pasti ada, padahal kita tidak melihatnya. 
Contoh diantaranya yang ada dalam diri sendiri;  akal kita, roh kita, rasa sakit dan gembira kita. Semuanya itu kita tidak dapat melihat,  namun kita yakini keberadaannya. 
Contoh lain yang kita ambil dari alam, misalnya tanah yang diairi dengan air yang sama dan disinari dengan sinar matahari yang sama. Tetapi tumbuhannya menghasilkan buah-buahan yang berbeda rasa, warna, sifat, bentuk, bau, manfaat dan khasiatnya. 

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah. 
Allah berfirman dalam Al-Qur'an sebagai berikut : 
"Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagaian tanaman-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir". (QS, Ar-Ra'd/13 : 4). 
 
Marilah kita renungkan!. Tanah yang diairi dengan air yang sama dan disinari dengan sinar matahari yang sama, namun tumbuhannya menghasilkan buah-buahan yang berbeda rasa, warna, sifat, bentuk, bau, manfaat dan khasiatnya. Karenanya andai wujud segala sesuatu adalah dengan pengaruh tabiat bukan karena penciptaan Allah, niscaya akan sama. Sebab tabiat sangatlah berbeda dengan penciptaan Allah. Kalau tabiat yang sama akan memberikan pengaruh pada benda, dengan pengaruh yang serupa.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah. 
Jadi itu semua menunjukkan bahwa wujudnya segala sesuatu adalah dengan penciptaan Dzat yang Mahakuasa, Maha Berkehendak, dan Maha Mengetahui. Oleh karenanya Imam Asy-Asyafi'i berkata : "Daum Murbai ; bau, rasa dan warnanya sama. Dimakan oleh kijang menghasilkan minyak misik, dimakan ulat menghasilkan sutra, dimakan oleh unta menghasilkan kotoran, dan dimakan oleh kambing lalu mengeluarkan susu kambing.T
Tamsil ini pernah ditanyakan kepada seorang Arab Badui dan dia menjawab : Kotoran unta menunjukkan adanya unta, dan bekas-bekas telapak kaki menunjukkan adanya rombongan yang telah lewat. 
Kesimpulannya adalah adanya alam ini, tiada lain menunjukkan adanya Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Itulah renungan akal yang selalu terbimbing oleh aqidah yang benar.

Demikian khutbah singkat semoga dapat memberikan nasehat, khususnya bagi diri khatib sendiri serta jamaah sekalian. Dan semoga makin mengukuhkan keimanan kita kepada Allah Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Aamiin. 

Khutbah  II. 


-----------------------"-------------------------- 

0 Response to "Khutbah Jum'at : Tema "Merenungi Ciptaan Allah SWT". "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel