Penyebab Rasulullah SAW. Berdo'a Dengan Qunut Nazilah.

Ilustrasi Jama'ah Sedang Berdo'a Qunut Nazilah.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Do'a)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak Aamiin... 

Sesuai dengan janji penulis, pada artikel sebelumnya akan dibahas "mengapa Rasulullah SAW berdoa dengan Qunut Nazilah". Sebab teks Qunut Nazilah yang akhir-akhir ini doanya sering dilantunkan oleh umat Islam bahkan dari MUI juga menganjurkan kepada umat untuk selalu membaca qunut Nazilah dalam kesempatan tiap shalat fardhu lima waktu, pada rakaat terakhir setelah ruku, dalam rangka memohon agar bangsa ini (Indonesia) cepat terbebas dari wabah Qorona 19 yang hingga saat ini belum juga hilang. 

Nah yang jadi pertanyaan kita, kenapa harus qunut Nazilah yang dibacanya. Iniliah riwayat/sejarah lengkap kaitannya dengan Qunut Nazilah tersebut. 

Kisah dibalaik Doa Qunut Nazilah,  (Nazilah Adalah Petaka atau Musibah). 
Qunut adalah doa yang ada dalam shalat. Tepatnya adalah setelah ruku' sebelum sujud pada raka'at kedua pada shalat subuh. 
Namun Qunut dapat dibedakan menjadi 3 jenis qunut, pertama, qunut, subuh, qunut witir dan qunut Nazilah. 

Dalam artikel ini yang akan dibahas adalah Qunut Nazilah yang tentu beda dengan Qunut Subuh dan Qunut Witir. Sebab Qunut Nazilah ini, dibaca Rasulullah SAW. hanya cuma satu bulan saja. Berbeda dengan qunut subuh dan witir yang hampir dibaca pada setiap kita shalat subuh dan witir. 

Qunut Nazilah memang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika ada kisah yang sangat sedih/pilu yang dialami umat Islam pada umumnya dan Nabi Muhammad khususnya. Dinamakan Qunut Nazilah karena ada kaitannya dengan "Petaka" 

Pemicu dari Qunut Nazilah ini adalah adanya tragedi Ar-Ra'ji dan Bir Ma'unah. Apa sebab kok disebut tragedi? sebab utusan Rasulullah SAW, yang diperintahkan untuk mengajarkan tentang Islam kepada suku 'Adhal dan al-Qarah serta para penduduk Najs tewas dibantai. 

Peristiwa itu terjadi pada bulan Syafar tahun ke 4 Hijrah. Waktu itu utusan Suku Adhal dan al-Qarah, datang menemui Rasulullah dan meminta agar dikirim beberapa sahabat untuk mengajarkan Islam. Lalu Rasulullah mengutus 10 sahabat diantaranya adalah ; Ashim bin Tsabit, Abudullah bin Thariq, Khubaib bin Adi, Khalid bin al-Bakir, Masrtad bin Masrtad, Zaib bin Datsanah. 

Pembunuhan di Desa Ar Raji
Berangkatlah para sahabat, menjalankan perintah/amanah dari Rasulullah SAW. Sesampainya di desa Ar Raji, Bani Lahyan yang atas nama permintaan Suku Adhal dan Al Qarah ternyata mengepung para sahabat yang diperintahkan Rasulullah SAW. untuk mengajar tetang Islam.  
Pasukan Bani Lahyan yang terdiri 100 pemanah itu berjanji tidak akan menyerang jika para sahabat Rasulullah SAW. yang dipimpin Ashim bin Tsabit mau menyerah. Tetapi dari jawaban para sahabat menolak sebab apa yang diamanahkan Rasulullah harus dilakukan untuk mengajar agama Islam yang mulia itu. Sehingga mereka (para sahabat) di bunuh di Desa Ar Raji kecuali Zaid bin Datsanah, Abdullah bin Thariq, dan Khubaib bin Adi. 

Ketiga sahabat itu menyerah. Mereka lalu dijadikan budak dan di jual di pasar Mekah. Tetapi ujung-ujunya juga mereka dibunuh oleh tuan-tuan yang membelinya untuk melampiaskan dendam. 

Dari sumber lain menurut sejarah terjadinya Qunut Nazilah dilakukan pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW pasca tragedi Bir Ma'unah pada bulan Syafar tahun ke 4 Hijriah, di mana 70 sahabat pilihan Nabi yang merupakan para qura' (ahli pembaca Al-Qur'an dengan keulama'annya) dibantai dengan hanya menyisakan satu orang saja. 

Dalam riwayat lain, Muhammad bin Uqab yang diutus oleh Nabi Muhammad SAW, untuk berdakwah ke wilayah Najd di bantai di Bir Ma'unah. Maka dalam keadaan duka yang sangat mendalam Rasulullah SAW berdoa agar Allah memberikan balasan, diantaranya adalah Amir bin Thufai. Dengan rasa kekecewaan yang sangat terasa sakit dan kesal, sehingga beliau berdoa yang didalamnya terdapat doa melaknat kepada para pembunuh hingga menyebut nama-nama dengan jelas dan suku-suku yang membatainya. 

Dari kisah di atas itulah, maka Rasulullah SAW. sangat merasa sedih dan marah sehingga beliau  membaca doa qunut di setiap shalat fardhu yang lima waktu tersebut. Dan beliau berhenti membaca doa tersebut, setelah Allah menurunkan firmannya pada surat Ali Imran ayat  128 sebagai larangan untuk berdoa dengan melaknat, sebab melaknat adalah hak sepenuhnya milik Allah SWT.  Inilah redaksi lengkapnya Doa Qunut Nazilah yang dibaca ketika itu : 

"Ya Allah selamatkanlah Walid, Salamah bin Hisyam dan Asyasya bin Rabii'ah, dan orang-orang dari kaum Mukminin. Ya Allah keraskanlah siksamu kepada suku Mudhar, jadikanlah tahun-tahun paceklik kepada mereka, sebagaimana peceklik di zaman Nabi Yusuf. Ya Allah, laknatlah suku Lahyan, Ri'il, Dzakwan, dan Ushayah karena mereka telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. (HR. Muslim No. 675)
Itulah doa Qunut (la'nat kepada Suku Mudhar, hingga melaknat kepala suku misalnya Dzakwan, Usyayah dll.
Namun doa melaknat ini dilakukan oleh Rasulullah SAW selama satu bulan saja. 

Do'a Qunut Nazilah diatas yang pada akhirnya dilarang oleh Allah SWT, sebab Rasul telah berdoa dengan ucapan laknat kepada nama langsung seseorang ataupun Suku dari mereka. Sebab laknat adalah hanya hak Allah semata. 

Namun Qunut Nazilah hingga kini masih dapat dibaca oleh kaum muslimin ketika sedang menghadapi petaka atau musibah yang berat, sehingga tidak dapat menyelesaikannya dengan usaha manusia itu sendiri maka dianjurkan untuk membaca Qunut Nazilah. 
Namun redaksi yang dibaca untuk saat ini dan hingga akhir zaman para ulama bersepakat bahwa kata-kata laknat dihilangkan. Sebab hal itu telah dilarang oleh Allah SWT dengan turunnya ayat 128 Surat Ali Imran sebagai berikut : 
Yang dimaksud bukan menjadi urusanmu (Muhammad), adalah yang terkait dengan melaknat tersebut. 

Sejak adanya larangan atau teguran ini, Rasulullah SAW melarang umatnya saling melaknat terhadap sesama manusia, termasuk kepada hewan. Sebab, sejatinya Nabi SAW diutus bukan untuk atau tukang laknat, melainkan sebagai penebar rahmat.

Akibat bagi orang yang suka melaknat sungguh sangat berat, tidak boleh dianggap remeh. Apalagi, hanya karena urusan-urusan kecil dan sederhana. Sebab, bagi orang yang suka melaknat, tidak akan diberi syafaat dan persaksiannya pada hari kiamat tidak akan diterima. (HR Muslim). Di samping itu, orang yang suka melaknat orang mukmin maka ia seperti membunuhnya. (HR Bukhari). 

Doa Qunut Nazilah yang masih dapat kita baca yang dianjurkan MUI adalah Qunut Nazilah yang redaksinya sebagai berikut : 


Demikian uraian singkat "Penyebab Rasulullah SAW Berdoa Dengan Qunut Nazilah". Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam pengamalan Agama Islam yang mulia ini. Aamiin.

0 Response to "Penyebab Rasulullah SAW. Berdo'a Dengan Qunut Nazilah."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel