Inilah 5 Macam Kasih Sayang Allah Terhadap Hamba-Nya.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah).
Pembaca budiman, Bimbingan serta Ridho-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Allah SWT, mempunyai rasa sayang yang tak terbatas kepada hamba-Nya. 
Hamba Allah (manusia) seringkali merasa berputus asa terhadap rahmat Allah SWT. Berbagai macam persoalan yang kita hadapi kadang tidak kunjung berakhir/selesai, sehingga kita gampang menghukumi Allah tidak adil dan lain sebagainya. Bahkan kadang kita malah berprasangka yang lebih parah lagi terhadap Allah, yaitu dengan berprasangka buruk atas ketetapan-Nya.

Padahal apa yang kita prasangkakan itu justru sebaliknya, yaitu bahwa Allah mencintai hamba-Nya khususnya manusia dengan cinta yang tak terbatas. Cinta Allah itu, cinta yang tak terbatas karena besarnya tidak dapat dipersamakan dengan kasih sayang siapa-pun. Karena rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Hal ini telah Allah firmankan dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu" (QS, Al-'Araf : 156)
 Gambaran tentang kasih sayang Allah, Nabi Muhammad s.a.w. memisalkan/menggambarkan jika kasih sayang Allah berjumlah seratus, maka yang sembilan puluh sembilan disimpan dan satu bagian lagi dibagi-bagi. Hanya dari yang satu bagian ini dapat mencukupi seluruh kebutuhan makhluk-Nya. Yang demikian ini menunjukkan betapa luasnya cinta dan kasing sayang Allah SWT. terebut. 

Di dalam kesempatan tulisan ini yang akan penulis kupas minimal ada lima bukti nyata dari sekian banyak bukti tentang besarnya cinta Allah kepada manusia. 

1. Nikmat Al-Qur'an. 
Bukti nikmat yang dapat kita rasakan adalah diturunkanya Al-Qur'an. Kita tidak dapat membayangkan jika manusia tidak diberi petunjuk dalam mengarungi hidupnya di dunia hingga kita meninggal dan memasuki alam kubur, apabila Al-Qur'an tidak diturunkan kepada kita. Karena sudah terbukti bahwa Al-Qur'an sebagai penuntun hidup agar kita dapat meraih bahagia di dunia dan akhirat. Memang selain daripada al-Qur'an banyak petunjuk untuk menjadi panduan hidup, tetapi bahwa sebagian besar petunjuk itu hanya sekedar dapat memberikan kebahagiaan di dunia saja. Karena di dalam Al-Qur'an telah difirmankan Oleh Allah bahwa tidak ada keraguan padanya, sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa. (QS, Al-Baqarah (2) : 2). Dalam surat dan ayat lain difirmankan pula sebagai berikut : 
"Sebenarnya Al-Qur'an itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu. Mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk" (QS. As-Sajdah : 3). 
Mengutip dari apa yang disampaikan oleh Dr. Quraish Shihab, mencatat ada tiga petunjuk yang sangat penting dari Al-Qur'an. 
Pertama : petunjuk keyakinan (Aqidah) yang termaktub/terkandung dalam keimanan akan keesaan Allah SWT. dan kepercayaan akan kepastian hari pembalasan.  Kedua : petunjuk tentang akhlak yang murni dengan arah menerangkan norma-norma keagamaan dan moral, baik yang berkatian dengan kehidupan pribadi maupun sosial. Ketiga : petunjuk mengenai syariat dan hukum, yaitu dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum dalam hubungannya dengan Allah dan sesama manusia.

2. Mengutus Para Rasul.
Setiap manusia secara fitrah pasti membutuhkan teladan yang dapat dijadikan rujukan. Dalam memenuhi kebutuhan itu, Allah SWT mengutus para Rasul, sebagaimana Allah firmankan dalam Al-Qur'an berikut ini : 
"Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (QS, Al-An'am : 48).  Ayat ini adalah bukti pernyataan Allah bahwa rasa cintanya kepada manusia.
Allah tidak membiarkan manusia itu berjalan "sendirian" Dia memberikan karunia "teman terbaik" yang akan menemani manusia menuju jalan kebahagiaan, juga mengenalkan manusia dengan Tuhannya, sekaligus menjadi tipe manusia yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. sebagaimana firman-Nya sebagai berikut :
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu, suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah". (QS, Al-Ahzab : 21).
Walaupun kita yang hidup tidak sezaman dengan Rasulullah s.a.w. tetapi dapat mempelajari sejarah atau warisan, melalui hadits atau sunnahnya. Di dalamnya terdapat rincian dan penjelasan yang detail terekait dengan semua ajaran Allah. Tuntunan atau ajaran yang berisi tentang petunjuk menjalin hubungan dengan Allah (Hablum minallah) dan hubungan sesama manusia (Hablum minannas). Di dalamnya kita juga akan menjumpai gambaran karakter Rasulullas s.a.w. sebagai teladan terbaik di seantero jagad ini.

3. Diciptakan Alam Semesta. 
Allah berfirman : "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, kemudian Dia menuju langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dia Maha Mengetahui Segala Sesuatu". (QS, Al-Baqarah : 29). 
Dengan firman tersebut diatas, itu bukti bahwa Allah menciptakan alam semesta bukan tanpa maksud. Dia menjadikan yang ada di bumi dan di langit untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hal ini dikarenakan kasih sayang Allah terhadap manusia.

Manusia dapat memanfaatkan seluruh potensi yang ada dipermukaan hamparan bumi, untuk diambil manfaatnya. Tidak satupun makhluk diatas bumi ini yang tidak bermanfaat bagi manusia. Misalnya makhluk yang kecil dan selalu menggangu manusia yaitu nyamuk itupun dapat diambil manfaatnya oleh manusia. Walaupun dia adalah serangga yang selalu mengganggu tetapi dapat memunculkan suatu kreativitas manusia sehingga timbul untuk membuat suatu obat nyamuk yang dapat menghelanya sehingga aman. Hal ini tidak dapat dipungkiri manfaatnya.
Dengan obat nyamuk banyak orang yang tertolong dan tercukupi ekonominya. Allah telah menciptakan alam ini dengan sangat sempurna sehingga manusia dapat hidup di dalamnya dengan aman. Perputaran silih bergantinya siang dan malam telah ditata dengan akurat. Hubungan atau rantai makanan antara makhluk hidup, sampai pada lingkungan tempat hidup semuanya telah diatur sesuai kehendak-Nya (sesuai hukum-Nya)

4. Memberikan Rezeki
Dari sembilan puluh sembilan Asma Allah, diantara salah satunya aladah Ar-Razzaaq, (Zat Maha Pemberi Rezeki). Tidak ada satupun makhluk Allah yang tidak mendapat rezeki. Hal ini agar mereka dapat bertahan hidup dan beribadah kepada kepada Tuhan-Nya. Allah dalam Al-Qur'an berfirman :
"Katakanlah : Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya) dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya". (QS, Saba' : 39 ).
"Dan tidak ada suatu binatang melata-pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz)". (QS, Hud : 6 ). Inilah tanda bukti kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya. Dan sekarang yang perlu kita lakukan adalah ikhtiar untuk menjemput rezeki itu. Ini semua Allah berikan dengan kasih sayang-Nya agar kita selalu bersyukur.  Dan syukur yang paling Allah sukai adalah mengabdi dengan tidak menyekutukan-Nya dengan apa-pun.

5. Luasnya Ampunan Allah. 
Sebanyak apapun dosa manusia, Allah pasti akan mengampuni manakala hambanya mau bertaubat dengan sungguh-sungguh (taubatan Nasuha) tidak akan mengulangi dosa-dosa atau maksiat yang telah diperbuatnya. Nah ini adalah tanda luasnya ampunan Allah terhadap hambanya. Dan Allah telah menyatakan/berjanji dalam Al-Qur'an : "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. Jika kamu mengerjakan yang demikian (Taubat Nasuha) niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai waktu yang ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya". (QS, Hud : 3).
Rasulullah SAW bersabda : "Allah membentangkan Tangan-Nya di waktu malam hari agar orang yang berbuat keburukan bertaubat di siang hari, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar orang yang berbuat keburukan bertaubat di malam hari. (Yang demikian ini akan terus berlaku) hingga matahari terbit dari arah Barat. (HR. Muslim).

Sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan Imam Tirmidzi menyatakan "Dia akan mengampuni semua dosa sekalipun dosanya sepenuh isi bumi. "Wahai manusia, sekiranya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa seisi bumi, kemudian kamu bertemu Aku dengan dalam tidak menyekutukan Aku dengan susuatu apapun, niscaya Aku datang kepadamu dengan membawa ampunan seisi bumi pula".  Betapa luasnya ampunan Allah kepada hambanya.

Demikian uraian singkat tentang 5 Macam Kasih Sayang Allah Terhadap Hamba-Nya. Semoga bermanfaat dan beribadah-lah dengan tidak menyekutukan Dia dengan sesuatu apa-pun, agar kita dapat bertemu dengan Allah dengan wajah yang berseri. Aamiin...

0 Response to "Inilah 5 Macam Kasih Sayang Allah Terhadap Hamba-Nya."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel