Bacalah Al-Qur'an Dengan Pelan, Dan Resapi Maknanya.

Baca Al-Qur'an dengan Lirih/Pelan
Rasiyambumen.com Kajian Khzanah Islam (kategori posting Al-Qur'an).
Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Membaca Al-Quran disamping mendapatkan pahala yang besar, juga bagi si pembacanya akan terjaga dalam segala kehidupan di dunia ini, dari keburukan-keburukan yang tak terduga. Mengapa demikian, dari penjelasan KH. Gus Muwafiq, menjelaskan bahwa orang yang membaca al-qur'an dengan dihayati dan dirasakan maknanya, Allah akan memberikan penjagaan/perlindungan kepada yang membacanya. 
Gus Muwafiq dalam ceramahnya disalah satu acara pengajian Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur menyampaikan jika kalian ingin dijaga Allah, maka jagalah  Al-Qur'an walau hanya satu ayat. Selanjunya Gus Muwafiq mengutip salah satu dari ayat Al-Qur'an sebagai berikut :  
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya". (Al-Hijr (15) : 9).
Penjelasan beliau sangat sederhana ketika menjelaskan terjemahan ayat diatas dengan bahahasa yang lugas dan mudah diterima juga dipahami, namun memiliki makna yang dalam. Beliau menjelaskan "ketika ada seseorang yang membaca al-qur'an maka Allah langsung menjaganya". Walaupun pada hakekatnya Allah sedang menjaga Al-Qur'an itu. Namun dari imbas penjagaan Allah terhadap al-qur'an tersebut, maka orang yang membaca Al-Qur'an itu, juga ikut dalam penjagaan-Nya, ujar Beliau. 

"Bacalah Al-Qur'an dengan pelan, dan diresapi maknanya dengan hati yang jernih dan sedih. Dengan cara shalat malam, itulah jalan terbaik membaca Al-Qur'an. Lalui, telusuri, dan maknai dengan pemahaman". 
Begitulah pesan dari seorang Sufistik dari Tunisia, bernama Ibnu Nahwi. Dari salah satu dalam bait Kasidah Munfarijah.  Beliau  wafat tahun 1119 Masehi.

Dan Kasidah ini sampai sekarang  masih diamalkan secara rutin oleh Podok Pesantren Syalafiyah Syafiiyah, Sukoharjo Situbondo. Santri Sukoharjo biasanya melantunkan Kasidah ini setiap bakda Subuh. Dan para santri kerap menyebutnya "Istaddiyan". 

Dalam bab tentang Al-Qur'an dan Shalat malam, Salah satu dosen Ma'had  Ali Situbondo Abdul Wahid menjelaskan bahwa Al-Qur'an adalah Mukjizat yang abadi dan dapat dinikmati oleh semua generasi umat Nabi Muhammad saw. Membaca Al-Qur'an walaupun tidak mengerti artinya atau maksudnya tetap dinilai sebagai suatu ibadah. 

Sementara yang konsisten dan mahir membacanya dan juga memahami maknanya, akan dikumpulkan dengan para rasul, bahkan yang kagok atau terbata-bata dalam membacanya akan memperoleh dua pahala : satu pahala membaca Al-Qur'an, dan kedua pahala karena telah mau "berusaha membacanya walapun dengan payah". 

Abi Nu'aim dalam kitabnya "al-Musnad al-Mustakhraj ala shaheh Muslim" beliau menyampaikan pernyataan yang berbunyi "Yang mahir dalam Al-Qur'an (dikumpulkan) bersama para utusan mulia yang berbakti. Yang gagap dalam membacanya dan amat kesulitan, dia mendapat dua pahala.".

Lebih lanjut Abdul Wahid, menjelaskan anugerah Tuhan yang tak terhingga. Dari bait Kasidah tersebut memiliki arti "Anugerah Terindah tak terhitung jemari tangan. Dan itu adalah ketentraman jiwa dan kebahagiaan". 

Menurut beliau makna leksikal baris puisi tersebut adalah, "Anugerah Tuhan Tak Terhitung jemari tangan, itu untuk jiwa dan ruh yang mencari rumput." Wahid-pun menyamakan jiwa dan ruh tersebut, dengan binatang ternak yang memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Dan selanjutnya beliau juga menjelaskan tentang makanan jiwa dan ruh, adalah apa saja yang membuat damai, tentram, dan tenang. Hal itu adalah berupa ilmu pengetahuan dan kesadaran pada Sang Pencipta. 

Menurutnya jiwa yang lapar adalah jiwa yang tidak pernah tersentuh kandungan Kitab suci Al-qur'an, dan buku-buku ilmu pengetahuan. Sedang ruh yang dahaga adalah ruh yang tidak pernah disirami oleh kesadaran kepada pencipta-Nya. Wallahu'alam bishawwab.

Demikian uraian singkat bacalah Al-qur'an dengan pelan dan resapi maknanya. Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan Allah selalu membimbing kita istiqamah dalam membaca Al-Qur'an al-Karim. Aamiin.

0 Response to "Bacalah Al-Qur'an Dengan Pelan, Dan Resapi Maknanya. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel