Imam Al-Ghazali Berkata ; Ada 12 Adab Bagi Khatib.

12 Adab Khutbah Untuk Khatib

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Khutbah). 
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tecurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Sesorang khatib jum'at, kata Imam Al-Ghazali dituntut untuk mengetahui 12 adab tatkala khatib itu akan menyampaikan khutbahnya di hadapan para jama'ah. Bahkan beliau mengatakan bukan hanya khutbah jum'at saja tetapi juga dalam khutbah dua hari Raya yaitu Idul Adha dan Idul Fitri. Khutbah adalah menjadi suatu integral dengan pelaksanaan shalat, baik shalat jum'at maupun shalat dua hari raya. Maka Imam Al-Ghazali sangat menekankan agar setiap khatib dapat memahami adab-adab yang ada di dalam pelaksanaan khutbah tersebut. 
Dalam risalahnya yang berjudul ; Al-Adab Fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Iman al-Ghazali (Diterbitkan di Kairo, Al-Maktabah, Taufiqiyyah, pada halaman 437, menyebutkan adab-adab seorang khatib sebagai berikut : 

أداب الخطيب: يأتى المسجد وعليه السكينة والوقار، ويبدأ بالتحية ويجلس وعليه الهيبة، و يمتنع عن التخاطب، وينتظر الوقت، ثم يخطو إلى المنبر و عليه الوقار، كأنه يحب أن يعرض ما يقول على الجبار، ثم يصعد للخشوع، ويقف على المرقاة بالخشوع ويرتقي بالذكر، ويلتفت إلى مستمعيه باجتماع الفكر، ثم يشيرإليهم بالسلام ليستمعوا منه الكلام، ثم يجلس للأذان فزعا من الديان، ثم يخطب بالتواضع، ولا يشير بالأصابع، ويعتقد ما يقول لينتفع به، ثم يشير اليهم بالدعاء، وينزل إذا أخذ المؤذن في الإقامة، ولا يكبر حتى يسكتوا، ثم يفتتح الصلاة، ويرتل ما يقرأ.
"Adab Khatib yakni berangkat ke masjid dengan hati dan pikiran tenang, terlebih dahulu shalat sunnah dan duduk dengan khidmat, tidak berbincang-bincang dan menunggu waktu ; kemudian melangkah ke mimbar dengan rasa terhormat seolah-olah senang mengatakan sesuatu yang akan disampaikan kepada Yang Maha Perkasa, kemudian naik dan berdiri di tangga dengan khusu' sambil berdzikir, memutarkan badan sedikit untuk menyampaikan salam kepada pendengar agar mereka mendengarkan, kemudian duduk untuk mendengarkan adzan dengan penuh rasa takut kepada Yang Maha Kuasa, kemudian berkhutbah dengan penuh tawadhu' bicara dan tidak menunjuk dengan jari-jemarinya, merasa yakin bahwa yang disampaikan bermanfaat, kemudian memberi isyarat kepada makmum agar berdoa, turun dari mimbar jika muadzin sudah bersiap-siap iqamat, tidak bertakbir sebelum jamaah tenang, kemudian mulai shalat dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan tartil" 

Dari kesimpulan diatas, yang di sampaikan oleh Imam Al-Ghazali dapat diuraikan menjadi 12 adab yang perlu di jaga oleh khatib sebagai berikut :
  1. Berangkat ke masjid dengan hati dan pikiran tenang. Seorang khatib memiliki tanggung jawab penuh terhadap sah tidaknya khutbah yang dia sampaikan terutama yang menyangkut syarat-syarat dan rukun khutbah. Oleh karena itu seorang khatib hendaknya dalam kondisi fisik dan psikis yang baik ketika menyampaikan khutbah.
  2. Terlebih dahulu shalat sunnah dan kemudian duduk dengan khidmat. Seorang khatib setelah sampai dan memasuki masjid hendaknya melakukan shalat sunnah sebelum duduk. menunggu tibanya waktu shalat Jum'at dengan tidak berbincang-bincang dengan orang-orang di sekitarnya kecuali sangat terpaksa. 
  3. Melangkah menuju mimbar dengan rasa terhormat seakan-akan hendak mengatakan sesuatu kepada Yang Maha Perkasa. Seorang khatib hendaknya merasa percaya diri dengan tugas yang diembannya karena ia memang sedang melaksanakan tugas keagamaan yang sangat penting dan terhormat.
  4. Naik ke tangga mimbar dan berdiri di mimbar dengan khusu' sambil berdzikir. Setelah berada di mimbar, seorang khatib hendaknya berdiri dengan khusu' dan selalu mengingat Allah dengan bacaan-bacaan dzikir. Hal ini untuk membantu mengkondisikan suasana sakral, karena khutbah tidak sama dengan pengajian umum yang bersifat bebas. 
  5. Memutarkan badan sedikit ke arah jama'ah dengan penuh konsentrasi dan kemudian segera memberi salam kepada jama'ah agar mendengarkan. Hal ini penting karena para jama'ah hendaknya mendengarkan apa yang disampaikan khatib dengan baik. Seorang khatib menyampaikan khutbahnya tidak ngelantur atau terlalu panjang/lama.
  6. Duduk mendengarkan adzan dengan penuh rasa takut kepada Yang Maha Kuasa. Ketika mendengarkan adzan hendaknya khatib merespon dengan jawaban pelan dengan bacaan-bacaan dan doa sesuai adzan yang dikumandangkan. 
  7. Setelah adzan seorang khatib mulai menyampaikan khutbahnya dengan sikap tawadhu' dan tidak mengankat tangan apalagi menunjuk-nunjuk dengan jarinya. Dan dilarang berkhutbah dengan arogan dengan bahasa tubuh yang berlebihan. 
  8. Harus merasa yakin bahwa yang disampaikan bermanfaat, materi dalam berkhutbah harus berisi hal-hal yang bermanfaat bagi jamaah misalnya ajakan untuk selalu bertakwa kepada Allah. Oleh karena itu seorang khatib menyiapkan materi yang baik dan benar dalam urusan agama. 
  9. Ketika sampai pada do'a dalam khutbahnya khatib memberi isyarat dengan mengangkat tangannya agar jama'ah mengetahui dan mengaminkan doa'anya.
  10. Turun dari mimbar jika muadzin sudah bersiap iqamat, dan hendaknya khatib tidak langsung turun dari mimbar hingga muadzin selesai iqamat, lalu diikuti oleh para jama'ah untuk berdiri.
  11. Tidak mulai takbir sebelum jamaah tenang dan rapih dalam shafnya. Khatib dapat langsung bertindak sebagai imam shalat dan menyeru kepada jamaah untuk meluruskan shaf, baik dengan bahasa arab atau boleh juga dengan bahasa Indonesia.(bahasa setempat). Barulah imam mulai melakukan takbiratul ihram. 
  12. Shalat dengan khusu' membaca al-Fatihah dan suratan yang khatib anggap hapal dari  bacaan al-Quratn dengan tartil. 
Demikian uraian tentang 12 Adab yang harus khatib lakukan ketika berkutbah baik khutbah jum'at ataupu khutbah dua hari Raya yaitu Idul Adha dan Idul Fitri. Semoga bermanfaat, khususnya bagi para khatib dapat menambah wawasan dalam berkhutbah. 

0 Response to "Imam Al-Ghazali Berkata ; Ada 12 Adab Bagi Khatib."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel