Perhatikan Dua Asbab Di bawah Ini, Agar Rezeki Halal Dan Barokah.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Mu'amalah)
Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat Kelak. Aamiin...

Agar rezeki halal dan barokah, tentu ada metode untuk menjemputnya dengan cara-cara yang baik. Salah satu tanda kebahagiaan dari seorang mukmin adalah manakala ia mendapatkan rezeki dengan cara yang halal. Karena rezeki yang halal akan dapat kita nikmati dengan tenang, damai, dan sekaligus akan menumbuhkan perilaku yang baik, jujur, penuh kerendahan hati, menghasilkan kecerdasan ruhaniah sekaligus kecerdasan intelktual, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial. 

Hal sebaliknya jika kita selalu menikmati rezeki yang tidak halal, walaupun dengan jumlah yang banyak tetapi tidak akan pernah merasa tenang apalagi bersyukur, bahkan rezeki yang haram akan mendorong, serta menumbuhkan rasa sombong, nifak, culas, bahkan tidak merasa bersalah walaupun selalu melakukan perbutan-perbuatan dusta.

Yang menjadi parah lagi, adalah bahwa do'a, serta ibadah kita, tidak akan diterima di sisi Allah SWT. (Sebagaimana dikemukakan dalam hadits shoheh  riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah). 

Mencari rizeki adalah suatu keharusan dan kebutuhan, namun untuk mendapatkan rezeki yang halal, minimal dilakukan dengan dua pendekatan atau asbab yaitu :

Pertama adalah Asbab Maaddiyyah dan kedua asbab Diniyyah  ( di nukil dari Kitab Anta wal Maal cetakan tahun 2003 pada halaman 75).

Pertama : Maaddiyyah adalah sebab-sebab yang terukur secara matrial dengan cara bekerja dan usaha, sepanjang masa.  

Berkait dengan asbab ini, Islam mendorong umatnya agar memiliki etos kerja yang tinggi serta melarang atau agar menjauhkan diri dari kemalasan, frustasi, apalagi hanya mengandalkan pemberian dan belas kasihan dari sesama.  Allah swt. berfirman sebagai berikut : 

"Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah (bekerjalah) di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan". (QS (67) Al-Mulk : 15).

Selain ayat tersebut di atas, berkait dengan mencari/menjemput rezeki Allah juga firmankan sebagai berikut : 

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS (62) Al-Jumu'ah : 10). 

Dari dua ayat di atas adalah, bahwa setiap manusia diwajibkan untuk berjalan di muka bumi keseluruh penjuru, dalam rangka bekerja agar mendapatkan rezeki untuk memenuhi kelangsungan hidupnya di bumi ini. Dan pada akhirnya semua akan kembali kehadapan-Nya.   

Kedua : Diniyyah adalah sebab-sebab yang berkaitan dengan perilaku keagamaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ; Shalat yang diamalkan dengan hati ikhlas, dan khusu', do'a yang dipanjatkan setiap saat kepada Allah, zakat, infaq, serta ilmu yang diamalkan untuk kesejahteraan bersama, dakwah amar ma'ruf nahi munkar, yang semuanya tercakup dalam kerangka iman, ternyata dapat mengundang rezeki yang barokah dari Allah SWT. 

Hal ini tertera dalam firman-Nya sebagai berikut : 

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberikan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluanya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". (QS (65) Ath-Thalaaq : 2-3)

Demikian dua asbab di atas, atau pintu yang dibukakan oleh Allah dalam menjemput rezeki halal dan berkah, yang akan mendorong kepada prilaku yang baik. Dan jikalau ingin mendapatkan rezeki halal dan berkah sudah sepantasnyalah orang-orang yang beriman masuk dalam dua pintu Maddiyyah dan Diniyyah, agar mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Wallahu a'lam bi showwab. 

Share this post