Asbabun Nuzul Surat Al-'Alaq Ayat 6-19 (Kisah Abu Jahal melarang Nabi saw. mengerjakan shalat).

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Asbabun Nuzul)
Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin.....

Asbabun nuzul surat Al-'Alaq ayat 6-19 adalah kisah yang terjadi ketika Rasulullah di awal-awal dakwah menyampaikan agama baru di Arab (Mekkah) yaitu Agama Islam. Baiklah sebelum kita urai kan apa sebab ayat tersebut diatas turun, ada baiknya kita tengok terlebih dahulu mukadimah Surat Al-'Alaq yang berjumlah 19 ayat, secara keseluruhan.  

Muqadimah : Surat Al-'Alaq terdiri dari 19 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Ayat 1 sampai dengan ayat 5 dari surat ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an yang pertama sekali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad saw. berkhalawat di gua "Hira'". Surat ini dinamai "Al-'Alaq" (segumpal darah) diambil dari perkataan "Al-'Alaq yang terdapat pada ayat 2 ini. Surat ini dinamai juga dengan "Iqra'" atau "Al-Qalam" 

Pokok-pokok Isinya : Perintah membaca Al-Qur'an, manusia dijadikan dari segumpal darah; Allah menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan, manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup, ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin melaksanakan perintah-Nya. 

Kisah Asbabun Nuzul Surat Al-'Alaq ayat 6-14 adalah sebagai berikut :
Dakwah Nabi saw. selama di Makkah menghadapi banyak penentang dari pemuka Quraisy. Diantara yang paling terkemuka adalah Abu Lahab alias Abdul Uzza, Abu Jahal, Umar bin Khatthab (sebelum memleuk Islam), Abu Sufyan bin Harb (sembelum masuk Islam), dan Ummu Jami (istri Abu Lahab) yang hingga wafatnya tetap dalam keadaan kafir. 

Kebencian Abu Jahal alias Amr bin Hisyam terhadap Rasulullah saw. begitu masyur. Seperti dikutip dalam Kitab Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw. (vol 1). Suatu ketika Abu Jahal melihat Nabi saw. pergi ke Masjid. Tiba-tiba dia langsung menghardik dan melarang beliau untuk mengerjakan shalat. 
Sapanya "Muhammad, apakah engkau marah dan berang kepadaku?, Apakah engkau berani mengancam aku?, Tidakkah engkau tahu bahwa aku ini seorang yang berharta, kaya raya, dan punya banyak kawan?. Beranikah engkau padaku?" Ketus Abu Jahal. 
Rasulullah saw. bersikap tenang dan sabar menghadapi pertanyaan ataupun tantangan Abu Jahal. Rasulullah saw. tidak menjawab sepatah katapun. Maka dengan kejadian itu pula, turun wahyu dari Allah SWT, surat al-'Alaq ayat 6-14 sebagai berikut :
"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. (6). Karena di melihat dirinya serba cukup. (7). Sesungguhny hanya kepada Tuhan-mulah kembali (mu). (8). Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang. (9). Seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat. (10). Bagaiman pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran. (11) Atau dia menyuruh bertaqwa (kepada Allah?) (12). Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling? (13). Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? (14). 

Itulah sembilan ayat diatas turun, dikarenakan seorang Abu Jahal yang merasa paling hebat, merasa paling banyak hartanya, dan merasa paling banyak temannya, sehingga dia berani menantang dan melarang Nabi saw. untuk melakukan shalat di Masjid. 

Dan yang 5 ayat lagi adalah dalam kisah lain di bawah ini.
Dalam kisah lain; keesokan harinya, Abu Jahal bertindak lebih parah lagi. Dia mengangkat sebuah batu bebesar dari atas bukit, untuk kemudian dijatuhkan ke muka masjid. Dan kawan-kawan  Abu Jahal, termasuk pemuka musyrikin menunggu Nabi saw. datang. 
Rasulullah saw. tiba di lokasi tempat shalat, dan beliau tidak paham apa maksud Abu Jahal dengan perbuatannya itu. Beliau lalu shalat di samping Ka'bah, tepatnya di samping Maqam Ibrahim. 

Seperti orang yang kalap, Abu Jahal lantas maju, hendak menjatuhkan batu tadi ke atas kepala Nabi saw. yang sedang sujud dalam shalatnya. Namun belum sempat dia melakukan itu, tubuhnya tiba-tiba bergetar ketakutan.  Abu Jahal pun lari pontang-panting, sementara kawan-kawannya melihat dari kejauhan. Mereka. Lalu mereka menghampirinya dan bertanya : "Abul Hakam, mengapa tidak jadi melempar batu itu"?.
Pertanyaan mereka dijawab Abu Jahal dengan suara parau, ; "Karena tiba-tiba di depanku ada seekor unta yang amat besar, rupanya putih, yang telah membuka mulutnya di dekat kepalaku. Seumur hidupku belum pernah aku melihat unta sebesar itu, sebuas itu. Aku lari, takut kalau unta memburuku." 

Dalam riwayat lain juga dikisahkan bahwa Abu Jahal hendak menginjak tengkuk Nabi saw. ketika utusan Allah itu sedang bersujud dalam shalatnya. Namun, sebelum tindakan bodoh itu dilakukan, yang bersangkutan sudah dicekam ketakutan yang amat sangat, sehingga lari sekuat tenaga. Dan dia bercerita dengan kawan-kawannya : "Antara aku dan Muhammad ada sebuah parit dari api dan ada pula beberapa sayap yang sangat besar". Kata Abu Jahal kepada kawan-kawannya. 
Bertepatan denga kejadian itu maka turunlah surat Al-A'laq ayat 15-19. sebagai berikut :
"Ketahuliah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya . (15). (Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. (16). Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). (17). Kelak Kami akan memanggilnya malaikat Zabaniyah (18). Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya, dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (19).   
Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Al-'Alaq Ayat 6-19. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam membaca Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, sehingga kita akan menemui kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin. 

0 Response to "Asbabun Nuzul Surat Al-'Alaq Ayat 6-19 (Kisah Abu Jahal melarang Nabi saw. mengerjakan shalat)."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel