Agar Hati Tidak Mengeras, Jauhilah Berbuat Maksiat.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori Posting Mu'amalah).
Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Agar hati tidak mengeras maka jauhilah berbuat maksiat, karena hati adalah salah satu komponen/alat yang ada dalam jasad kita. Dan itu sangat vital dalam menentukan kehidupan di dunia ini hingga akhirat kelak. Kehidupan yang kita kehendaki tergantung dari bagaimana hati kita merefleksikan apakah itu tindakan yang baik yang diridhai Allah, atau kita akan mengisi kehidupan ini dengan hati yang keras dikarenakan banyaknya maksiat. 
Bebicara tentang hati pastilah tidak akan melenceng jauh dari akhlak tiap diri manusia, karena bagimanapun segala yang kita lakukan dalam hidup ini tergantung dari niat yang ada dalam hati kita masing. 

Barangkali sesekali watu kita pernah merasakan sulit sekali untuk bersyukur. Hidup terasa hampa, masih banyak keinginan yang tak kunjung terpenuhi. Karena kesombongan yang selalu berada dalam hati kita dengan apa yang kita miliki baik ilmu pengetahuan, maupun merasa dapat menyelesaikannya tanpa harus memohon bantuan orang lain, terlebih berdoa memohon bantuan kepada Allah SWT.  Akibat dari semua itu hati mulai keras dan membatu.

Dan saat diberi atau mendapat nasehat dari saudara, seorang teman, bahkan guru dan kiai sekalipun, kita merasa sedang digurui. Maka ketahuilah bahwa saat itu kita sedang terjangkit penyakit hati yang bernama  ; "Qoswatul qolb atau hati yang membatu".  Sesungguhnya semakin banyak kemaksiatan yang kita lakukan maka hati kita perlahan-lahan sedang mengeras dan membatu. 
Allah SWT berfirman sebagai berikut : 
"Kemudaian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan". (QS, Al-Baqarah : 74). 

Dari perumpamaan ayat di atas bahwa hati manusia ada yang keras dan membatu bahkan lebih keras dari itu. Namun Allah juga berfirman bahwa batu yang begitu keras masih ada batu yang dapat mengeluarkan mata air darinya, bahkan ada batu yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah SWT. 
Namun kadang manusia masih banyak yang hatinya keras sampai-sampai tidak mau mentadaburi alam semesta yang diciptakan Allah dengan kesempurnaaNya. Maka bagi manusia yang demikian, Allah tak segan untuk memberikan perumpamaan seperti ayat tersebut di atas. 

Maka kata Ibnul Qayyim rahimahullah, "Hati seseorang yang telah kering, dan membatu ia bagaikan pohon yang meranggas dan mati. Dan keduanya hanya pantas dilalap api.  Naudzubillah". 

Memang ada beberapa sebab kerasnya hati. Qadhi al-Fudail berkata : Ada tiga peristiwa yang menyebabkan kerasnya hati; Terlalu banyak makan, terlalu banyak tidur, dan terlalu banyak berbicara. Bahkan beliau mengatakan makan yang berlebihan akan mengganggu kesehatan badan.
Ibnu Sina pakar kedoteran Islam pada generasi awal, berkata : "Perhatikanlah (konsumsi) perutmu, sebab sebagian besar penyakit bermula dari makanan yang berlebihan". 

Sahabat Rasulullah saw. yang masyhur dari 4 sahabat ini, yaitu Ali bin Abi Thalib r.a. berkata : "Istirahatnya badan dengan mengurangi makan, istirahatnya lidah dengan mengurangi berbicara, dan istirahatnya hati dengan mengurangi keinginan".

Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita bagaimana cara untuk menghindari penyakit "Qoswatul Qalb atau hati yang membatu", setidaknya ada tiga hal :

Pertama : Pandailah Bersykur. Ada kisah, suatu hari seorang sahabat datang kepada Rasulullah saw. lalu berkata : "Akhir-akhir ini aku merasakan hatiku keras" Rasulullah saw kemudian berkata : Maukah engkau aku beri cara untuk melembutkannya dan keinginanmu terpenuhi?.  "Sayangilah anak-anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah mereka makanan dari makananmu, niscaya (hal demikian) akan melembutkan hati dan melapangkan rizekimu" (HR. At-Thabrani)  

Kedua : Seringlah berjiarah ke kubur tentu dengan niat yang benar. Rasulullah saw. bersabda "aku pernah melarangmu berjiarah ke kubur. Sekarang berjiarahlah ke kubur. Sebab ia akan melembutkan hati dan memelehkan air mata, dan mengingat akhirat". Ziarah kubur dengan tujuan untuk mengingat akherat adalah hal yang dianjurkan. Dengan mengingat kematian, tersadarlah kita bahwa tidak ada yang abadi di muka bumi ini. Maka tak ada lagi yang pantas kita sombongkan. 

Ketiga : Bersegeralah melakukan kebaikan. Rasulullah saw. menganjurkan untuk bersegera melakukan segala kebaikan, dan hindari dari kemalasan. Nabi bersabda : Sebaik-baik shalat adalah di awal waktunya. Rasulullah saw. kemudaian mengajarkan kita untuk berdoa, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari segala kelemahan dan rasa malas". 

Ada pepatah : "Pemalas selalu menanti hari mujur. Padahal bagi seorang rajin, setiap hari adalah hari mujur". Lalu jika tiap hari merasa banyak keinginan hati yang belum terpenuhi, maka berbaik sangkalah kepada Allah, kemungkinan masih banyak hak-hak orang lain yang belum kita tunaikan. 

Ibun Qayyim bahkan berkata : "Apabila musibah yang enkau dapatkan panjang sekali, bahkan tak pernah berhenti engkau berdoa, yakinlah bahwa Allah tidak saja akan menjawab doa-doamu itu, namun Allah akan memberimu karunia yang lain, yang bahkan engkau tak memintanya". Semoga kita terhindar dari hati yang keras dan membatu. Aamiin.

Demikian uraian singkat Agar Hati Tidak Mengeras, Jauhilah Berbuat Maksiat. Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan Allah selalu membimbing kita dalam jalan-Nya. Wallahu 'alam.  

0 Response to "Agar Hati Tidak Mengeras, Jauhilah Berbuat Maksiat."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel