Hadits Yang Menjelaskan Tentang Umat Muslim Harus "Kaya"


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Mu'amalah)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di akhirat kelak. Aamiin...

Karena banyaknya yang bertanya hadits yang menjelaskan tentang umat muslim harus kaya, dalam kesempatan ini saya ingin mengutip beberapa hadits dan al-qur'an yang menjelaskan bahwa muslim itu harus kaya. 
Namun sebelum saya menululiskan hadits-hadits dan ayat Al-Qur'an terlebih dahulu akan dijelaskan kenapa umat muslim itu harus kaya?.

Berikut beberapa alasan mengapa umat Islam itu harus jadi Mukmin yang kuat dalam hal harta :
  1. Untuk menjalankan Rukun Islam yang sempurna. Karena Muslim yang kaya dapat mengeluarkan zakat, sedekah, wakaf, berhaji dan ibadah lainnya. 
  2. Agar dapat mengenyam pendidikan yang baik, sehingga selain kaya harta, mereka juga kaya ilmu (QS Al-Mujadalah : 11), QS At-Taubah : 122), 
  3. Supaya mampu memberikan hartanya di jalan Allah (QS Al-Baqarah : 261) dan mengikuti sunnah Rasulullah saw. yang selalu menyumbangkan hartanya untuk Islam. Tidak menjadi orang yang selalu meminta-minta karena ketika hari kiamat kelak ia akan datang dengan tidak ada sekerat daging di wajahnya. (HR.Bukhari no.1474 dan Muslim no. 1040).
  4. Supaya dapat memilih makanan yang bergizi dan pendapatan yang halal lagi thoyib (QS Al-Baqarah : 186, 172, 173), karena dengan makanan yang bergizi akan menjadi sehat dan sigap sehingga dapat menjadi produktif. 
  5. Untuk memberikan nafkah yang layak untuk istri dan anak-anaknya (QS. An-Nisaa :34)
  6. Supaya dapat memberikan harta waris yang layak untuk keluarganya. (lihat HR. Bukhari 2742 berkenaan dengan Sa'ad Ibnu Abi Waqqas dan harta waris yang layak untuk anaknya)
  7. Agar dapat mendominasi ekonomi Indonesia bahkan dunia sehingga dapat menjalankan sistem ekonomi tanpa riba. (QS Al-Baqrah : 275).
  8. Supaya dapat duduk di tempat strategis, membuat keputusan sesuai dengan ajaran Islam, yang sesungguhnya merupakan rhmat bagai seluruh alam, bagi semua manusia di muka bumi ini. (QS Al-Anbiya : 107). 
Bagaimana siap jadi bagian dari umat yang Kaya dan Kuat?.

Di bawah ini saya kutipkan hadits-hadits yang berkaitan tentang umat Islam harus "kaya" :
 بَابُ الۡأَمۡرِ بِالۡقُوَّةِ وَتَرۡكِ الۡعَجۡزِ، وَالۡاسۡتِعَانَةِ بِاللهِ وَتَفۡوِيضِ الۡمَقَادِيرِ لِلهِ
Bab perintah untuk kuat dan meninggalkan kelemahan, meminta pertolongan kepa Allah menyerahkan urusan takdir kepada Allah SWT.  
 (٢٦٦٤) – حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَابۡنُ نُمَيۡرٍ. قَالَا: حَدَّثَنَاعَبۡدُ اللهِ
بۡنُ إِدۡرِيسَ، عَنۡ رَبِيعَةَ بۡنِ عُثۡمَانَ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ يَحۡيَىٰ بۡنِ حَبَّانَ، عَنِ الۡأَعۡرَجِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ : (الۡمُؤۡمِنُ الۡقَوِيُّ خَيۡرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الۡمُؤۡمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِي كُلٍّ خَيۡرٌ. احۡرِصۡ عَلَىٰ مَا يَنۡفَعُكَ وَاسۡتَعِنۡ بِاللهِ، وَلَا تَعۡجَزۡ، وَإِنۡ أَصَابَكَ شَيۡءٌ فَلَا تَقُلۡ: لَوۡ أَنِّي فَعَلۡتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَٰكِنۡ قُلۡ: قَدَرُ اللهِ. وَمَا شَاءَ فَعَلَ. فَإِنَّ لَوۡ تَفۡتَحُ عَمَلَ الشَّيۡطَانِ).
(2664) Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami. Keduanya mengatakan : Abdullah bin Idris menceritakan kepada kami, dari Rabi'ah bin Utsman, dari MUhammad bin Yahya bin Habban, dari AlA'raj, dari Abu Hurairah, beliau mengatakan : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Namun pada masing-masingnya ada kebaikan. Bersemangatlah kepada apa saja yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah kepada Allah, dan janganlah lemah. Apabila ada suatu hal yang menimpamu, janganlah engkau ucapkan : Andai saja aku melakukan ini, niscaya akan begini dan begini. Akan tetepi ucapkanlah Qadarullah (ini takdir Allah). Dan apa saja yang Allah kehendaki, Dia pasti melakukannya. Karena sesungguhnya ungkapan pengandaian membuka amalan setan" 

Umar bin Khattab r.a berkata : "Rasulullah saw. pernah memberikan harta kepadaku, namun akau berkata, "Berikanlah kepada orang yang lebih fakir dariku". Dan pada suatu hari Beliau memberikan harta kepadku, maka aku pun berkata : "Berikanlah kepada orang yang lebih fakir dariku"  Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 
خُذْهُ وَمَا جَاءَكَ مِنْ هَذَا الْمَالِ وَأَنْتَ غَيْرُ مُشْرِفٍ وَلَا سَائِلٍ فَخُذْهُ وَمَا لَا فَلَا تُتْبِعْهُ نَفْسَكَ
Ambilah, dan bila kamu diberikan sesuatu harta sedangkan kamu tidak mengidam-idamkannya dan tidak pula meminta minta, maka ambillah, dan jika tidak demikian maka janganlah kamu mengejarnya dengan hawa nafsumu. (HR. Bukhari no. 1473 dan Muslim no. 1731)

Penjelasan ringkas :
Rasulullah saw. melarang seorang muslim untuk meminta-minta sedekah atau sumbangan dari orang lain, tanpa ada kebutuhan yang mendesak. karen perbuatan meminta-minta merupakan perbuatan menghinakan diri kepada makhluk dan menunjukkan adanya kcenderungan kepada dunia dan keinginan untuk memperbanyak harta. Dan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, menggambarkan barangsiapa yang melakukan perbuatan meminta-minta yang hina ini, maka dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan tidak ada sepotong dagingpun yang melekat di wajahnya.  Dan disisi lain Nabi saw. juga tidak menganjurkan untuk menolak harta yang mendatangi diri seseorang. Kata beliau silakan mengambilnya dan itu baik bagi dirinya selama dia tidak memintanya. 

Larangan Meminta-minta dan Mengemis.
Abdullah bin Umar r.a berkata : Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 
يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
"Terus-menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan wajahnya tidak ada sepotong dagingpun" (HR.Bukhari no. 1474). 

Dari Hakim bin Hizam r.a dia berkata : Saya pernah meminta kepada Rasulullah saw. maka beliau pun memberikannya padaku. Kemudia aku meminta lagi, maka diberikannya lagi. Kemudian aku meminta lagi, maka belau pun memberikannya lagi. Sesudah itu beliau bersabda :  
إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِطِيبِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَ
"Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapat berkahnya. Namun siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan mendat berkahnya. Dia bagaikan orang yang makan namun tidak pernah merasa kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah"  (HR Bukhari no. 1472 dan Muslim 1717) 

Itualah beberapa hadits dan ayat Al Qur'an yang dapat saya nukilkan terkait tentang Umat Muslim itu harus kaya. Tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang saya jelaskan di atas pada alasan umat muslim harus kaya silahkan untuk dibaca dengan seksama. 

Demikian uraian materi Hadits Yang Menjelaskan Tentang Umat Muslim "Harus Kaya". Mudah-mudahan bemanfaat dan dapat menambah wawasan kita dalam pengamalan agama yang sempurna ini. 


Baca juga yang ini :

0 Response to "Hadits Yang Menjelaskan Tentang Umat Muslim Harus "Kaya""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel