Rahmat Dan Ampunan Allah, Dapat Diraih Dengan 3 Syarat.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Aqidah)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Rahmat dan ampunan Allah, dapat diraih dengan 3 syarat, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an yang terdapat dalam (Surat Al-Baqarah ayat : 218) sebagai berikut : 
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS Al-Baqarah : 218)

Dari ayat diatas dapat kita ambil maknanya dengan jelas, bahwa ada tiga hal yang mutlak untuk dilakukan jika ingin mendapat rahmat dan ampunan Allah SWT. yaitu, Iman, Hijrah, dan Jihad fi Sabilillah. Kasih sayang Allah yang berupa inayah dan ma'unah-Nya, absolut hanya akan diraih dengan tiga hal tersebut. 

Pertama : Iman merupakan hal paling mendasar dalam diri seorang Muslim. Iman haruslah mengakar dan menancap di hati sanubari atau jiwa. Karena dengan iman inilah manusia dapat meraih bahagia dan selamat di dunia hingga akhirat. Lalu amal sholeh yang dimiliki oleh seseorang adalah merupakan wujud dari keimanannya. Oleh sebab itu, iman dan amal sholeh, adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan, dan al-qur'an akan selalu mengkaitkan kalimat amal dan kalimat sholeh. Seseorang dapat dikatakan beramal sholeh, jika ia beriman kepala Allah SWT.

Iman juga tidak berlawanan atau kontradiksi dengan sains dan teknologi. Jika seorang yang beriman, dia dapat memanfaatkan sains dan teknologi sebagai sarana kehidupan, untuk digunakan seluas-luasnya demi kemaslahatan kehidupan. Bukan untuk merusak. "Iman sebagai pengendali dari kebermanfaatan sains dan teknologi adalah hal yang tidak mustahil".  

Kita dapat membaca dan mencermati firman Allah dalam surat yang lain yang berkaitan dengan kriteria seseorang yang yang disebut Ulul albab atau cendikiawan, yaitu yang mampu memadukan antara Zikir dan pikir dalam waktu bersama. Secara lengkap Allah berfirman sebagai berikut : 
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, (seraya berkata) "Ya Tuhan kami, tiadalah  Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". (QS Ali Imran : 190-191). 

Dzikir itu hakekatnya adalah amaliah hati. "Mengingat Allah saat kapanpun dan dalam kondisi bagaimana-pun. Meyakini bahwa Allah selalu mengawasi di mana pun, dan saat bagaimana pun. Sedangkan Pikir, hakekatnya kerja otak dan indera lainnya untuk membaca, mengkaji, meneliti, memahami, dan menyimpulkan kekuasaan Allah yang terdapat pada makhluk-makhluk-Nya. "Kemampuan dzikir dan pikir ini, harus saling terpadu satu sama lain"

Kedua :  Hijrah mengandung dua pengertian. Secara fisik, berarti berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lainnya. "Secara qolbiyah/perilaku berubah dari perilaku yang buruk menuju kepada perilaku yang yang baik". 
Dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini, konsep tentang hijrah ekonomi, yaitu dari ekonomi konvensional kepada syariah; hijrah dari impor kepada ekspor; hijrah dari keregantungan menuju kemandirian; dan hijrah dari kesenjangan menuju pemerataan. 
Selain itu, hijrah dari perilaku ribawi menuju perilaku yang halal dan thoyyib; hijrah dari perilaku korupsi menuju perilaku jujur dan amanah; berekonomi syariah, artinya berprilaku ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, bukan semata berbicara uang saja. 

Ketiga : Jihad fi sabilillah artinya mengerahkan segenap kemampuan untuk meninggikan kalimat Allah dalam mewujudkan kebaikan. Jihad tidak hanya selalu berperang (qital). Jihad seorang guru misalnya; ialah mendidik peserta anak didik untuk menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa, dan menguasai sains dan teknologi. Jihadnya para pejabat adalah dengan Surat Kerja (SK) yang mereka keluarkan di jalan kebaikan dan kemaslahatan. 
"Maka dari itu siapa pun kita, apa pun profesi kita, kita dapat berjihad sesuai dengan bidang kemampuan kita masing-masing selama diarahkan untuk terwujudnya kebaikan" 

Demikian uraian materi yang singkat Rahmat Dan Ampunan Allah Dapat Diraih Dengan 3 Syarat. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita untuk pengamalan agama yang rahmatan lil 'alamin. Semoga. 

Baca juga yang ini :  

0 Response to "Rahmat Dan Ampunan Allah, Dapat Diraih Dengan 3 Syarat."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel