Siapakah Pemberi Tanda Baca dan Tajwid Pada Al-Qur'an?


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Al-qur'an)

Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Munculnya pertanyaan siapakah pemberi tanda baca dan tajwid pada Al-Qur'an, ini menandakan adanya  sejarah yang menjelaskan bahwa Al-quran ketika diturunkan di jaman Rasulullah saw. tentu beda dengan Al-quran yang kita baca saat ini, khususnya terkait dengan tanda baca pada huruf hijaiyyah, yang saat itu belum mempuyai tanda, baik huruf, maupun bacaan tajwid.   

Sungguh sangat disayangkan kalau masih ada ummat muslim pada era sekarang yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Ini pasti dikarenakan yang bersangkutan tidak mau atau tidak minat untuk belajar, padahal kita tahu bahwa al-qur'an sudah ada sejak kita lahir, dan begitu banyak orang yang bersedia mengajarkan baca dan tulis Al-Qur'an. 

Seandainya Al-Qur'an yang kita baca saat masih seperti pada zaman Rasulullah sw, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in, masih ditulis dalah huruf Arab yang belum ada tanda bacanya dapat kita bayangkan betapa sulitnya untuk membacanya. Jangankan harakat, fathah, (baris atas), kasrah (baris bawah), dhomah (baris depan) dan sukun (tanda wakaf, mati), bentuk serta tanda titik-koma (tanda baca) saja tidak ada. Tentu apabila kita bandingkan dengan membaca tulisan Arab yang ada di kitab kuning yang gundul (tanpa harakat) masih lebih mudah untuk membacanya karena ummat Islam masih bisa mengenali huruf-hurufnya berdasarkan bentuk dan tanda bacanya.   

Misalnya, huruf : ta, tsa, ba, nun, syin, sin, shad, tho, dan sebagainya walaupun tidak mengetahui terjemahnya. Beruntunglah, kekhawatiran-kekhawatiran ini cepat teratasi hingga ummat Islam di seluruh dunia bisa mengenali dan lebih dalam membaca Al-Qur'an. Semua itu tentu karena adanya peran dari sahabat Rasulullah saw, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in. 
Untuk memperindah dan memudahkan umat Islam dalam membaca Al-Qur'an, pemberian tanda baris ini mengikuti cara pemberian baris yang telah dilakukan oleh Khalid bin Ahmad Al-Farahidy, seorang ensiklopedi bahasa Arab terkemuka kala itu. Menurut sebuah riwayat, Khalid bin Ahmad juga yang memberikan tanda hamzah, tasyidid, dan isyman pada kalimat-kalimat yang ada. Kemudian pemberian tanda baca (syakal) berupa titik dan harakat (baris) baru mulai dilakukan ketika Dinasti Umayyah memegang tampuk kekuasaan kekhalifahan Islam atau setelah 40 tahun umat Islam membaca Alqur'an tanpa ada sykal. Pemberian titik dan baris pada huruf mushaf Al-Qur'an ini, dilakukan dalam tiga Fase. 

Pada zaman Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan. Saat itu, Muawiyah menugaskan Abdul Aswad Ad-dawaly untuk meletakkan tanda baca (i'rab) pada tiap kalimat dalam bentuk titik untuk menghindari keslahan. 

Pada Zaman Abdul Malik bin Marwan (65 H), khalifah kelima Dinasti Umayyah itu menugaskan salah seorang gubernur pada masa itu, Alhajjaj bin Yusuf unuk memberikan titik sebagai pembeda antara satu huruf dengan lainnya. Misalnya huruf ba' dengan satu titik di bawah, huruf ta dengan dua titik di atas, dan tsa dengan tiga titik di atas. Pada masa itu, Alhajjaj minta bantuan kepada Nashr dan Hay bin Ya'mar. 

Pada Kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan ini, wilayah kekuasaan Islam telah semakin luas hingga menapai ke Eropa. Karena kekhawatiran adanya bacaan Al-Qur'an bagi umat Islam yang bukan berbahasa Arab, diperintahkan untuk menuliskan Al-Qur'an dengan tambahan tanda baca tersebut. Dengan tujuan agar adanya keseragaman bacaan Al-Qur'an baik umat Islam yang keturunan Arab ataupun non Arab ('ajami).

Baru kemudaian, pada zaman pemerintahan Dinasti Abbasiyah, diberi tanda baris berupa dhomah, fathah, kasrah, dan sukun. Dan pada masa Al-Makmun, para ulama selanjutnya berijtihad untuk semakin mempermudah orang untuk membaca dan menghafal Alqur'an khusunya bagi orang selain Arab, dengan menciptakan tanda-tanda baca tajwid yang berupa isymam, rum, dan mad.  Sebagai-mana mereka juga membuat tanda lingkaran bulat sebagai pemisah ayat dan mencantumkan nomor ayat, tandada-tanda wakaf (berhenti membaca), ibtida (memulai membaca), menerangkan identitas surah di awal setiap surah yang terdiri atas nama, tempat turun, jumlah ayat, dan jumlah 'ain.  

Tanda-tanda lain yang dibubuhkan pada tulisan Al-Qur'an adalah tajzi' yaitu tanda pemisah antara satu juz dan yang lainnya, berupa juz' dan diikuti dengan penomorannya dan tanda untuk menunjukkan isi yang berupa seperempat, seperlima, sepersepuluh, setengah juz, dan juz itu sendiri. 
Dengan adanya tanda-tanda tersebut, kini umat Islam di seluruh dunia, apa pun ras dan warna kulit serta bahasa yang dianutnya, mereka mudah membaca Al-Qur'an. Ini semua berkat peran tokoh-tokoh di atas dalam membawa umat menjadi lebih baik, terutama dalam membaca Al-Qur'an. 

Demikian uraian singkat "Siapakah Pemberi Tanda Baca dan Tajwid Pada Al-Qur'an?". Semoga bermanfaat dan untuk menambah wawasan kita dalam beragama.  

0 Response to "Siapakah Pemberi Tanda Baca dan Tajwid Pada Al-Qur'an?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel