Pengelompokkan Surat Dalam Al-Qur'an Dan Pengertian Secara Umum.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (katagori posting Al-Qur'an)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Pengelompokkan surat dalam Al-Qur'an adalah hal yang musti dipahami karena dari kelompok surat tersebut kita akan tahu perbedaan kelompok yang satu dan lainnya. Di dalam Al-Quran terdapat sebanyak 114 Surat yang di kelompokkan menjadi dua kelompok jenis surat.

1. Kelompok surat atau ayat-ayat Makkiyah. 
2. Kelompok surat atau ayat-ayat Madaniyyah.   
Sebelum mengupas kedua kelompok tersebut diatas, kita akan membicarakan tentang Al-Qur'an sebagai Kitab Suci. Al-Qur'an adalah sebagai kitab suci ummat Islam. Bagi Muslim, Al-Qur'an adalah diyakini sebagai firman Allah swt, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantara malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur'an merupakan mukjizat Nabi Muhammad saw yang sangat berharga bagi ummat Islam hingga hari kiamat datang. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun kehidupan di akhirat kelak.  

Bagian-bagian yang ada dalam Al-Qur'an.
Al-Qur'an mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri dari 286 ayat, terdapat pada Surat Al-Baqaraah. Dan terpendek tediri dari 3 ayat, terdapat pada ; Surat Al-Ashr,  Al-Kautsar, dan An-Nashr. Sebagian ulama menyatakan bahwa jumlah ayat secara keseluruhan dari 114 surt tersebut, adalah berjumlah 6.236 ayat, dan sebagian ulama mengatakan jumlah ayat sejumlah  6.666. 

Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaasin, Alif Lam Miim, Ha Mim dll. Ada yang memasukkannya sebagai ayat, ada yang tidak mengikut sertakan sebagi ayat.  
Untuk memudahkan pembacaan dan penghafalan, para ulama membagi Al-Qur'an dalam 30 juz yang sama panjang, dan dalam 60 hizb (biasanya ditulis di bagian pinggir Al-Qur'an). Dan masing-masing hizb dibagi lagi menjadi empat dengan tanda-tanda ar-rub' (seperempat), an-nisfu (setengah), dan salasah (tiga perempat). 

Selanjutnya Al-Qur'an dibagi pula dalam 555 'ain  yaitu bagian yang terdiri atas beberapa ayat. Setiap ruku' atau 'ain ditandai dengan hurf  'a'in (ع) disebelah pinggir kanan atau kiri pada lembar halaman. Surat yang panjang terdiri dari beberapa ruku' atau (ع) sedang surat yang pendek terdiri dari satu ruku' (ع) saja. 
Nisfu (pertengahan Al-Qur'an), terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19 pada lafal  وَلْيَتَلَطَّفْ  yang artinya "hendaklah ia berlaku lemah lembut". 


Sejarah Turunnya Al-Qur'an. 
Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW melalui berbagai cara, diantaranya sebagai berikut :
  • Malaikat Jibril memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi Muhammad saw tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi saw, tiba-tiba saja merasakan wahyu itu berada di dalam hatinya.
  • Malaikat Jibril menempatkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi saw.
  • Wahyu turun kepada Nabi Muhammad saw. seperti bunyi gemerincing lonceng. Menurut Nabi saw. cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi saw. mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun di musim dingin yang sangat-sangat dingin.
  • Malaikat Jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujud yang aslinya. Setiap kali mendapat wahyu , Nabi saw. lalu menghafalkannya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan Jibril kepadanya. Hafalan Nabi saw ini selalu dikontrol oleh Malaikat Jibril.
Al-Quran diturunkan dalam 2 periode.

Periode pertama, Periode Mekkah, yaitu saat Nabi saw. bermukim di Mekkah tahun (610-622 M) sampai Nabi saw. melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu disebut ayat-ayat Makkiyah, yang berjumlah 4.726 ayat, meliputi 89 surat. 

Periode kedua, Periode Madinah, yaitu masa setelah Nabi saw. hijrah ke Madinah tahun (622-632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini dinamakan ayat-ayat Madaniyyah, berjumlah 1.510 ayat dan meliputi 25 surat.

Ciri-Ciri Ayat Makiyyah dan Madaniyyah.
Ciri Ayat-ayat Makkiyah ; ayat-ayat pendek-pendek, diawali dengan "yaa ayyuhanas" (wahai manusia).

Ciri Ayat-ayat Madaniyyah; ayat-ayatnya panjang, diawali dengan "yaa ayyuhal-ladzina amanu" (wahai orang-orang yang beriman).  Dan kebanyakan ayat tersebut mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah, dan hal ihwal surga neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi). Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah (Muhajirin) dan kaum penolong (Ansyar), kaum munafik, serta ahli kitab.

Ayat Al-Qur'an yang pertama diterima Nabi Muhammad saw. adalah 5 ayat pertama surat Al-'Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di pegunungan sekitar kota Mekkah, pada tanggal 17 Ramadhan (6 Agustus 610 M). Kala itu usia Nabi menginjak 40 tahun.

Kodifikasi Al-Qur'an.
Kodifikasi atau pengumpul Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Rasulullah saw. bahkan sejak Al-Qur'an diturunkan. Setiap kali menerima wahyu, Nabi saw membacakannya di hadapan para sahabat karena ia memang diperintahkan untuk mengajarkan Al-Qur'an kepada mereka. Disamping menyuruh mereka untuk menghafal ayat-ayat yang diajarkannya, Nabi saw. juga memerintahkan para sahabat untuk untuk menuliskannya di atas pelepah-pelepah kurma, lempengan-lempengan batu, dan kepingan-kepingan tulang.

Setelah ayat-ayat yang diturunkan cukup satu surat, Nabi saw.memberi nama surat tersebut untuk membedakannya dari yang lain. Nabi saw. juga memberi petunjuk tentang penempatan surat di dalam Al-Qur'an. Penyusunan ayat-ayat dan penempatan di dalam Al-Qur'an juga dilakukan berdasarkan petunjuk Nabi saw. Cara pengumpulan Al-Qur'an yang dilakukan di masa Nabi saw. tersebut berlangsung sampai Al-Qur'an sempurna diturunkan dalam masa kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Untuk menjaga kemurnian Al-Qur'an, setiap tahun Jibril datang kepada Nabi saw. untuk memeriksa bacaannya. Malaikat Jibril mengontrol bacaan sahabat-sahabatnya. Dengan demikian terpeliharalah Al-Qur'an dari kesalahan dan kekeliruan. 
Baca juga yang ini : Mushaf Utsman Satukan Kaum Muslimin

Para Hafidz dan Juru Tulis Al-Qur'an. 
Pada masa Rasulullah saw. sudah banyak sahabat yang menjadi hafidz (penghafal Al-Qur'an), baik hafal sebagian saja atau seluruhnya. Diantara yang menghafal seluruh isinya adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Amr bin As, Mu'awiyah bin Abu Syofyan, Abdullah bin Zubair, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah bin Umar, Ummu Salamah, Ubay bin Ka'ab, Mu'adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Abu Darba, dan Anas bin Malik. 

Adapun sahabat-sahabat yang menjadi juru tulis wahyu antara lain adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Amir bin Fuhairah, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab, Mu'awiyah bin Abu Syofyan, Zubair bin Awwam, Khalid bin Walid, dan Amr bin As. 

Tulisan ayat-ayat Al-Qur'an yang ditulis oleh meraka disimpan di Rumah Rasulullah, mereka juga menulis untuk disimpan sendiri. Saat itu tulisan-tulisannya belum terkumpul dalam satu Mushaf seperti yang dijumpai sekarang. Pengumpul Al-Qur'an menjadi satu Mushaf, baru dilakukan pada masa ke-Khalifahan Umar bin Khattab, setelah Rasulullah saw wafat. 

Demikian uraian singkat Pengelompokkan Surat Dalam Al-Qur'an Dan Pengertian Secara Umum. Semoga bermanfaat dan dipelajari dengan seksama. 

0 Response to "Pengelompokkan Surat Dalam Al-Qur'an Dan Pengertian Secara Umum. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel