Cara Berwudhu Rasulullah S.A.W.




Kajian Khazanah Islam (katagori posting Thoharoh)
Rasiyambumen.com

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu menyertai kita dalam seluruh aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Cara Berwudhu Rasulullah S.A.W , adalah hal yang harus kita teladani. Mengetahui bagaimana tatacara wudhu yang benar adalah sebuah perkara yang sangat penting dikarenakan wudhu adalah ibadah yang sangat agung yang merupakan syarat sah ibadah shalat seseorang. 

A. Pengertian Berwudhu. 

1.Thoharoh (bersuci) adalah salah satu ibadah yang Allah perintahkan kepada kita semua. Secara istilah syari'at thoharoh adalah menghilangkan hadats dan najis dengan sarana tertentu dan dengan cara tertentu pula. Thoharoh humukumnya wajib. Wudhu hukumnya wajib bagi setiap orang yang berhadats kecil yang hendak mengerjakan shalat. 

2. Wudhu  (الوضوء) menurut bahasa diambil dari kata Wadhuah artinya "bagus". Sedangkan menurut istilah adalah "menggunakan air pada anggota badan tertentu seraya dimulai dengan niat". Wudhu mempunyai keutamaan yang sangat banyak dan diantara keutamaan wudhu yang telah disebutnya di dalam sebuah hadits yaitu dimana Rasulullah saw bersabda : 

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

"Tidaklah salah seorang diantara kalian berwudhu dan sampai selesai atau menyempurnakan wudhu kemudian membaca doa : "Aku bersaksi tidak ada illah (sembahan) yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga yang dia bisa masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki" 



Dalam sebuah riwayat : "Aku bersaksi tidak ada illah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya" (HR. Muslim). 


B. Sunnah-Sunnah Dalam Berwudhu. 

1. Mengucapkan :  بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِ  "Dengan menyebut nama Allah".
Hal ini berdasarkan sabda  Rasulullah saw. :
 لاصلاة لمن لا وضوء له, ولا وضوء لمن لم يذكر اسم الله – تعالى – عليه
"Tidak shalat (tidak sah) orang yang shalat tanpa berwudhu dan tidak ada wudhu (tidak sah wudhunya seseorang yang tidak menyebut nama Allah. (1) Tidak sah (sempurna) wudhu bagi siapa yang tidak menyebut nama Allah padanya. (HR. Thirmidzi (no.25-26). 

2. Membasuh kedua telapak tangan tiga kali

عَنْ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ إِنَائِهِ فَغَسَلَهُمَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْوَضُوءِ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلاَثًا ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ثُمَّ غَسَلَ كُلَّ رِجْلٍ ثَلاَثًا ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا وَقَالَ مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Dari Humrah bekas budaknya Utsman bin Affan r.a. pernah melihat Utsman meminta air untuk wudhu, lalu beliau (Utsman) menuangkan air ke dua telapak tangannya dari wadah tersebut maka dibasuhlah (dicuci) sebanyak tiga kali, beliau lantas mencelupkan tangan kanannya ke dalam air tersebut kemudian berkumur-kumur, istinsyaq (memasukan air kedalan hidung) dan istinsyar (mengeluarkannya). Kemudian beliau membasuh wajahnya sebanyak tiga kali, kemudian membasuh kedua tangan sampai sikunya sebanyak tiga kali, kemudian mengusap kepalanya, kemudian membasuh setiap kakinya sebanyak tiga kali. Kemudian beliau berkata "aku melihat Rasulullah saw. berwudhu seperti wudhuku ini dan Rasulullah saw, bersabda : "Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian shalat dua raka'at, tidak berkata-kata di jiwanya, (khusu'), maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (2). HR. Bukhari-Fathul Baari (1/255) dan Muslim (no.226).  

3. Mendahulukan madhmadhah (berkumur-kumur) dan istinsyaq sebelum membasuh muka. 
Dalam sebuah hadits diantarnya yang diriwayatkan oleh Humran tentang praktek wudhu Rasulullah saw. yang dilakukan oleh Utsman bin Affan sampai pada perkataan  :
ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْوَضُوءِ ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ
....Beliau lantas mencelupkan tangan kanannya ke dalam air tersebut kemudian berkumur-kumur, istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung) dan istinsyar (mengeluarkannya...) (3) "Memasukkan air kedalam lubanghidung, lalu menghirup dengan sekali nafas sampai rongga hidung yang paling ujung" (HR. Bukhari dan Muslim). 

4.Setelah istinsyaq lalu istintsar (dengan telapak tangan kiri) berdasarkan hadits :
...Lalu Nabi mencuci kedua telapak tangan tiga kali kemudian berkumur-kumur dan istisyaq, lalu istinsyar, lalu membasuh wajahnya tiga kali. (4)


5. Bersungguh-sungguh dalam berkumur-kumur dan istinsyaq kecuali bagi orang yang sedang puasa. 
Berdasarkan hadits : وَبَالِغْ فِى الاِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ صَائِمً
"..bersungguh-sungguhlah dalam berkumur-kumur dan istinsyaq kecuali kamu sendang berpuasa" (5) 
Makna bersungguh-sungguh dalam berkumur-kumur adalah menggerakan air ke seluruh bagian dalam mulut, sedangkan bersungguh-sungguh dalam istinsyaq adalah mengirup air sampai ke bagian hidung yang paling dalam. 

6. Menyatukan antara berkumur-kumur dan istinsayaq dengan sekali cidukan tangan kanan, tanpa pemisahan keduanya.  Ini berdasarkan hadis " 
"...Kemudian Nabi saw. memasukkan tangannya ke dalam bejana lalu ia berkumur dan ber-istinsyaq dari satu cidukan telapak tangan"  (Muttafaq'alaih).
7. Bersiwak. 
Waktu pelaksanaannya adalah ketika akan berkumur-kumur, dengan dasar hadits Rasululla saw. : 
"Kalaulah tidak khawatir akan memberatkan ummatku, niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu" (6) 

8. Menyela-nyela jenggot yang lebat ketika membasuh muka.
Berdasarkan hadits Rasulullah saw.  "Nabi saw. menyela-nyela jenggotnya" (7) 

9. Mengusap Kepala.
Cara mengusap kepala yaitu memulai bagian depan kepala kemudian menggerakkan kedua tangan hingga ke belakang (tengkuk) lalu mengembalikan ke tempat semula. Adapun yang wajib adalah membasuh seluruh bagian kepala dengan cara apapun juga. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah saw. sebagai berikut : 

ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ ، فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ ، بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ، حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ، ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَكَانِ الَّذِى بَدَأَ مِنْهُ 

"...Kemudaian Rasullah saw. mengusap kepalanya, lalu menjalankan kedua tangannya ke belakang dan mengembalikannya. (Mutaffa 'alaih). (8)

10. Menyela-nyela jari-jari kedua tangan dan kaki.  

Berdasar hadits : أَسْبِغِ الوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ الأَصَابِعِ
"Sempurnakanlah wudhu dan basuhlah sela-sela jari jemari ... (9)
Baca juga ini : HAL-HAL YANG TERKAIT DENGAN TAYAMMUM

11. At-Tayammun (Mumulai dari yang kanan)
At-Tayammun (dalam wudhu) artinya mendahulukan membasuh tangan, dan kaki yang sebelah kanan kemudian yang kiri. Rasulullah saw. bersabda : "Adalah Rasulullah saw. menyukai mendahulukan yang kanan ketika memekai sandalnya, menyisir, bersuci dan dalam segala urusan" (Mutaffq 'alaih) (10).

12. Menambah bilangan basuhan dari sekali menjadi tiga kali. 
Tambahan ini berlaku dalam membasuh muka, kedua tangan dan kedua kaki. 

13. Mengucapkan dua kalimat syahadat setelah selesai wudhu.

                  أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
"Aku bersaksi bahwa tidak ada illah yang berhak diibadahi selain Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya". 

Demikian uraian Cara Berwudhu Rasulullah SAW Semoga bermanfaat. mari kita praktekkan dalam setiap waktu wudhu. 




Sumber : 
1000 Amalan Sunnah Sehari Semalam hal. 8-15, Khalid 1 - Husainan, Pustaka  : Imam Syafi'i. 

(4) HR. Bukhari no. 159 dan Muslim 226
(5) HR Abu Daud 142 at-Tirmidzi 788. Nasa'i 87, Ibnu Majah 407 .
(6) HR. Ahmad 4/116, Tirmidzi 22, Malik 123, Abu Daud 46
(7) HR. Tirmidzi 31, ia berkata : :Hadits ini hasan shahih dan Ibnu Majah 430, Sunan Abu Daud 1/248.
(8) HR. Bukhari 185, Muslim 234.
(9) HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah.
(10) HR. Bukhari  168, Muslim 268.

0 Response to "Cara Berwudhu Rasulullah S.A.W."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel