Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Dalam Kisah Tsa'Labah bin Haathib



Kajian Khazanah Islam (katagori posting Asbabun Nuzul)

Pembaca budiman, Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu mengiringi seluruh aktivitas kita di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam mempost. Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Dalam Kisah Tsa'Labah bin Haathib. 

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Tsa'Labah bin Haathib berkata kepada Rasulullah saw. : "Ya Rasulullah! berdoalah kepada Allah agar ia memberikan rizeki kepadaku" Nabi menjawab : Aduhai Tsa'Labah! Barang sedikit yang engakau syukuri jauh lebih baik daripada banyak tetapi tidak dapat kau syukuri" Ia berkata lagi : Demi Allah! Jika Allah memberikan harta benda kepadaku pasti akan kutunaikan kewajibanku terhadap orang yang berhak". Lalu Rasulullah saw. berdo'a bagi Tsa'Labah dan dikabulkan doa itu. 
Mula-mula Tsa'Labah mempunyai biri-biri dari seekor, kemudian beranak pinak hingga memenuhi lorong-lorong kota Madinah, sehingga ia pun terpaksa pindah ke tempat yang agak jauh. Ia menggembalakan biri-birinya setelah melakukan shalat berjama'ah setiap waktu. Karena makin berkembang biak biri-birinya tempat penggembalaan di Madinah tidak memungkinkannya lagi sehingga terpaksa ia memindahkan ternaknya dari Madinah. Dengan demikian ia hanya sempat ke Masjid untuk melaksankan shalat Jum'at saja. Setelah pindah yang ketiga kalinya ia pun tidak sempat lagi melakukan shalat berjama'ah atau pun shalat Jum'ah. 

Ketika turun Al-Quran Surat At-Taubah ayat 103 : yang berkaitan dengan zakat sebagai berikut :




"Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo'akan itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui".(QS At-Taubah :103) 

Atas dasar turunnya ayat tersebut di atas, Rasulullah saw, mengutus dua orang sahabat untuk mengambil harta (zakat) kepada orang-orang kaya, dengan membawa surat perintah. Mereka mendatangi Tsa'Labah dan dibacakan surat perintah itu. Dan Tsa'Labah berkata : "Pergilah kepada orang lain lebih dahulu, sekiranya telah selesai mendatangi yang lain, mampir kembali kepadaku". Setelah keduanya datang kembali, Tsa'Labah pun berkata : "Bukankah ini semacam upeti?" Maka pergilah kedua orang itu meninggalkan Tsa'Labah. Bersamaan dengan ditinggalkannya Tsa'Labah oleh kedua orang tersebut, Rasulullah menerima wahyu dalam Surat At-Taubah dari ayat 75-78) sebagai berikut :  
 

"Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah : "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shaleh." (75).
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (76)
"Maka Allah menjadikan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya, dan (juga) karena mereka selalu berdusta". (77)
"Tidakkah mereka tahu bahwasaanaya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang Ghaib." (78)
Diriwayatkan oleh At-Thabrani, Ibnu Marduwaih Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi dari kitab ad-Dala'il dengan sanad yang marfu yang bersumber dari Abi Umamah.  
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Marduwaih dari al-'Ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas. 

Peristiwa yang terjadi dengan Tsa'Labah,  juga sebagai ancaman kepada orang yang janji dengan bersumpah, tetapi tidak menunaikan janjinya.

Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Dalam kisah Tsa'Labah. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam pemahaman Al-Qur'an. Dan mempraktekannya dalam sendi kehidupan sehari-hari.
Baca juga yang ini :  Kisah Empat Nabi, Yang Masih Hidup Hingga Sekarang.

0 Response to "Asbabun Nuzul Surat At-Taubah Dalam Kisah Tsa'Labah bin Haathib"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel