Kisah Empat Nabi, Yang Masih Hidup Hingga Sekarang.

Kajian Khazanah Islam (Katagori posting Kisah)

Pembaca budiman, semoga Allah Swt. senantiasa mencurahkan Rahmat serta bimbingan-Nya kepada kita dalam rangka menapaki hidup di alam yang fana ini untuk meraih kebahagiaan serta memberikan ridho kepada kita di akhirat kelak. Aamiin.

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam memposting materi : Kisah Empat Nabi, Yang Masih Hidup Hingga Sekarang.

Pertama :  Kisah Nabi Ilyas AS.


Nabi Ilyas AS. telah telah diberikan hidup dari ketika beliau mendakwahkan ajaran Tauhidnya kepada Bani Israil, hingga sekarang bahkan sampai hari kiamat kelak. Nabi Ilyas tidak pernah meniggal dunia, dan kini beliau sedang berdzikir di tengah-tengah muka bumi ini, dan jasadnya dijadikan ghaib oleh Allah Swt. sehingga beliau tidak dapat diketahui akan keberadaannya di muka bumi ini sekarang. 

Imam Ad-Daraqathni meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a Nabi Khidir dan Nabi Ilyas bertemu setiap tahun saat musim haji, dan mereka berdua sedang mencukur kepala (Tahallul) satu sama yang lain. (HR. Riwayat Ibnu Abbas ra.)

Dalam Az-Zuhd riwayat Imam Ahmad dan Imam Thabrani dikatakan : Nabi Khidir dan Nabi Ilyas bertemu setiap tahun pada saat musm haji, dan mereka berdua saling mencukur kepala (tahallul) satu sama lain. Dan mereka berdua berpuasa Ramadhan di Baitul Maqdis. (menurut Ibnu Hajar riwayat ini sanadnya hasan).

Nabi Ilyas A.S dan Nabi Ilyasa AS. bersama-sama mengemban misi dakwahnya kepada Bani Israil di Isra'il. Kurang lebih selama delapan tahun, Nabi Ilyas AS hidup bersama Nabi Ilyasa AS untuk menjalankan misi dakwahnya kepada Bani Isra'il. 

Ketika itu mereka berdua berjalan-jalan ke sebuah timur sungai Yordan. Tiba-tiba datanglah angin badai disana, dan akhirnya reda. Dan pada suatu hari ketika Nabi Ilyas AS sedang beristirahat datanglah malaikat Maut kepadanya. "Hai Ilyas" penuhilah panggilan Allah, kini saatnya nyawamu akan kujemput. Maka bersiap-siaplah hai Ilyas, kata Malaikat Maut. Mendengar berita itu Nabi Ilyas AS. menjadi sedih dan menangis. "Mengapa engkau bersedih, Ilyas?  tanya malaikat maut. Jawab Ilyas AS "tidak tahulah"  Apakah engkau bersedih akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi kematian?, tanya malaikat Maut. Tidak, tidak ada satupun yang aku sesali kecuali karena aku menyesal tidak bisa lagi berdzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup bisa terus berdzikir memuji Allah, jawab Nabi Ilyas AS.  Saat itu pula Allah Swt. menurunkan wahyu kepada Malaikat Maut agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas AS berdzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas AS ingin terus hidup semata-mata karena ingin berdzikir kepada Allah Swt. Maka berdzikirlah Nabi Ilyas sampai hari kiamat datang. 

Allah berfirman : Biarlah Nabi Ilyas hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berdzikir kepadaKu sampai akhir nanti (hari kiamat). Mendengar firman Allah tersebut Malaikat Maut tidak jadi mencabut nyawa Nabi Ilyas AS. Maka selama-lamanya Nabi Ilyas tidak akan pernah mati kecuali di hari Kiamat. Namun jasadnya dijadikan ghaib oleh Allah Swt. sehingga tidak dapat dilihat, didengar, dan diketahui keberadaannya oleh orang yang masih hidup di dunia ini.


Kedua : Kisah Nabi Idris AS.


Berjalanlah kedua makhluk Allah, Nabi Idrsi AS dan Makhluk lain, hingga empat hari lamanya namun Nabi Idris tidak mengetahui siapa sebenarnya yang bersamanya dan selama itu pula Nabi Idris AS. menemukan keanehan yang ada pada makhluk itu dan Nabi Idris AS bertanya : "Hai tuan kamu ini sebenarnya siapa?"  Lalu Makhluk tersebut menjawab  : "Saya ini adalah Malaikat pencabut nyawa".
Nabi Idris AS bertanya kembali : "Apakah kamu akan mencabut nyawa manusaia?"  Malaikat menjawab : " Ya "  Nabi Idris AS bertanya "Apakah kamu juga mencabut nyawa selama perjalanan bersama saya?.
Malaikat menjawab "Ya" saya telah mencabut beberapa nyawa manusia dan sesungguhnya manusia itu adalah bagaikan hidangan makanan, sebagai mana kamu menghadapi sesuap makanan saja.  Lalu Nabi Idris AS. berkata : "Dan apakah kamu datang ini untuk mencabut nyawa saya atau sekedar berkunjung?"
Malaikat menjawab : "Saya datang hanya untuk berkunjung"
Nabi Idris AS berkata : "kalau begitu saya punya permintaan kepadamu"
Malaikat menjawab : "Permintaan apa hai Nabi Idris?" 
Nabi Idris AS berkata : "Saya ingin agar kamu mencabut nyawa saya, lalu memohonkanlah kepada Allah untuk menghidupkan saya kembali sehingga saya bisa beribadah kepada Allah sesudah merasakan sakitnya mati. 

Malaikat menjawab : "Sungguh saya tidak dapat mencabut nyawa seseorang tanpa seizin Allah Swt."
Lalu Allah brfirman kepada Malaikat : "Cabutlah nyawa Idris"
Kemudian Malaikat itu mencabut nyawa Nabi Idris AS. dan matilah Idris AS lalu Malaikat menangis sambil merendahkan diri untuk memohon kepada Allah agar menghidupkan kembali Nabi Idrsis AS tersebut. Kemudian Allah menghidupkan Nabi Idris AS, lalu malaikat bertanya : "Hai Nabi Idris, bagaimana rasanya mati itu?"  Nabi Idris AS berkata : "Sungguh rasanya mati itu bagaikan binatang yang dikuliti dalam keadaan yang masih hidup, sedang rasa mati itu melebihi 100 x lipat rasa sakit binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup.
Malaikat menjawab : "Hai Idris, padahal saya mencabut nyawamu itu dengan cara hati-hati dan sangat halus dan ini belum pernah saya lakukan kepada siapun kecuali engkau.
Nabi Idris AS berkata : "Saya mempunyai hajat yang lain kepadamu, yaitu ingin melihat neraka
jahanam agar saatmelihat itu saya lebih banyak beribadah kepada Allah" 
Malaikat menjawab : "Sungguh saya tidak bisa masuk neraka jahanam tanpa ada izin dari Allah lalu Allah berfirman kepada Malaikat Pergilah kamu bersama Nabi Idris ke neraka Jahanam. Kemudian malaikat bersama Nabi Idris AS pergi ke neraka jahanan, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala yang dipersiapkan untuk menyiksa di neraka jahanam lalu keduanya kembali dari neraka itu. Nabi Idris AS berkata : "Saya punya hajat lagi kepadamu wahai malaikat agar kamu mengajakku pergi ke surga dan setelah itu saya menjadi hamba yang lebih taat dalam beragama.  Malaikat berkata : " Saya tidak dapat masuk ke surga tanpa ada izin dari Allah. 
Lalu Allah Swt. berfirman : "Hai Malaikat pergilah kamu bersama Idris ke surga"

Dan keduanya pergi ke surga dan berhenti di depan pintu surga, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala kenikmatan yang ada dalam surga, melihat kerajaan yang banyak, melihat anugrah yang banyak dan melihat pepohonan dan buah-buahan yang beraneka macam. 
Nabi Idris AS berkata : "Wahai malikat, saya telah merasakan mati, telah melihat segala macam siksaan dalam neraka, lalu mohonkanlah kepada Allah , agar Ia memberi izin saya masuk ke surga sehingga dapat minum air surga dan sakit saya menjadi hilang serta terhindar dari neraka jahanam". 
Lalu Allah berfirman kepada malikat : "Masuklah kamu ke surga bersama Idris AS letakkanlah sendalnya di bawah salah satu pohon di surga, dan setelah keluar dari surga Nabi Idris berkata kepada Malaikat : "Sungguh sendal saya tertinggal di surga, maka maka kembalikan saya ke surga" dan setelah nabi Idris sampai di surga kembali, Nabi Idris tidak mau di ajak keluar, ia ingin tetap tinggal di surga hingga malaikat berteriak dan membentak : "Hai Nabi Idris keluarlah!" dan Nabi Idris As tetap tidak mau keluar dan berkata : Karena Allah telah berfirman "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati ... (QS Ali Imran ayat 185) Sedang saya telah merasakan mati. Dan Allah berfirman : "Tidak seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu ...(QS surat Maryam ayat 71) dan Allah berfirman " ....dan sekali-kali mereka (Nabi Idris) tidak akan dikeluarkan dari padanya (syurga). (QS Al Hjr ayat 48).  Malaikat berkata : "Lantas siapakah yang akan mengeluarkan-mu?"  Lalu Allah berfirman kepada malaikat : "Tinggalkanlah Nabi Idris di syurga sungguh Aku telah menetapkan bahwa ia termasuk ahli syurga".  
Kemudian malikat itu meninggalkan Nabi Idris AS di syurga dan tetaplah Nabi Idris AS berada da dalam syurga untuk selamanya. Kesimpulan Nabi Idris masuk kedalam surga masih dalam hidup tanpa dimatikan terlebih dahulu. Walaupun telah dimatikan namun dihidupkan kembali dan pada hidup kedua di dunia itu lalu dimasukkan kedalam surga. Jadi Nabi Idris sampai saat ini masih hidup di dalam surganya Allah Swt.


Ketiga : Kisah Nabi Khidir AS. 



Pada saat Raja Iskandar Dzul Qarmain pada tahun 332 SM. berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi, Allah Swt mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rofa'il untuk mendampingi Raja Ismail Dzul Qarmain. Di tengah perjalalanan mereka berbincang -bincang Raja Iskandar Dzul Qarmain berkata kepada malaikat Rofa'il ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit. malaikat Rofa'il berkata : "Ibadah para malaikat di langit diantaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepa selama-lamanya". 
Kemudian Raja berkata : "Alangkah senagnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah". 
Lalu malikat Rofa'il berkata : "Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya "Ainul Hayat" yang berarti sumber air kehidupan. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan"
Kemudian Raja bertanya kepada Malaikat Rofa'i Apakah Kau tahu tempat Ainul Hayat itu? malaikat Rofa'i menjawab. Bahwa sesungguhnya Ainun Hayat itu berada di bumi yang gelap". Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rofa'i tentang Ainul Hayat itu, maka raja segera pergi mengumpulkan Alim Ulama pada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu. Tetapi mereka menjawab, Kita tidak tahu khabarnya, namun ada seseorang yang alim diantara mereka menjawab. Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat Nabi Adam AS beliau berkata : "bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap"
Dimanakah tempat bumi yang gelap itu ? tanya raja.  Seorang yang Alim menjawab kelurnya matahari. 

Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?
Para sahabat menjawab : " Kuda betina yang masih perawan".
Kemudian raja mengumpulkan 1000 kuda betina yang perawan lalu raja memilih diantara tentaranya sebanyak 6000 orang dipilih yang cendikiawan dan yang ahli mencambuk.  Di antara mereka adalah Nabi Hidir AS. bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri .
Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya dan mereka jumpai dalam perjalalan bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.
Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai di tepi bumi yang gelap, itu ternyata gelapnya itu, memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam. Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya, berkata ia kepada raja : "Wahai raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat yang gelap itu karena tempat yang gelap ini berbahaya". Raja berkata : Kita harus memasukinya, tidak bole tidak".
Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka mereka semua membiarkannya. Kemudian Raja berkata kepada pasukannya :"Diamlah tunggulah kalian di tempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian"
Kemudian Raja bertanya kepada malikat Rofa'il. Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita?.  Tidak bisa kelihatan Jawbab malaikat Rofa'il akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit denga suara yang keras, dengan demikian maka kawan-kawan kalian yang teresat jalan dapat kembali kepada kalian. Kemudian Raja Iskandar Dzul Qarmain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat mataharidan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidir AS.

Disaat mereka berjalan Allah Swt, memberi wahyu kepada Nabi Khidir AS "Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat itu Aku khusukan untuk kamu"
Setlah Nabi Khidir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya :"Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepadamu"

Kemudian belian berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatlah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya. Kemudian Nabi Khidir AS turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke Ainul Hayat (sumber air kehidupan) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut, maka maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul Hayat tersebut kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui raja Iskandar Dzul Qarmain sedangkan raja tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Nabi Khidir AS tentang melihat Ainul Hayat dan mandi. 

(Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah) dia berkata bahwa Nabi Khidir AS. anak dari bibi Raja Iskandar Dzul Qarmain . Dan raja Iskandar Dzul Qarmain keliling di dalam tempat itu yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemercik di bawah kaki kuda, kemudian raja bertanya kepada malaikat Rofa'il : gemercik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia kan menyesal juga."

Kemudian diantara pasukan ada yang membawanya namun sedikit setelah keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda tersebut adalah yang berwarna merah dan jamrut yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya, bahkan lebih menyesal. 
(Diriwayatkan oleh Ats-tsa'Labi dari : Imam Ali r.a.

1. Kisah ini dikutip dari kitab : Baidi'iz karangan Syeh Muhammad bin Ahmad bin Iyas halaman 166-168) Penerbit Usaha Keluarga Semarang. 
2. Dikutip dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri. 
    Penerbit Darul Fikri Bairut halaman 257-258).

Kesimpulan Nabi Khidirlah yang tidak akan mati hingga sampai hari kiamat datang.
(Dengan meminum dan mandi Ainul Hayati/Air kehidupan).


Keempat : Kisah Nabi 'Isa AS.



Al-Quran menerangkan dalam surat An-Nisaa' ayat 157 bahwa Nabi Isa AS tidaklah dibunuh maupun di salib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang diserupakan bentuk dan rupanya oleh Allah Swt, seperti Nabi Isa AS. (sebagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang berkhianat yang bernama Yudas Iskariot) dan karena ucapan mereka :
"Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS An-Nisaa' : 157)

Nabi Isa AS. diselamatkan oleh Allah Swt dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah yang tahu tentang hal ini. Al-Qur'an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini . "Tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Nabi Isa As kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS An-Nisaa' : 158).

Demikian Kisah Empat Nabi, Yang Masih Hidup Hingga sekarang. Semoga bermanfaat dan menambah keyakinan kita atas kekuasaan Allah Swt. Aamiin...

0 Response to " Kisah Empat Nabi, Yang Masih Hidup Hingga Sekarang."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel