Asbabun Nuzul Surat Al-Isra' (Memperjalankan di Malam Hari) BAGIAN KE-3

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kajian Islam (Katagori posting Asbabun Nuzul).
Pembaca budiman, semoga Allah Swt. selalu melimpahkan Rahmat serta bimbinganNya untuk kita semua dalam mengarungi kehidupan di dunia ini yang semata untuk beribadah kepadaNya. Aamiin...

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam, kembali memposting kelanjutan asbabun nuzul Surat Al-Isra' BAGIAN ke-3. Sebelumnya Asbabun Nuzul BAGIAN KE-2 telah di posting beberapa hari silam apabila pembaca tertinggal/belum membacanya silahkan klik link ini : Al-Isra' (BAGIAN KE-2). 


SURAT Al-Isra'  (BAGIAN KE-3) Habis
Dibagian ke-2 saya sudah menuliskan asbab turunnya ayat ke-80 dan untuk kali ini akan dilanjutkan pada Al-Isra' (17) ayat 85,  sebagai beriku : 
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا ﴿الإسراء85
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah : "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan  melainkan sedikit." (QS, 17 : 85).
Dalam riwayat dikemukakan bahwa Nabi saw. pada suatu hari berjalan di Madinah dengan bertongkat diiringi Ibnu Mas'ud, dan lewat di depan segolongan kaum  Yahudi, salah seorang dari mereka berkata : Mari kita bertanya kepadanya : Mereka pun berkata : "Cobalah terangkan kepada kami tentang Ruh?" Nabi saw. berdiri sesaat dan mengangkat kepalanya ke langit dan terlihat sedang diberi wahyu. Kemudian bersabda bahwa :  "الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا"  (QS,17 : 85) ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa di atas.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang bersumber dari Ibnu Mas'ud.  

Dalam riwayat lain dikemukakan pula bahwa kaum Quraisy berkata kaum Yahudi : "Ajarilah kami sesuatu untuk ditanyakan kepada orang ini (Muhammad)" Berkatalah orang Yahudi : "Cobalah tanyakan kepadanya tentang ruh?" Mereka pun bertanya kepada Nabi saw.
Maka turunlah (QS, Al-Isra' : 85) dalam peristiwa tersebut sebagai tuntunan kepada Rasulullah saw, dalam menjawab pertanyaan tersebut.
Diriwayatkan oleh at-Tharmidzi yang bersumber dari Ibnu Abbas.  
Keterangan :
Ibnu Katsir mengemukakan hal tersebut di atas, sebagai berikut : Dari kedua kejadian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa (QS, 17 : 85) turun pada kedua peristiwa itu. Demikian juga menurut pendapat al-Hafidh Ibnu Hajar, dengan tambahan bahwa diamnya Nabi saw. ketika ditanya oleh Yahudi, bisa jadi menunggu penjelasan yang lebih jauh tentang itu. Sekiranya bukan karena menunggu penjelasan lebih jauh, tentu yang diriwayatkan oleh Bukhari lebih shahih.
Menurut Imam Sayuthi apa yang diriwayatkan oleh Bukhari lebih shahih, karena sumber rawinya hadir di waktu terjadi peristiwa itu. Sedang Ibnu Abbas tidak hadir dalam peristiwa itu.

Selanjutnya (QS, 17 : 88) adalah asbab turunnya pengingkaran kaum yahudi terhadap Nabi saw. untuk mengikuti ajarannya.   
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰٓ أَن يَأْتُوا۟ بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْءَانِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِۦ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا ﴿الإسراء88 
Katakanlah : "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagain yang lain". (QS, 17 : 88)

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Salam bin  Musykam bersama-sama kawannya kaum yahudi datang menghadang kepada Nabi saw. dan berkata : "Bagaimana kami bisa mengikuti engkau, sedang engakau sendiri telah meninggalkan qiblat kami, dan yang kau bawa tidak teratur rapih seperti Taurat. Turunkanlah kepada kami sebuah kitab yang kami kenal, kalau tidak kami akan mendatangkan kepadamu seperti yang kau bawa". Berkenaan peristiwa itu maka turunlah (QS,17 : 88).
Diriwayatkan oleh Ishaq dan Ibnu Jarir dari Sa'id atau 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Selanjutnya mari kita lihat historis asbabun nuzul dari ke-empat ayat di bawah ini dalam (QS, 17, : ayat  90,  91, 92 dan 93). 
وَقَالُوا۟ لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنۢبُوعًا (الإسراء)90
 Dan mereka berkata : "Kami sekali-kali tidak beriman kepadamu sebelum kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami" (QS,17 :90)

أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِّن نَّخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الْأَنْهٰرَ خِلٰلَهَا تَفْجِيرًا (الإسراء91
Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun itu yang deras alirannya". (QS, 17 : 91)

 92أَوْ تُسْقِطَ السَّمَآءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِىَ بِاللَّـهِ وَالْمَلٰٓئِكَةِ قَبِيلًا(الإسراء
 Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan, atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. (QS, 17 : 92)   

أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِّن زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَىٰ فِى السَّمَآءِ وَلَن نُّؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّىٰ تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتٰبًا نَّقْرَؤُهُۥ ۗ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّى هَلْ كُنتُ إِلَّا بَشَرًا رَّسُولًا(الإسراء93
Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit, dan (dalam pada itu) kami sekali-kali tidak akan beriman (kepadamu) disebabkan kenaikan kamu itu sampai kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca" Katakanlah : "Maha Suci Tuhanku" bukankah aku ini hanya seorang manusia (biasa) yang menjadi Rasul ?" (QS, 17 : 93) 

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Uthbah dan Syaibah anak Rabi'ah, Abu Sufyan bin Harb dan seorang dari Bani Abid Dar, Abal Bahturi, al-Aswad bin al-Muthalib, Rab i'ah bin al-Aswad, al-Walid bin al-Mughirah, Abu Jahl. Abdullah bin Umayyah, Umayyah bin Khalaf, al-Ashibin Wa'il, Nabih dan Munabihanak al-Hajjaj (yang kesemuanya kafir Quraisy) berkumpul dan berkata : "Hai Muhammad! kami tidak pernah tahu seorang dari bangsa Arab yang mengadakan kekusutan bagi kaumnya sebagaimana yang engkau lakukan terhadap kaummu. Engkau telah mencaci maki nenek moyang, mencela agama nenek moyang, menganggap bodoh kepada cendikiawan, mencaci maki tuhan-tuhan kami, dan memecah belah persatuan ummat. Apa yang kau bawa ini hanyalah menyebabkan hubungan antara kami dan engkau menjadi buruk.  Sekiranya dengan membawa hal yang baru itu engkau mengharapkan kekayaan, kami akan mengumpulkannya untukmu sehingga engkau menjadi seorang yang paling kaya di antara kami. Dan jika engkau menginginkan kemuliyaan kami akan mengangkatmu menjadi pemimpin kami, dan jika engkau membawa hal-hal yang baru itu karena kerasukan jin sehingga engkau menjadi seorang yang kurang ingatan, kami akan kerahkan harta benda kami untuk menyembuhkan penyakitmu itu.

Besabda Rasulullah saw. : "Tidak satupun yang kaliankatakan itu terdapat di dalam diriku, akan tetapi sebenarnya Allah mengutusku menjadi Rasul kepada kalian dan Allah menurunkan kepadaku sebuah kitab dan memerintahkan supaya aku menjadi seorang pembawa berita gembira dan pemebri peringatan. 

Mereka berkata : "Jika engkau tidak mau menerima apa yang kami ajukan tadi, sebenarnya engkau mengetahui bahwa negeri Mekkah ini merupakan sebuah negeri yang sempit dan padat penduduknya, sumber alamnya sedikit, penghidupannya sukar.  Alangkah baiknya jika engkau memohon kepada Tuhan yang telah mengutusmu agar menyingkirkan gunung-gunung yang menyempitkan kita ini sehingga negara kita menjadi luas dan agar mengalirkan sungai-sungai di negeri kita ini, seperti di negeri Syam, Iraq, dan supaya membangkitkan nenek moyang kami yang sudah mendahului kami. Sekjiranya engkau tidak bisa melaksanakan permintaan kami ini, cobalah minta kepada Tuhanmu untuk men gutus malaikat yang membenarkan ajaranmu itu, dan agar ia membuat kebun-kebun, harta terpendam dan gedung-gedung dari emas, dan perak sehingga kami dapat menolong engkau menyebarkan agamamu, dengan harta yang kami lihat bahwa engkau pun membutuhkannya., karena kami pun melihat engkau suka ke pasar mencari penghidupan. Sekiranya engkau tidak dapat melaksanakannya, runtuhkanlah langit sebagaimana anggapanmu bahwa Tuhanmu dapat melaksanakannya apabila menghendakinya.   Kami tidak akan beriman kepadamu, sebelum kau penuhi permintaan kami ini."

Pergilah Rasullah saw. meninggalkan mereka dan diikuti oleh Abdullah bin Abi Umayyah yang berkata : "Hai Muhammad kaummu meminta kepadamu beberapa permintaan, dan engkau tidak mau memperkenankannya, kemudian mereka meminta kepadamu beberapa bukti agar mereka mengetahui kedudukanmu di sisi Allah tapi juga engkau tidak membuktikann ya kemudian mereka meminta kepadamu agar engaku mempercepat siksaan Tuhan yang selalu engkau peringatkan pada mereka. Demi Allah aku tidak akan iman kepadamu selama-lamanya sebelum engkau membuat tangga ke langit terus engkau naik sana dan aku melihatnya dan dari mana engkau membawa sebuah naskah yang dapat disebarkan, dan engkau membawa empat malaikat yang menjadi saksi atas ke-Rasulanmu sebagaimana yang engkau katakan.".

Maka pulanglah Rasulullah dengan perasaan sedih, dan turunlah ayat tersebut di atas (QS, 17 : 90) berkenaan dengan peristiwa itu sejalan dengan ucapan Abdullah bin Abi Umayyah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Ishaq dari seorang alim dari Mesir dari 'Ikrimah yang bersumber Ibnu Abbas. 

قُلِ ادْعُوا۟ اللَّـهَ أَوِ ادْعُوا۟ الرَّحْمٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ الْأَسْمَآءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيلًا(الإسراء)110
Katakanlah : "Serulah Allah atau serulah ar-Rahman Dengan nama yang mana saja kamu seru (adalah boleh) karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah diantara kedua itu." (QS 17 : 110) 

Dalam riwayat dikemukakan bahwa pada suatu hari Rasulullah shalat di Mekkah dan berdo'a yang kalimatnya antara lain : "Ya Allah! Ya Rahman!" :  Berkatalah kaum musyrikin :Perhatikan orang yang murtad dari agamanya. Ia melarang kita menyeru dua Tuhan dan dia sendiri menyeru dua Tuhan".
Maka turunlah ayat (QS, 17 : 110) yang menjelaskan bahwa Tuhan itu Esa tapi mempunyai nama-nama yang baik.
Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (QS,17 : 110) berkenaan dengan bacaan tasyahhud. 
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan al-Hakim yang bersumber dari Aisyah.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (QS, 17 : 110) memerintahkan agar jangan terlalu perlahan dan juga terlalu keras di waktu berdo'a dalam shalat. 


وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّـهِ الَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ وَلِىٌّ مِّنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًۢا ﴿الإسراء111  
Dan katakanlah : "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaanNya dan tidak mempunyai penolong (untuk) menjaga-Nya dari kehinaan. Dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya."  (QS, 17 : 111)

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi dan Nashara mempunyai anggapan bahwa Allah berputra, sedang orang Arab beranggapan bahwa Tuhan tidak bersekutu, kecuali yang dimiliki dan dikuasai-Nya sendiri. 
Adapun orang ash-Sabiun (Murtad) dan kaum majusi beranggapan bahwa Allah akan hina apabila tidak ada pembela dan penjaga-Nya Maka Allah menurunkan ayat tersebut diatas (QS, 17 : 111) untuk menegaskan bahwa Allah tidak berputra, tidak bersekutu dan tidak mempunyai pembela ataupun penjaga. 

Demikian asbabun nuzul surat Al-Isra' Bagian Ke-3 (tamat). Semoga bermanfaat dan menambah keilmuan kita khususnya dalam membaca al-Quran, dan akan menambah keyakinan dalam mengamalkan agama secara keseluruhan. Aamiin...

SUMBER :
Asbabun Nuzul : Latar Belakang Historis Turunnya ayat-ayat Al-Quran.
Oleh : KH. Qamaruddin Shaleh, HAA.Dahlan, Prof Dr.M.D.Dahlan.
Penerbit : CV Diponegoro Bandung.
Jl. M.H. Toha 44-46.
   

0 Response to "Asbabun Nuzul Surat Al-Isra' (Memperjalankan di Malam Hari) BAGIAN KE-3 "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel