Asbabun Nuzul Surat Al-Jin

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori posting Al-Quran).
Pembaca budiman, semoga Allah swt. selalu membimbing dan meridhoi kita dalam segala aktivitas di dunia ini. Aamiin...

Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam, kembali memposting materi : Asbabun Nuzul Surat Al.Jin.

قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوٓا۟ إِنَّا سَمِعْنَا قُرْءَانًا عَجَبًا  ﴿الجن)١:
"Katakanlah (hai Muhammad) Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan al-Quran), lalu mereka berkata : Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan" (QS 72 : 1).


1. Dalam suatu riwayat dikemukakn bahwa Rasulullah saw. tidak pernah membacakan al-Quran kepada Jin, dan tidak pernah melihat mereka. Ketika Rasulullah bersama-sama rombongan Sahabatnya menuju ke pasar 'Ukkadh, sesampainya di Tuhamah Rasulullah saw. dan rombongan berhenti untuk shalat Fajar, hal ini menyebabkan berita-berita di langit yang biasa dicuri syaithan terhalang, malahan mereka mendapat lemparan bintang-bintang, sehingga terpaksa pulang kepada kaumnya. Setibanya di tempat kaumnya, syaithan itu ditanya : "Apa yang terjadi sehingga kalian kembali ?". Mereka menjawab : "Kami terhalang untuk mendapat berita dari langit, bahkan kami dikejar bintang-bintang". Kaumnya berkata : "Tak mungkin terhalang antara kita dengan berita langit. Tentu ada sebabnya. Bersebarlah kalian ketimur ke barat mencari sebab penghalang tersebut, sehingga sampailah sebagian dari mereka ke Tuhamah tempat Rasulullah saw. berhenti untuk shalat Fajar (shubuh). Mereka mendengar bacaan Rasulullah serta memperhatikannya serta mereka berkata : "Demi Allah, ini yang menghalangi kita dengan berita langit". Merekapun pulang ke kaumnya dan menyampaikan kejadian itu serta mengagumi al-Qur'an yang membawa mereka kejalan petunjuk Allah sehingga mereka beriman. 
Berkenaan dengan kejadian tersebut, maka turunlah al-Qur'an Surat Al-Jin ayat 1 sebagaimana tertulis di atas, sebagai pemberitahuan kepada Nabi saw. untuk memberitahu kepada ummatnya tentang kejadian itu.
(At-Tarmidzi juz 5 hal 999 hadits 3379)
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan at-Tirmidzi dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas.


2. Dalam suatu riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Sahl bin Abdillah berada di bekas negara Kaum "Ad" terlihat olehnya bekas sebuah kota yang di tengahnya terdapat sebuah gedung batu terukir yang dihuni Jin. Ia pun masuk ke dalam gedung itu dan di dalamnya terdapat seorang kakek yang tinggi besar sedang shalat menghadap qiblat. Ia memakai Jubah yang dibuat dari wool yang sangat indah. Ia mengagumi bentuk tubuhnya yang tinggi besar tetapi ia lebih mengagumi keindahan Jubahnya. Ia pun memberi salam kepadanya dan kakek itu menjawab salamnya dan berkata : Hai Shal ! . Sesungguhnya badan itu tidak merusak pakaian, akan tetapi yang merusak pakaian itu adalah bau dosa, dan makanan yang haram. Jubah yang kupakai ini berumur tujuh ratus tahun dan dalam jangka waktu itu aku bertemu dengan Isa AS. dan Muhammad (alaihimmassalam). Aku beriman kepada keduanya. Sahl berkata : "Siapakah Tuan ?" Kakek itu menjawab : "Aku termasuk antara yang tersebut di dalam ayat :
قُلْ أُوحِىَ إِلَىَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ  (الجن)١ 
"Katakanlah (hai Muhammad) Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan al-Quran),
Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitab Shafwatush Safwan dengan sanadnya yang bersumber dari Sahl bin Abdillah.

وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا ﴿الجن)٦
"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara Jin, maka mereka menjadikan Jin itu bertambah sombong". (QS Al-Jin : 6)


3. Dalam suatu riwayat lain dikemukakan bahwa Kardam Abi Sa'ib al-Anshari berangkat dengan bapaknya ke Madinah untuk keperluan tertentu. Pada waktu itu Rasulullah saw. baru dikenal orang sebagai Rasul. Di perjalanan mereka menginap di rumah seorang penggembala kambing. Pada tengah malam se-ekor srigala membawa lari se-ekor anak kambing, maka keluarlah penggembala itu sambil berteriak : "Hai penjaga lembah (yang dimaksud adalah Jin), Tetanggamu" . Maka terdengarlah suara yang memanggil (tanpa kelihatan orangnya): "Hai Sirhan" (memanggil srigala). Maka kembalilah anak kambing itu mengembik ketakutan masuk ke tempat asalnya. 
Sehubungan dengan peristiwa ini Allah menurunkan kepada RasulNya di Mekah ayat ini (QS 72 :  6), yang memberitahukan bahwa ada orang-orang yang meminta perlindungan kepada Jin.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Abus Syaikh di dalam kitab al-Adhimah yang bersumnber dari Kardam bin Abi Sa'id Al-Anahari.        


4. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. diutus sebagai Rasul, Abi Raja al-Atharidi bekerja sebagai penggembala untuk membiayai kehidupan keluarganya. Ia melarikan diri bersama keluaranya dan sampai ke suatu tanah dataran yang luas, bahkan pada malam hari pun mereka menetap di sana tanpa tempat berlindung. Berkatalah orang tertua dari mereka : "Kami berlindung kepada yang perkasa di lembah ini dari golongan Jin pada malam ini". Merekapun menirukan ucapan itu. 

Sampailah berita kepada mereka bahwa tuntunan yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. adalah "Syahadatu alla ilaha lilallah wa anna muhammadar rasulullah". Dan barangsiapa yang mengakui (berikrar) dengan sahadat ini, jiwa dan hatinya akan selamat. Maka merekapun pulanglah dan masuk Islam. Selanjutnya Abu Raja berkata : Aku yakin bahwa ayat ini (QS 72 : 6) turun berkenaan dengan diriku dan keluargaku".
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'd yang bersumber dari Abi Raja al-Atharidl suku Tamim.


5. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Rafi' bin Umair (dari Bani Tamim) menceritakan awal mula pertama ia masuk Islam. Pada suatu malam ia sedang berjalan di lautan pasir dan merasa sangat ngantuk. Ia turun dari kendaraannya kemudian tidur. Sebelum tertidur ia meminta perlindungan kepada Jin yang agung penjaga lembah itu. Ia bermimpi dalam tidurnya melihat seorang laki-laki yang membawa tombak yang akan ditusukkan ke tulang rusuk ontanya. Ia pun terbangun dengan kaget dan melihat ke kiri ke kanan tapi tidak melihat apapun. Ia berkata pada dirinya sendiri bahwa itu hanyalah mimpi. Iapun tertidur kembali dan bermimpi itu lagi (hal yang sama) sehingga terbangun. Ia melihat ontanya berontak dan tampaklah kepadanya seorang pemuda yang terlihat dalam mimpinya itu membawa tombak dan seorang tua yang memegang tangan si pemuda untuk menghalangi perbuatannya itu. Pada waktu keduanya sedang bertengkar dan berselisih, tiba-tiba datanglah tiga ekor banteng. Berkatalah orang tua itu kepada pemuda tadi : "Ambilah yang mana engkau sukai, sebagai pengganti unta tetanggaku bangsa manusia ini". Maka berangkatlah si pemuda tadi dan menangkap salah seekor banteng dan menghilanglah. Kemudian Rafi' menoleh kepada orang tua yang berkata : "Wahai saudara, apabila engkau berhenti pada suatu lembah di antara lembah-lembah ini dan engkau merasa takut, ucapkanlah : "Aku berlindung kepada Tuhannya Muhammad saw. dari bahaya lembah ini dan janganlah engkau berlindung kepada Jin karena telah hilang kekuatannya."  Rafi' bertanya : "Siapakah Muhammad itu?" Ia menjawab : Ia adalah seorang Nabi berbangsa Arab, bukan bangsa Timur dan juga bukan bangsa Barat. Ia lahir pada Hari Senin".  Rafi bertanya "Dimana tempat tinggalnya?" Ia menjawab : " Di Yatsrib (Madinah) yang banyak pohon kurmanya."
Rafi'pun berangkat naik untanya dan ketika waktu Shubuh ia pun sampai ke Madinah setelah menempuh perjalanan yang sangat payah. Rasulullah saw. melihat Rafi' dan yang kemudian beliau menceritakannya serta mengajak Rafi' masuk Islam.  Menurut Sa'id bin Jubair, ayat ini (QS 72 : 6) turun berkenaan kejadian Rafi' bin Tamim ini.
Ket. Diriwayatkan oleh al-Khara-ithi di dalam kitab Hawatiful-jan dari Abdullah bin Muhammad al-Balawi dari Imarah bin Zaid dari Abdullah bin al-Ala dari Muhammad bin Akbar yang bersumber dari Sa'ad bin Jubair.  


6. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (QS 72 : 16) turun berkenaan dengan peristiwa tidak turun hujan selama tujuh tahun kepada kaum kafir Quraisy, sebagai peringatan akan kekufurannya.
Ket. Diriwayatkan oleh al-Khara-ithi dalam kitab Hawatiful-jan yang bersumber dari Muqathil.
 
وَأَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلَّـهِ فَلَا تَدْعُوا۟ مَعَ اللَّـهِ أَحَدًا ﴿الجن)١٨
"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Karena itu janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya, selain (menyembah) Allah". (QS 72 : 18)


7. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Jin berkata kepada Nabi saw. : "Ya Rasulullah ! Berilah izin kepada kami untuk turut serta shalat bersama di masjidmu". Maka Allah menurunkan ayat ini (QS 72 : 18) sebagai penegasan bahwa masjid itu hanyalah kepunyaan Allah
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas. 

8. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Jin berkata kepada Nabi saw. : "Bagaimana mungkin kami dapat ke masjid-masjid ini padahal kami jauh, bagaimana mungkin kami dapat (berjama'ah) shalat dengan  tuan padahal kami jauh dari tempat tuan" Maka turunlah ayat ini (QS 72 : 18) yang menegaskan bahwa shalat itu dapat dilakukan di masjid-masjid manapun. 
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Sa'id bin Jubair. 
(22  قُلْ إِنِّى لَن يُجِيرَنِى مِنَ اللَّـهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِن دُونِهِۦ مُلْتَحَ (الجن 
"Katakanlah : "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (adzab) Allah, dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripadaNya". (QS 72 : 22)


9. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa pembesar Jin yang banyak pengikutnya berkata kepada anak buahnya : "Tiada lain Muhammad ingin dilindungi oleh Allah, dan akulah yang melindunginya". Maka Allah menurunkan ayat ini (QS 72 : 22) sebagai penegasan bahwa Allah sajalah yang dapat melindunginya.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Hadlrami.   

Demikian ringkasan Asbabun Nuzul Surat Al-Jin. Semoga dapat menambah wawasan dalam mempelajari makna Al-Qur'an.
Pembaca klik link ini  Aqidah sebagai tambahan wawasan.

Sumber : 
Asbabun Nuzul : Oleh KH.Q.Shaleh
                          H.A.A Dahlan
                          Prof. DR.H.M.D.Dahlan 
Penerbit : CV Diponegoro Bandung.    

0 Response to "Asbabun Nuzul Surat Al-Jin"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel