KHUTHBAH JUM'AH KE-4

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam : (labels Khutbah)
Pembaca setia, saya hadir kembali menemani Anda semua, kali ini materi yang akan dibahas adalah "Khothbah Jum'ah 4" dan sebelumnya telah dipost khuthbah jum'ah ke-1 dan 3.
 
                    IKHLAS DALAM SEGALA AMAL 





Kaum muslimim, sidang Jum'ah yang dimuliyakan Allah, 
Tiada kata yang paling indah dan thoyyibah kecuali ungkapan puji syukur ke hadirat Illahi robbi, Allah SWT, bahwa pada siang hari ini di hari yang paling mulia yaitu Sayyidul Ayaum,  kita semua masih mendapat curahan rahmat dari Allah SWT, berupa nikmat sehat wal afiat nikman iman didalam Islam, sehinngga kita dapat memenuhi salah satu panggilan Allah yaitu sholat jum'ah berjamaah di masjid ............................. ......... yang mulia ini.
Sholawat dan salam semoga tercurah bagi baginda Rasululullah saw, juga kepada keluarga, kepada para sahabat, tabi'in, tabi'in tabi'ut, dan insya Allah kepada kita semua, yang hingga saat ini, bahkan  detik ini, masih istiqomah dalam mengamalkan risalahnya, mudah-mudahan akan mendapatkan syafa'at beliau, di akhirat kelak. Aamiin ya.. robbal 'alamin.

Kaum muslilin sidang jumah yang dirahmati Allah  
Melalui mimbar yang mulia ini kami mengajak wabil khusus kepada diri khatib sendiri dan kepada jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dengan tunduk dan patuh, kita tunaikan  seluruh pirintahnya dan kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk meninggalkan sejauh-jauhnya seluruh langan-langanNya.  Karena hanya dengan dua jalan tersebutlah kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia, hungga akhirat kelak. Aamiin.

Sidang juh'ah yang berbahagia,
Sebagai seorang mukmin seharusnyalah dalam melaksanakan perintah-perintah Allah didasarkan dengan tulus ikhlas yang terbetik  dalam hati kita. Segala sesuatu yang dicintaiNya kita laksanakan sebaik-baiknya agar kita mendapatkan ridho dari Allah SWT.  Dan yang dibenci serta dimurkaiNYa kita tinggalkan jauh-jauh sehingga kita akan selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT. Tentu semua ini harus tulus Ikhlas semata-mata  karena Allah SWT.
Ikhlas inilah yang merupakan sebab pokok bahwa suatu amal atau ibadah seoang mukmin dianggap baik dan diterima Allah, karena itu ikhlas merupakan ruh atau jiwa dari suatu amal ibadah. Adapun bentuk amal atau ibadah seseorang yang tidak disertai dengan ikhlas, maka Allah akan menolaknya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. :
"Allah tidak akan menerima suatu amal, melainkan amal yang bersih (ihklas) untuk Allah semata dan yang diharapkan daripadanya hanyalah keridhaanNya". (HR Ibnu Majah)

Hadits di atas sesuai dengan perintah Allah kepada sekalian orang-orang mukmin yang tersebut dalam   FirmanNya :   وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَآءَ                     "Dan tiada mereka diperintahkan, melainkan meraka beribadah kepada Allah denga penuh keikhlasan kepadanya, lagi condong kepada kebenaran". (QS Al Bayyinah : 5)    

Maka berbahagialah dan beruntunglah bila seorang mukmin dalam melaksanakan ibadahnya semata karena Allah, dan akan sia-sialah orang yang melaksanakan ibadahnya tanpa desertai keikhlasan. Demikian pula jika berharap dalam beribadah kepada Allah , tetapi bertujuan untuk sesuatu yang lain, misalnya karena manusia, kareana harta, karena pangkat dan kedudukan dan lain sebagainya. 
     Jalan yang perlu ditempuh, bagaimana kita dapat beribadah atau beramal secara benar menutu pandangan Allah, sehingga apa yang kita amalkan selama ini dan yang akan datang tidak sia-sia belaka.

Kaum Muslimin yang berbahagia,
       Benar dalam beribadah atau beramal adalah tiang pekerjaan bahkan merupakan sendi pokok dari jiwanya. Sedangkan yang dimaksud benar karena Allah dalam beribadah ialah gerak dan tujuan, lahir dan batin seorng mukmin secara bersama-sama, dalam arti lahir dan batinnya semata-amata ikhlas karena Allah SWT. Sehingga ia beribadah sama sekali tidak akan menghiraukan hilangnya pandangan manusia kepadanya.  Hal ini mempunyai arti yang terpuji, yakni untuk membersihkan jiwa dan tidak suka memperlihatkan amalnya kepada manusia, karena ini akan dapat berakibat ria'
       Untuk menjaga agar amal ibadah yang hendak kita lakukan itu, benar-benar dapat sesuai dengan yang dikendaki Allah dalam arti supaya dapat diterima lantaran keikhlasan kita, maka hendaknya perlu dipersiapkan terlebih dahulu dengan suatu modal yang disebut "NIAT" yaitu kendak dalam hati, berucap dengan lisan, dan merupakan penggerak jiwa untuk melaksakanakan sesuatu yang dicintai. Dengan demikian maka sesungguhnya niat menjadia dasar pokok segala amal yang bergerak berdasarkan Ikhlas.

Rasulullah saw. bersabda : " Sesungguhnya semua amal itu harus disertai dengan niat" (HR Bukhori) 

      Berdasarkan pengertian hadits yang dpat kita ambil, maka hakekatnya amal-amal yang kita pebuat tidak lepas dari adanya niat, Untuk mejaga agar amal-amal itu terpuji mennurut pandangan Allah, maka hendaklah disertai niat yang didasarkan dengan keikhlasan atau juga dapat disebut "niat" ysng ikhlas untuyk Allah semata, bukan yang lain-lainya. 

Apabila amal-amal yang kitra perbuat tidk sepreti itu,maksudnya amal-amal tersebut tidak disertai niat yang ikhlas maka jatuhlah kita dalam jurang riya' yakni memeperlihatkan amal-amal itu kepada orang (selain Allah) untuk memperoleh pujian manusia dan hal ini dapat berakibat menjadi syirik, meskipun syirik di sini belum sampai dinamai syirik qubra.
Allah SWT berfirman :
  قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا
"Katakanlah ! Bahwasanya aku ini hanyalah seorang manusia seperti halnya kamu. Diwahyukan kepadaku, bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa . Barangsiapa berharap akan menjumpainya, amalan yang sholeh dan janganlah mempersekutukan seseorang dalam beribadah kepada Tuhannya". (QS Al Kahfi : 110)


Firman Allah ini menjelaskan kepada kita, bahwa beramal atau beribadah kita harus mempunyai niat atau tujuan karena Allah semata, Janganlah sampai ada sedikitpun niat atau tujuan yang karena manusia yang dipersamakan dengan Tuhan. Amalan-amalan sholeh yang bersih dari tujuan apapun selain karena Allah akan membuahkan pahala baginya, tetapi jika beramal bukan karena Allah, yakni amalan itu dilakukan karena ada dorongan untuk manusia, harta pangkat dan kedudukan, bahkan mungkin karena wanita, maka inilah yang disewbut riya'  Imam Al-Ghazali pernah berkata  :



" Riya (karena sesuatu selain Allah) adalah termasuk setengah syirik"
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua dan semoga kita selalu berada dalam naungan ridhonya, sehingga benar-benar kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung di hari kelak. Aamiin ......
Untuk khutbah ke dua : silahkan membaca doa sesuai keinginan.

Dengan melalui sidang jum'ah yang berbahagia mari kita usahakan dengan sungguh-sungguh agar semua amal ibadah yang kita lakukan dapat benar-benar sesuai dengan kehendak Allah dn RasulNya yakni kita lakukan dengan penuh keikhlasan karena Allah. Sendi in ilah yang merupakan pokok dasar bahwa sesuatu amal dpat diterima oleh Allah.


    
 
Baca Materi yang lain melalui link ini :  SHOLAT

0 Response to "KHUTHBAH JUM'AH KE-4"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel