Menjadi Muslim Sejati di Era Modern



Pembaca budiman Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharapkan Rahmat-Nya di akhirat kelak. Aamiin. 

Di tengah gencarnya arus modernisai dan globalisasi, untuk menjadi seorang Muslim sejati bukanlah hal yang mudah. Tantangan dari berbagai arah, gaya hidup hedonis, informasi yang begitu cepat tanpa filter, serta tekanan sosial untuk "mengikuti zaman". Namun Islam adalah agama yang relevan sepanjang masa. Nilai-nilai Islam tidak pernah ketinggalan zaman, justru menjadi kompas moral yang sangan dibutuhkan di era modern ini. 

1. Islam : Agama Yang Relevan Sepanjang Zaman
Hal ini telah ditegaskan oleh Allah bahwa Islam adalah agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia kapanpun, dan di mana-pun mereka berada.  Inilah bunyi firman-Nya yang tertuang di dalam Al-Quran : 
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ۝٣ 
" Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kedamu nitmat-Ku dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agamamu" (QS. Al-Maidah : 3)     

Kesempurnaan Islam menjdikannya mampu menjawab tantangan segala zaman. Oleh karena itu menjadi Muslim sejati bukan berarti menolak kemajuan, tetapi menjadikan nilai-nilai Islam sebagai dasar dalam menyikapi perkembangan zaman. 
 
2. Tantangan Menjadi Muslim Sejati di Era Modern.
Ada beberapa tantangan utama yang dihadapi umat Islam saat ini :
a. Gaya Hidup Konsumtif dan Hedonis. 
    Budaya modern sering kali mendorong manusia untuk mengejar kepuasan dunia secara          berlebihan.  Allah, Subhanahu Wa Ta'ala berfirman berkaitan dengan harta sebagai berikut :

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ 
"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan..... " (QS, Al-Hadid :20   

Islam mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Muslim sejati adalah tidak terperangkap dalam meterealisme, namun tetap produktif dan bermanfaat. 

b. Arus Informasi dan Media Sosial
Teknologi digital membawa dampak besar, termasuk munculnya hoaks, fitnah, gaya hudup      pamer (show off lifestyle)
Disini Allah telah memperingatkan bahkan melarang agar tidak mengikuti yang kamu tidak tau sebagamana firman-Nya : 
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌۗ اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا

"Dan janganlah kamu menikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan diminta pertang jawabannya" (QS, Al-Isra : 36) 
Muslim sejati harus cerdas dan kritis dalam menyaring iformasi, serta bijak dalam bermedia sosial. 

3. Ciri-Ciri Muslim Sejati di Era Modern
Berikutr adalah karakteristik muslim sejati yang tertap relevan di era modern.
a. Berilmu dan Beramal.
Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu dan mengamalkannya. Ilmu adalah fondasi
 utama dalam menghadapi tantangan zaman. 
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913).

وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
Artinya: Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah, seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang-bintang.” (HR.Abu Dawud (3641), Ibnu Majah (223), dari hadits Abu Darda’ Radhiallahu Anhu). 
b. Akhlak dan Integritas.
Akhlak yang baik adalah menjadi identitas Muslim sejati. Rasumullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam hal ini: 
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak. (HR. Al-Baihaqi).
c. Aktif dan Kontributif dalam Masyarakat
Seorang Muslim sejati tidak bersikap pasif. Ia berperan aktif dalam memperbaiki lingkungan sosial dan memberikan kontribusi positif. 
خير الناس أنفعهم للناس 
"Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang yang lain." (HR. Ath-Thabrani dalam Kitab Al Awsath)

4. Strategi Menjadi Muslim Sejati di Era Modern.
  1. Perkuat hubungan dengan Allah : Melalui shalat, doa, dzikir, dan tilwah Al-qur'an.
  2. Pilih Lingkungan dan Teman yang Shaleh : Lingkunbgan yang baik akan menjaga kita tetap berada di jalan yang lurus.
  3. Gunakan Teknologi secara Bijak. : Jadikan media sosial sebagai sarana dakwah, belajar dan berbagi kebaikan. 
  4. Tetap Berpegang Pada NIal-nilai Islam : Jangan kompromi prinsip agama demi mengikuti tren sesaat. 
Penutup.

Menjadi Muslim sejati di zaman modern bukan berarti menolak teknologi atau menutup diri dari dunia luar. Justru, kita harus menjadi sosok yang melek zaman, berpikiran terbuka, namun tetap berpijak kokoh pada prinsip-prinsip Islam. Inilah saatnya menunjukkan bahwa Islam bukan sekadar warisan budaya, tetapi petunjuk hidup yang aplikatif, solutif, dan penuh rahmat.

"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang wasath (pertengahan dan seimbang), agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu..."
(QS. Al-Baqarah: 143)

Semoga kita semua dimampukan oleh Allah untuk menjadi Muslim sejati, yang tetap teguh dan relevan di tengah perubahan zaman. Aamiin.

0 Response to "Menjadi Muslim Sejati di Era Modern"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel