Pemahaman Rizeki Ditinjau Dari 7 Ayat Dalam Al-Qur'an.

 
Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Al-Qur'an)
 
Pembaca budiman Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, dan mengharap kebahagiaan, menyandarkan Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin... 

Bagi umat Islam rezeki merupakan sesuatu yang sudah diatur oleh Allah SWT. Oleh sebab itu ada banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat kita jadikan pedoman dalam menjalani hidup ini. Untuk mengetahui pemahaman lebih lanjut tentang ayat al-qur'an terkait rezeki, ikutilah penjelasan di bawah ini : 

Pengertian Rezeki. 
Rezeki adalah perkara yang menjadi hak sepenuhnya/rahasia Allah SWT. Dalam Al-Qur'an disebutkan tentang rezeki, sama halnya dengan jodoh, kematian seseorang, atau umur seseorang. Namun Allah juga sudah menegaskan bahwa seluruh makhluk di seantero alam khususnya di muka bumi, telah dijamin rezekinya.
Oleh sebab itu kita sudah seharusnya sebagai umat muslim yang beriman kepada Allah, tidak lagi merasa gelisah mengenai rezeki. 
 
Sebab persoalan rezeki ini Allah telah mengaturnya sesuai kadar masing-masing individu. Apa yang harus kita lakukan untuk menerima rezeki dari Allah, berihtiar dengan jalan yang diridhai-Nya dengan sabar dan selalu bersyukur dari apa yang telah Allah berikan.
 
Pandangan Islam Tentang Rezeki.
Islam memandang bahwa rezeki bukan hanya sebatas materi, yang dapat kita gunakan untuk bersenang-senang di dunia ini, namun kenikmatan lain yang berupa non-materi, misalnya, kesehatan, keharmonisan rumah tangga, ilmu pengetahuan, pekerjaan, dan lain sebagainya, itu juga termasuk rezeki yang berharga dan perlu kita syukuri.  
 
Al-Qur'an adalah kitab suci yang menjadi petunjuk bagi manusia dalam seluruh aktivitas di dunia ini, termasuk dalam urusan rezeki. Di dalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat yang spesific menjelaskan tentang rezeki. Misalnya memberitahu bahwa seluruh yang hidup diatas bumi ini, manusia maupun makhluk lain, seluruh ciptaanya sudah ditentukan rezekinya dan telah diatur oleh Allah SWT. 
 
Tugas manusia adalah hanya menjemput rizeki dengan bekerja yang halal yang diridhai-Nya.
Rezeki merupakan pintu nikmat kehidupan yang diberikan oleh Allah, dan hal ini harus kita syukuri dengan penuh terima kasih. Sebab tidak ada yang dapat memberikan rezeki selain Allah SWT yang memilki sifat Maha Pemberi dan Maha kaya.
 
Selain berikhtiar dengan bekerja, Allah juga memerintahkan untuk tidak melupakan berdoa disertai tawakal dengan sabar, agar pintu rezeki selalu dibuka dan dimudahkan. Amalan atau doa yang dapat mendatangkan rizeki menurut petunjuk para ulama, yaitu diantaranya adalah mengamalkan shalat dhuha, membaca al-qur'an surat Al-Waqi'ah, Surat Ar-Rahman, serta melakukan sedekah dengan istiqmah sesuai kemampuan, baik dalam kondisi lapang maupun sempit. 
 
Agar kita menjadi tenang dan bersemangat dalam menanti rezeki dari Allah, berikut penjelasan tentang ayat-ayat Al-qur'an yang terkait dengan rizeki : 
 
1. Surat Hud Ayat 6 Terkait Dengan Rizeki. 
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi ini, melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu, dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata di (Lauh Mahfudh)". (QS, Hud/11 : 6). 

Binatang-binatang itu diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rizeki sesuai dengan fitrah kejadiannya, dan semua ini diatur oleh Allah dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya sehingga selalu ada keserasian. 
 
Pemahaman dari surat Hud ayat 6 ini, yaitu menerangkan tentang rizeki kepada seluruh makhluknya seperti binatang dan termasuk manusia bahwa Allah telah menjamin rizekinya dengan adil sesuai kadarnya. Sebab dari uraian suarat Hud ayat 6 ini bahwa rizeki telah tertulis di Lauh Hamfudh). 
Jadi kepada kita tidak usah risau terhadap rezeki yang kita dapatkan/terima. Jangan merasa kekurangan dengan rizeki yang telah Allah berikan kepada kita. Sehingga jika kita dapat menerimanya dengan ikhlas dan sabar pasti kamu akan merasa tercukupi. 
 
2. Surat Ibrahim ayat 34. 
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat dzolim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)". (QS, Ibrahim/14 : 34). 
 
Pemahaman dari ayat di atas, bahwa kita telah dijamin atas rizekinya, maka Allah pasti akan menurunkan rizeki kepada kita, namun tentu bagi kita harus memenuhi syarat dalam mencarinya, yaitu dengan usaha yang sungguh-sungguh dijalankan dengan ikhlas dalam prakteknya. Dan tidak pantas jika kita menghitung apa saja nikmat atau jumlah yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Sebab hal itu sama saja tidak mensyukuri, dan termasuk perbuatan yang dzolim. 
 
3. Surat An-Najm Ayat 39-41. 
وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى "Dan bahwasanya manusia tiada memperoleh, selama apa yang telah disuahakannya" (QS, An-Najm/53 : 39)  
وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى "Dan sesungguhnya usahanya itu, kelak akan diperlihatkan (nilai amalnya)"  (Qs An-Najm/53 : 40).    
ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الأوْفَى  "Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna" (QS An-Najm/53 : 41) 
 
Pemahaman dari ketiga ayat di atas, menjelaskan tentang pintu rizeki yang selalu terbuka jika manusia mau berusaha untuk mendapatkan rizeki tersebut. Sebab apa yang dapat dimiliki di dunia ini tidak ada yang instan, maka semua harus diusahakan apalagi dalam memenuhi kebutuhan hidup atau mencari uang/rizeki. 
 
Manusia harus rajin atau giat dalam menjalankan perniagaan/bisnisnya, tentu harus berpegang pada prinsip amanah dan bertanggung jawab. 
Manuasi harus mampu mengolah atau mampu memanfaatkan tenaga serta ide yang telah Allah berikan untuk mencari rizeki. Sebab Allah SWT tidak menyukai kepada orang yang bermalas-malasan. 
 
4. Surat Nuh Ayat 10 -12. 
 فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا  "Maka aku katakan kepada mereka : mohonlah ampun kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia adalah maha pengampun" (QS, Hud/71 : 10) 
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا  "Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat". (QS Hud/71 : 11)
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا  "dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS,Hud/71 : 12). 
 
Pemahaman dari ketiga ayat dalam surat Hud, yaitu menjelaskan tentang rezeki yang selalu terbuka jika kita senantiasa kita mengingat Allah dengan cara beristighfar, serta memohon ampun atas perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama. Beristighfar dan memohon ampun akan memudahkan kita dalam melewati segala rintangan sepanjang kita mencari rezeki. 
 
Sebab rintangan rezeki dimungkinkan karena keburukan yang kita lakukan tanpa kita sadari. Maka jika kita menemukan rintangan dalam mencari rizeki, janganlah berputus asa, harus tetap berada pada jalan Allah dengan beristighfar serta memohon ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan dengan sebanyak mungkin.  

5. Surat Ath-Thalaq Ayat 2-3. 
 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا  "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar"  (QS, Ath-Thalaq/65 : 2). 
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
"Dan memberinya rizeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". (QS, Ath-Thalaq/ 65 : 3).

Pemahaman dari 2 ayat di atas, menjelaskan bahwa jika orang yang bertaqwa dan patuh mentaati segala aturan yang telah ditetapkan-Nya, dan selalu bertawakal kepada Allah, tidak saja hanya diberi dan dimudahkan rizekinya namun akan diberi jalan jalan keluar dari segala kesulitan yang dialaminya. 
Bahkan rizeki akan dadang dari yang tidak pernah disangka-sangka oleh kita. Dan hal yang demikian tidak pernah juga terlintas dalam pikiran kita.  Maka Allah menyuruh kita bertawakal kepada-Nya sebab hanya Allah-lah yang mencukupkan keperluan dan kesuksesan kita. 
 
6. Surat Al-Ankabut Ayat 62. 
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Allah melapangkan rizeki bagi saiapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya, dan Dia (pula) yang menyempitkan (rizeki) baginya. Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu" (QS, Al-Ankabut/29 : 62).  

Pemahaman pada ayat di atas, bahwa Allah Dia-lah yang melapangkan rizeki bagi siap yang dikehendakinya dan menyempitkan (rizeki) bagi siapa yang dikehendakinya pula. Tiada yang lain kecuali Dia yang berkusa untuk menentutakna rizeki, sehingga orang-orang yang beriman tidak perlu takut dalam menghadapi hidup ini.
Allah memberi rezeki dimana saja mereka berada, baik di negeri sendiri maupun di negeri orang, atau sekalipun dalam perjalanan bahkan saat mereka sementara tidak memiliki pekerjaan. Sebab hanya Dia-lah pemberi rizeki yang mempunyai Kekuatan lagi sangat Kokoh. 

7. Surat Al-Baqarah Ayat 172. 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik, yang Kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah" (QS,Al-Baqarah/2 : 172)
 
Pemahaman ayat tersebut, ditegaskan agar seorang mukmin makan makanan yang baik yang diberikan Allah, dan rezeki yang diberikan-Nya itu harus disyukuri.Dalam ayat 168 surat Al-Baqarah, juga Allah memerintahkan kepada manusia agar memakan makanan yang halal lagi baik apa yang terdpat di bumi dan Allah melarang untuk tidk mengikuti syaitan. Sebab kita tahu bahwa setan itu adalah musuh kita. 
 
Dan sebagai penutup bahwa hakekat hidup yang paling dapat kita rasakan nikmat, jika kita selalu bersyukur apapau yang telah Allah tentukan. Bersyukur bukan hanya diucapkan dalam lisan saja melainkan diamalkan dengan perbuatan. Menolong orang lain yang sedang kesusahan, berinfak membagikan sebagian dari harta yang kita miliki. Dengan begitu niscaya Allah akan mencukupkan kebutuhan hidup kita.   Wallahu 'alam Bishawab. 

Demikian uraian singkat materi "Pemahaman Rizeki Ditinjau Dari 7 Ayat Dalam Al-Qur'an". Semoga bermanfaat dan dapat kita pahami serta diamalkan sesuai kemampuan dengan keikhlasan. Aamiin.

0 Response to "Pemahaman Rizeki Ditinjau Dari 7 Ayat Dalam Al-Qur'an."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel