Do'a Hari Sabtu Yang Dianjurkan Rasulullah SAW.


Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Doa)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Selamat berakhir pekan dan beristirahat semuanya. Namun jangan sampai lupa untuk selalu berdoa agar mendapat lindungan Allah SWT. Untuk itu di pagi hari yang sejuk ini, hari Sabtu,17 September 2022, mari kita bersama-sama berdoa yang telah dianjurkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. 

Putri Rasulullah SAW Siti Fatimah Az-Zahra. Siti Fatimah selalu diajarkan do'a oleh ayahnya (Muhammad SAW) untuk melantunkan doa pada setiap hari Sabtu, walaupun dengan penuh kesibukannya. Di hari Sabtu Rasulullah SAW mengajarkan putrinya untuk membaca doa berikut ini : 
"Allahuma iftah lanaa khazaaina rohmatika, wa hablanaa rohmatan laa tuadzdzibnaa ba'dahaa fid dunya wal akhirah, warzuqnaa min fadhlikal waasi'i rizqan halaalan thoyyiban, wa ka tuhwijnaailaa ahadin siwaaka waziqna lakaa syukran wa ilaika faqran wa faaqah, wa bika amman, siwaaka ghinaa wata'affufan, 

Allahuma wasii' 'alainaa fid dunyaa, allahuma inna na'udzu bika an tajwiya, wajhaka 'annaa fii haalin wa nahnu narghabu ilaika fiihi allahuma sholli 'ala Mumahmmad wa alaa Muhammadin wa a'atiinaa laa tuhibbu waj'alhu lanaa quwwatan fiimaa tuhibbu yaa arhamar raahimin".

Artinya : Ya Allah, bukalah bagi kami khazanah rahmat-Mu. Karuniakan kami rahmat yang setelah itu, Engkau tak siksa kami di dunia maupun di akhirat. Berilah kami rizki yang halal dan baik dari keutamaan-Mu yang luas. Jangan buat kami butuh pada seorangpun selain-Mu. Tambahkan rasa syukur kami pada-Mu. Tingkatkan kebutuhan kami kepada-Mu. Dan buatlah kami tidak perlu pada selain-Mu. 

Ya Allah luaskan rahmat-Mu bagi kami di dunia. kami berlindung dari berpalingnya wajah-Mu pada kami. Sementara kami berharap kepada-Mu. Ya Allah sampaikanlah shalawat kepada Nabi dan keluarganya. Berilah kami apa yang Engkau cintai. Jadikanlah pemberian tersebut kekuatan kami atas apa yang Engkau cintai. Wahai yang maha pengasih diantara yang mengasihi. 
Selain kita berdoa juga kita harus tetap berikhtiar dalam mendapatkan rezeki dan keberkahan dari Allah SWT. 

Doa yang satu ini yaitu doa pada hari Sabtu, adalah yang dicontohkan oleh Imam Ali Zainal Abidin yaitu cucu rasulullah saw yang merupakan putra Husain bin Ali. Inilah redaksi doanya secara lengkap : 
بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيمِ بِسْمِ اللهِ كَلِمَةِ الْمُعْتَصِمِيْنَ وَ مَقَالَةِ الْمُتَحَرِّزِيْنَ، وَ أَعُوذُ بِاللهِ تَعَالَى مِنْ جَوْرِ الْجَائِرِيْنَ، وَ كَيْدِ الْحَاسِدِيْنَ، وَ بَغْيِ الظَّالِمِيْنَ، وَأَحْمَدُهُ فَوْقَ حَمْدِ الْحَامِدِيْنَ 

اللَّهُمَّ أَنْتَ الْوَاحِدُ بِلاَ شَرِيْكٍ، وَالْمَلِكُ بِلاَ تَمْلِيْكٍ، لاَ تُضَادُّ فِي حُكْمِكَ، وَ لاَ تُنَازَعُ فِي مُلْكِكَ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ، وَ أَنْ تُوْزِعَنِي مِنْ شُكْرِ نُعْمَاكَ مَا تَبْلُغُ بِي غَايَةَ رِضَاكَ، وَ أَنْ تُعِيْنَنِي عَلَى طَاعَتِكَ وَ لُزُوْمِ ‏عِبَادَتِكَ، وَاسْتِحْقَاقِ مَثُوْبَتِكَ بِلُطْفِ عِنَايَتِكَ، وَ تَرْحَمَنِي بِصَدِّي مَعَاصِيْكَ مَا أَحْيَيْتَنِي، وَ تُوَفِّقَنِي لِمَا يَنْفَعُنِي مَا أَبْقَيْتَنِي، وَ أَنْ تَشْرَحَ ‏بِكِتَابِكَ صَدْرِي، وَ تَحُطَّ بِتِلاَوَتِهِ وِزْرِي، وَ تَمْنَحَنِيَ السَّلاَمَةَ فِي دِيْنِي وَ نَفْسِي, وَلاَ تُوْحِشَ لِي أَهْلَ أُنْسِي وَ تُتِمَّ إِحْسَانَكَ فِيْمَا بَقِيَ مِنْ ‏عُمْرِي كَمَا أَحْسَنْتَ فِيْمَا مَضَى مِنْهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya : "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah kalimat orang-orang yang berpegang dan ucapan mereka yang berlindung, dan aku berlindung kepada Allah yang Maha Tinggi, dari kejahatan mereka yang jahat, tipu daya mereka yang dengki, dan kezaliman mereka yang zalim, dan aku memuji-Nya di atas mereka yang menyampaikan pujian. 

Ya Allah Engkau yang satu tanpa sekutu, raja tanpa ada yang berkuasa atas-Nya, tidak dapat ditentang hukum-Mu dan tidak dapat diruntuhkan kerajaan-Mu. Aku memohon kepada-mu untuk Engkau curahkan shalawat atas Muhammad hamba dan rasul-Mu. Engkau ilhamkan kedaku untuk mensyukuri karunia-Mu yang dengan-nya Kau menyampaikanku kepada keridhaan-Mu, Engaku tolong aku untuk dapat memenuhi-Mu dan konsisten dalam pengabdian kepada-Mu, sehingga berhak mendaptkan balasan-Mu dengan kelembutan pertolongan-Mu. 

Kau sayangi aku dengan memalingkan dari segala maksiat kepada-Mu selama Engkau hidupkan aku. Engkau  mudahkan aku dari segala perkara yang berguna buatku selama Engakau kekalkan aku. Engkau lapangkan dadaku dengan kitab-Mu Kau gugurkan dosaku dengan pembacaannya, Engkau beri aku keselamatan di dalam ajaranku dan dalam diri. Engkau tidak jauhkan orang yang perhatian kepadaku dan Engkau sempurnakan kebaikan-Mu pada sisa usiaku sebagaimana Engkau telah berbuat baik pada usiaku yang telah berlalu, Wsahai yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi." 

Selain dari doa kita juga perlu melengkapi ibadah kita, salah satunya dengan mengamalkan dzikir di hari Sabtu ini.
Adapun beberapa norma adab atau etika yang harus kita lakukan ketika hendak mengamalkan dzikir di hari Sabtu ini, hendaknya adalah mengamalkan dzikir tetang ketauhidan.  Prakteknya adalah dengan Bersuci, bisa dengan wudhu atau mandi.Tenang dan diam. Duduk di sebuah tempat yang suci. Dzikir sambil menghadap ke kiblat. Ditekankan yang dibaca adalah kalimat dzikir "Laa ilaaha ilallah" , dengan khusu' dan penuh penghayatan. Bacaan ini disunnahkan untuk dibaca 100 kali atau semampunya. 

Agar hari Sabtu lebih produktif dan tetap menjalankan ibadah-iabadah yang dianjurkan oleh Allah SWT. anda dapat amalkan di hari Sabtu ini. 
Beberapa amalan di hari Sabtu anda dapat lakukan semisal shalat sunnah, dan berdoa di pagi hari, membaca Al-Qur'an, selanjutnya dilakukan dzikir dan bershalawat. 

Membaca/mengamalkan kalimat "Laa ilaha ilallah"  sama halnya menegaskan keimanan kita. Selain itu mengucapkan kalimat dzikir ketauhidan juga memliliki banyak manfaat di sisi Allah. 
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat memotivasi kita berdzikir "Laa ilaha ilallah" dengan istiqomah. 
  1. Membunuh sifat zuhud. Sifat zuhud adalah kosongnya hati dari mengandalkan pada sesuatu yang fana (duniawi).
  2. Menumbuhkan sifat tawakal, yaitu kepercayaan hati terhadap Allah yang Maha Pemelihara dan Maha Hak. Seorang yang tawakal atau berserah diri kepada Allah, maka jiwanya akan selalu tenang dan tidak bingung jika menemukan berbagai macam sebab dan masalah. Sebab ia sudah menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Meski begitu iapun tidak melupakan usaha yang menolongnya dari suatu permasalahan dalam hidupnya. 
  3. Menumbuhkan sifat malu pada dirinya yang akan membuat selalu mengagungkan Allah dan mengingatnya mematuhi larangan dan perintahnya, mencegah diri dari mengadu kepada makhluk yang syarat kelemahan kefakiran dan senantiasa mengadu kepada-Nya. 
  4. Menumbuhkan sifat kaya, maksudnya adalah kaya hati dengan terselamatkannya hati dari fitnah berbagai sebab (makhluk) 
  5. Menumbuhkan sifat fakir. Fakir adalah membiarkan hati terputus dari dunia karena kesenangan memperoleh dan memperbanyak hal duniawi, karena semua keputusannya telah pasti, yaitu ditentukan oleh Allah SWT. 
  6. Menumbuhkan Futuwah, yaitu menjauhi diri dari menuntut makhluk lain untuk berbuat baik kepada dirinya. Jika ia melakukan kebaikan maka ia yakin bahwa kebaikannya bersumber dari Allah SWT, begitupun sebaliknya maka ia merasa tak perlu menuntut manusia untuk berbuat baik kepadanya, toh semua kebaikan bersumber dari pencipta manusia. 
  7. Menumbuhkan rasa bersyukur. Rasa bersyukur bermakna mengkhususkan hati dengan memuji Allah dan tetap melihat berbagai nikmat yang diprolehnya bahkan disela-sela kesengsaraan sekalipun. Adapun faedah yang kedua kembali kepada karomah yang masuk kategori 'Amr Khaariqul'adah (perkara di luar kebiasaan). Diantara karomah atau kejadian itu adalah, adanya keberkahan dalam makanan dan semisalnya, sehingga makanan sedikitpun cukup untuk orang banyak, hal ini dapat terlihat pada para waliyullah. 
  8. Mudahnya memperoleh uang atau barang yang dibutuhkan. Dalam kitab ini disebutkan suatu riwayat dari Syeikh Abu Abdillah at-Tawwudy, membutuhkan pakaian bagi anak dan istrinya. Jumlah anaknya banyak. Beliaupun membeli secarik kain dan membaawanya ke tukang jahit kemudian memberikan ujung kain itu dan memegang ujung kain yang lain. Si penjahit mulai menarik dan menggunting kain itu sedikit-demi sedkit sampai menghasilkan banyak baju. Padahal biasanya dengan secarik kain itu tak akan bisa menghasilkan baju kecuali sedkit. Kemudian si penjahit itu berkata : "Wahai Tuanku, secarik kain ini tidak selesai selamanya (untuk dibuat baju). Kemudian Syeikh Abu Abdillah, berkata sambil melempar sisa kain kepada penjahit tersebut agar tak semakin panjang karena khawatir dapat menimbulkan fitnah. dan berkata "itu sudah selesai"
  9. Terbukanya hakekat apa yang hendak dipergunakannya. Contoh dalam makanan ia dapat mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, shubhat dengan berbagai tanda yang ditemukannya, ada kalanya dari batin atau lahirnya atau selainnya. Wallahu 'Alam Bishowab. 
Demikian uraian singkat materi "Do'a Hari Sabtu Yang Dianjurkan Rasulullah SAW". Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita dalam pengamalan agama Islam yang mulia ini. Aamiin.

0 Response to "Do'a Hari Sabtu Yang Dianjurkan Rasulullah SAW."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel