Khutbah Jum'at Hari ke 13 Puasa Ramadhan 1443 H Tema : "Kejujuran"


Khutbah Pertama : 

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Kaum Muslimin Yang dirahmati Allah, 
Manusia dikenal sebagai makhluk moral, yang perilakunya merefleksikan keyakinan hidup yang dianut.  
Dalam Islam ; Iman, amal, perilaku, dan keyakinan harus sejalan. 
Moral atau kemanusiaan yang tinggi, merupakan manivestasi keimanan dari hati manusia.  Dan tidak ada fondasi moral yang lebih kokoh daripada keimanan kepada Allah SWT. 

Salah seorang filsuf Jerman mengatakan : "Barang siapa mencari sistem moral yang paling kokoh, dia tidak akan menemukannya kecuali dalam ajaran agama". Hal ini Secara universal kejujuran diakui sebagai jantung moralitas kemanusiaan. 

Siapa saja, bangsa manapun, dan apapun keyakinannya pasti menghargai kejujuran dan memandang kebohongan sesuatu yang buruk dan tercela.  Kejujuran akan tetap bersinar walau ditengah tumpukan kebohongan dan kepalsuan.  Hal ini telah tercatat dalam firman Allah sebagai berikut : فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا "Maka hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar" [QS, An-Nisa' (4) : 9] 
Ayat ini adalah ayat perintah kepada setiap manusia untuk selalu berkata benar (jujur), dan ini akan Allah pantau kepada setiap manusia dimanapun kamu berada, sesuai firman-Nya : 
 وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ   "Dia bersamamu dimana saja kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (QS, Al-Hadid [57] : 4).   

Dalam sebuah hadits, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW :
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا ؟ فَقَالَ: ( نَعَمْ ) ، فَقِيلَ لَهُ: أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا ؟ فَقَالَ: ( نَعَمْ ) ، فَقِيلَ لَهُ: أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا ؟ فَقَالَ: ( لَا ).
Mungkinkah seorang mukmin itu pengecut?. Mungkin jawab Rasulullah.
Mugkinkah seorang mukmin itu bakhil (kikir) ?. Mungkin lanjut Rasulullah. 
Mungkinkah seorang mukmin itu pembohong?. Rasulullah SAW menjawab "Tidak".

Kena apa dari pertanyaan yang ketiga dijawab "Tidak".  Seorang Syeikh Sayyid Sabiq, ulama besar dari Cairo dalam bukunya Islamuna, ketika menukilkan hadits di atas (ini) menulis bahwa "Iman dan kebiasaan berbohong tidak dapat berkumpul di dalam hati seorang mukmin". 

Rasulullah SAW barwasiat, agar umat Islam memiliki sifat jujur dan menjauhi sifat pembohong.  Sebab, Islam tidak akan tumbuh dan berdiri kokoh dalam pribadi yang tak jujur. 

Kaum Muslimin Yang dirahmati Allah,
Dalam sejarah pribadi Nabi besar Muhammad SAW, sebelum diangkat menjadi Rasul dengan menerima wahyu pertama dari Allah, telah dikenal lebih dahulu sebagai peribadi yang jujur, hingga di lingkungan Mekah diberi gelar Al-Amin.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ
"Dari Abdullah bin Mas'ud RA, dia berkata : Rasulullah bersabda : "Berpegang teguhlah dengan kebiasaan berkata benar,  فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ  Sesungguhnya berkata benar mengantarkan kepada kebaikan,  وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ  Dan kebaikan akan mengantar kepada surga, وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا  Dan seseorang yang selalu berkata benar, dia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang benar, وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ  Dan jauhilah kebohongan, sesungguhnya kebohongan mengantarkan kepada kejahatan,  وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ  Dan kejahatan mengatar ke neraka. ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا  Seseorang yang terbiasa berbohong, dia akan ditulis di sisi Allah sebagai pembohong".  (HR. Bukhari dan Muslimi).

Dalam kisah lain, Khalifah Umar bin Khattab ketika menguji kejujuran seorang anak penggembala kambing di Madinah lima belas abad silam menarik untuk direnungkankan. Wahai anak kecil, Jualah kepadaku seekor kambingmu ini, toh tuanmu dibalik bukit bukit sana tidak tahu. Katakan saja kepada tuanmu bahwa anak kambing itu telah dimakan serigala. 

Si anak Gembala menjawab : "Kalau begitu fa ainallah?, artinya dimana Allah, Khalifah Umar langsung mengajak si anak gembala yang telah lulus ujian kejujuran itu, untuk bersama-sama menemui tuannya. Khalifah Umar menebus kemerdekaan anak itu dari perbudakan dan menjadikannya manusia merdeka".  
Umar berpesan, Kalimat ini, fa ainallah (dimana Allah) telah memerdekakanmu di dunia.  Semoga kalimat ini (pula) akan memerdekakanmu di akhirat kelak. 

Pemerintahan yang bersih dan berwibawa untuk kesejahteraan rakyat membutuhkan tegaknya kejujuran dan mental kenegarawanan pada semua aparatur penyeleggara negara. 
Negara hukum yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa membutuhkan kejujuran para penegak hukum untuk mewujudkannya. 

Kehidupan demokrasi yang konstitusional  tak akan terwujud tanpa kejujuran. Kesepakatan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia membutuhkan kejujuran pada semua elemen bangsa agar mendatangkan keberkahan dalam kemajuan. 

Kaum Muslimin Yang dirahmati Allah,
Dalam upaya membangun masyarakat yang jujur sebagai landasan terbentuknya bangsa dan negara yang memilki budaya kejujuran, diperlukan pembentukan pribadi-pribadi jujur, sejak dari dalam keluarga. 
Perbaikan akhlak bangsa haruslah dimulai dari penguatan keimanan dan membudayakan kejujuran. 
Jika hal ini tidak segera dimulai maka krisis kejujuran akan menyebarkan praktik korupsi yang merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara. 

Akan tetepi orang yang beriman yakin bahwa di akhirat, di Yaumil Mahsyar, semua kebohongan dan kepalsuan akan dibuka dihadapan Mahkamah Allah dan disaksikan oleh sekalian umat manusia. 
Maka salah satu misi dakwah adalah memperbaiki moral kemanusaan dan akhlak bangsa. 

Perbaikan moral kemanusiaan dan akhlak bangsa dilakukan dengan memperkuat keimanan dan membangun kultur kejujuran.  Setiap orang seyogyanya merasa malu melakukan kejahatan dan pelanggaran, mesti tidak diketahui orang lain. 

Dalam kaitan ini, pndidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan basis terbentuknya karakter manusia yang beriman dan jujur.  Pembudayaan kejujuran bukan membutuhkan pengetahuan, tetapi perlu keteladanan, keberanian dan integritas yang konsisten.  
Kejujuran tidak cukup hanya sekedar slogan tapi harus tertanam menjadi karakter dan kultur masyarakat. Kejujuran tidak selalu berbanding lurus dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan, tetapi menyangkut kualitas pribadai dan karakter.   

Ibadah mahdhah yang diwajibkan Islam mendidik setaiap muslim menjadi pribadi yang jujur kepada Allah, jujur dengan diri sendiri, dan jujur kepada masyarakat sekelilingnya. 
Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji mendidik manusia agar menjadi pribadi yang jujur dan ikhlas. 

Sejalan dengan misi kerisalahan Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki akhlak manusia. إِنَّمَابُعِثْتُلأُتَمِّمَمَكَارِمَالأَخْلاقِ "Sesungguhnya  aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak"  (HR Al-Baihaqi). 
Mari budayakan kejujuran dalam membangun masa depan yang lebih tenteram, lebih maju, dan lebih sejahtera dari yang dirasakan sekarang ini. 

Sebuah pesan dari sahabat nabi, khalifah Usman bin Affan patut kita renungi : "Tdak seorangpun yang menyembunyikan sesuatu rahasia di dalam hatinya, kecuali Allah akan menampakkan pada raut wajah atau melalu perkataan yang terlontar dari lidahnya". 

Semoga khutbah yang singkat ini bermanfaat bagi khatib dan jamaah sekalian. Aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. 
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah ke-Dua 

الْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ 
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
 وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

 رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَ

----------------------- " ------------------------

0 Response to "Khutbah Jum'at Hari ke 13 Puasa Ramadhan 1443 H Tema : "Kejujuran""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel