Ketika Kirim Al-Fatihah Kepada Ayah Ibu, ilaa Ruuhi Atau ilaa Arwahi?.

JADWAL SHOLAT

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kateori posting Do'a)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Saat kita akan kirim Fatihah kepada orang yang telah meninggal dunia, ada redaksi yang sering digunakan ada, ila Hadhroti, ada ila Ruuhi dan ada ila Arwahi, dan sering pula ditambah dengan kalimat tsumma ila ruuhi, tsumma ila arwahi atau khususon ila ruuhi atau juga khususn ila arwahi.

Nah pada kesempatan artikel kali ini, kami akan membahas kalimat-kalimat tersebut di atas, apa maksaudnya serta apa bedanya? :  

Pertama : Ilaa Hadhroti.
Ila Hadhroti adalah ungkapan untuk memuliakan, kira-kira jika diartikan menjadi "Dipersembahkan untuk yang kami muliakan". Nah kalimat Hadhroti ini digunakan ketika akan tawashul dan kirim al-fatihah, kepada orang-orang plihan yang dicintai dan dimuliakan disisi Allah SWT.  Misalnya, baginda Rasulullah SAW, dan segenap keluarga serta para sahabat, para nabi dan para rasul lainnya, para tabi'in, tabiut-tabi'in, para auliya dan para ulama. 

Kedua : ilaa Ruuhi dan ilaa Arwahi. 
Kata ruuhi adalah bentuk tunggal, sedangkan kata arwahi adalah bentuk jamak. 
Ila ruuhi artinya dihaturkan kepada ruh satu orang, sedangkan kata arwahi, dihaturkan kepada para ruh. 

Baik ilaa ruuhi maupun ilaa arwahi digunakan ketika kirim al-fatihah, untuk orang-orang yang dianggap biasa.  Jelasnya bukan orang-orang pilihan seperti Baginda Nabi dan keluarganya.
Nah apa bedanya ilaa ruuhi dan ilaa arwahi?. Bedanya pada penggunaannya. 

Jika kita ingin kiring al-fatihan untuk satu orang, atau mengkhususkan untuk satu orang, maka menggunakan kalimat ilaa ruuhi.  Namun jika ingin mengirimkan al-fatihah untuk banyak orang sekaligus, maka menggunakan kalimat ilaa arwahi. 

Sebagai contoh kalimat ilaa Ruuhi dan ilaa Arwahi, misalnya kita akan kirim al-fatihan kepada segenap ahli kubur dan juga akan kirim al-fatihah secara khusus untuk ayah atau ibu misalnya, maka kalimat yang kita pakai adalah sebagai berikut : 

Ilaa Arwahi atau tsumma ilaa arwahi ahlil kubur, minal muslimin wal muslimat wal mukminiin wal mukminaat. (Untuk segena ahli kubur dari kaum mukminiin dan muslimaat, mukminiin dan mukminaat).  
Nah ini adalah penggunaan ilaa arwahi sebab kirim al-fatihah ditujukan kepada banyak orang, yaitu segenap ahli kubur, yang tentu jumlahnya lebih satu orang. 

Kemudian jika ingin mengkhususkan satu orang atau beberapa orang maka berikutnya ditambahi dengan kalimat :  Khususon ilaa ruuhi abii (ayahku) kita sebut namanya misalnya ; Ahmad Sajari bin Marta Sentana, wa illa ruuhi ummi (ibuku) sebut juga namanya misalnya ; Samirah binti San Ahmad.  Lalu kita tutup dengan kalimat : Lahumul Faatihah dan disambung dengan bacaan surat Al-Fatihah satu kali. 

Contoh lain kegunaan kalimat ilaa ruuhi, adalah ketika kita ingin kirim fatihah secara spontan, tanpa didahului tawasul kepada Baginda Nabi SAW dan keluarganya. Misalnya ketika kita ingat ayah atau ibu, dan ingin kirim al-fatihah, kita dapat langsung menggunakan redaksi seperti ini : 
"Khususon ilaa ruuhi abii wa ruuhi ummi; Lahumal Faatihah.... lalu kita baca surat Al-Fatihah satu kali.

Dan yang terakir kadang-kadang ditambahi kalimat tsumma. Tsumma ilaa Ruuhi, Tsumma illa Arwahi. Nah tsumma ini artinya adalah : (Kemudian). 
Jadi tsumma di sini hanyalah kata sambung yang menghubungkan dengan kalimat kiriman fatihah sebelumnya dengan kalimat fatihah berikutnya.  

Demikian pembaca budiman, perbedaan kalimat "Ilaa Hadrati, Ilaa Ruuhi, dan Ilaa Arwahi yang dapat digunakan ketika kita akan mengirimkan Faatihah kepada yang telah meninggal dunia. Wallahu 'alam. 

0 Response to "Ketika Kirim Al-Fatihah Kepada Ayah Ibu, ilaa Ruuhi Atau ilaa Arwahi?. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel