Khutbah Jum'at : Judul Membaca Ayat-Ayat Qauniyah.


 Khutbah ke- I 

Alhamdulillah puji bagi Allah yang telah memberikan kita hidayah, dan kita sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk atau hidayah jika Allah tidak memberi petunjuk tersebut. Sesungguhnya telah datang para Rasul pembawa kebenaran. Yang diserukan kepada mereka : "Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan amalan yang dahulu kamu kerjakan". 

Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan ke haribaan junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabat, tabi'in, tabiut-tabi'in serta kita sekalian yang hingga saat ini bahkan detik ini masih istiqamah mengamalkan risalahnya, mudah-mudahan mendapat syafa'at di yaumil akhir kelak. Aamiin. 

Kaum Muslimin Rahimakumullah, 
Ketika Al-Qur'an pertama kali diturunkan, wahyu yang disampaikan adalah perintah untuk membaca dengan menyebut nama Tuhan-Nya yang telah menciptakan manusia, dari segumpal darah sebagaimana tersurat dalam Al-Qur'an Surat (Al-'Alaq/96 : 1-5). Tetapi yang menarik, objek yang disampaikan untuk dibaca dalam ayat itu tidak disebutkan secara jelas, sehingga hal yang demikian mempunyai makna bahwa membaca tidak selamanya harus yang tertulis di dalam buku atau kitab.

Bahkah ketika kita memandang ke arah langit, terlihatlah terbentang luas semesta dan cakrawala, di sana kita melihat bulan bersinar saat malam hari, bintang berkedip, merasakan sejuknya angin, di siang hari awan yang menggumpal terlihat begitu indah ber-arakan, dan burung-burung beterbangan  bahkan rintik hujan yang turun disaat-saat tertentu. 

Maka secara tidak sadar sesungguhnya kita-pun sedang membaca ayat-ayat kauniyah-Nya. Bagi orang yang beriman sudah sepantasnya jiwa menjadi tergerak hingga lisanpun mengucapkan :
....Duhai Tuhan kami, yang Maha Mengatur, Mengurus dan Memenuhi segala kebutuhan makhluk-Nya, tiadalah semua yang telah Engkau ciptakan ini hanyalah sia-sia belaka. Maha Suci Engkau, maka hindarkanlah dan lindungilah kami dari azab neraka. (QS, Ali Imran/ 3 : 191). 

Kaum Muslimin Rahimakumullah, 
Langit bagaikan kitab besar yang Allah miliki. Di sana nampak ayat-ayat-Nya yang lain selain apa yang terdapat di dalam Al-Qur'an Al-Karim. Inilah yang disebut oleh guru-guru kita atau para ulama-ulama kita sebagai ayat Kauniyah. Maka lihatlah ayat-ayat Allah tertulis di seluruh alam semesta. Sebuah riwayat yang sangat masyhur menyebutkan : 
"Berfikirlah kalian tentang ciptaan Allah dan janganlah kalian berfikir tentang Dzat Allah."
Dalam riwyat lain Abu Hurairah, RA. menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda : 
"Setan akan mendatangi salah seorang di antara kalian, lau dia akan bertanya, siapa yang menciptakan ini, siapa yang menciptakan itu, hingga akhirnya dia bertanya, siapa yang menciptakan Tuhanmu? Jika sampai kepada pertanyaan tersebut, maka hendaklah kita berlindung kepada Allah dan berhenti, mencukupkan dialognya". (HR. Muslim) 
Maksud hadits diatas ketika setan bertanya siapa yang menciptakan Tuhan, maka kita harus berhenti berdialog dengan setan tersebut. 

Kaum Muslimin Rahimakumullah, 
Kita beriman pada hari akhir, hari dimana setiap amal ibadah selama kita hidup di dunia ini, dimintai pertanggung jawabannya. Keadilan Allah SWT akan membawa balasan kepada Surga atau Neraka. Keduanya disediakan untuk makhluknya yaitu Jin dan Manusia. Bagi mereka yang mampu mengambil atas ayat-ayat yang selalu ditampakkan, lalu bersegera mensyukuri dengan melakukan amal sholih tanpa diringi dengan kesyirikan di dalamnya, maka mereka itulah yang beruntung, yang berhasil dan yang akan selamat. 

Manakala kita mampu membaca ayat-ayat kauniyah tersebut, maka lapanglah jiwa dan hati kita. Ayat-ayat Kauniyah merupakan tanda yang jelas dan pasti untuk membuktikan adanya beberapa hal. Segala sesuatu di bumi dan di langit, maupun yang ada diantara keduanya merupakan bukti jelas serta pasti akan keberadaan ke-Esaan, Kekuatan Allah Jalla Jallaluh.

Maka terhadap ayat-ayat Kauniyah itu, kita tidak cukup membaca dengan mata kepala saja, namun harus disertai dengan mata hati untuk memahaminya. Mata yang ada di wajah kita ini hanya dapat melihat bentuk benda saja, namun mata hati mampu melihat hakekat kebenaran suatu objek. 

Hanya saja bagi meraka yang tertutupi jiwa dan mata hatinya, sehingga gagal memahami ayat-ayat Allah tersebut, sangat mungkin bahwa mata hatinya tengah menderita sakit atau bahkan mati sama sekali. Mata hati menjadi buta, kecuali jika apa yang dilihat menjadikan diri bersegera mengingat Allah serta menjadikan kita berpikir merenungi kebesaran-kebesaran-Nya. Semoga Allah senantiasa memberi kta petunjuk. 

Mata hati, bahasa hati, dan pikiran hati, semua itu menjadi piranti untuk membaca ayat-ayat kauniyah Allah SWT yang tiada pernah ada habisnya. Marilah kita jaga agar kita senantiasa sehat, teguh, dan selamat dengan membaca do'a sebagai berikut : 
"Ya Allah Tuhan yang maha memberi petunjuk, condongkan hati kami agar tetap berada pada ketaatan kepada-Mu. Ya Allah Tuhan Yang Maha membolak-balikan hati kami, mohon teguhkanlah hatiku ini, untuk tetap berada pada Agama-Mu". Aamiin.  


Khutbah II    


---------------------"-------------------------

0 Response to "Khutbah Jum'at : Judul Membaca Ayat-Ayat Qauniyah. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel