5 Amalan Ramadhan Yang Mesti Masih Kita Pertahankan.

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (Kategori posting Aqidah)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Bulan Ramadhan 1442 H. telah berlalu, namun amalan-amalan bulan Ramadhan yang telah kita lakukan selama sebulan jangan berhenti atau padam sampai di sini. Seorang hamba yang taat kepada Allah SWT, bukan bersifat musiman atau giat beribadah di bulan Ramadhan saja atau musiman, namun seharusnya kian meningkat hingga akhir hayat.

Minimal ada 5 amalaliyah Ramadhan yang mesti kita pertahankan bahkan ditingkatkan dalam bulan Syawal ini, hingga bertemu kembali di bulan Ramadhan yang akan datang. Apa sajakah amalan yang harus kita pertahankan atau kita tingkatkan?. Ikuti uraiannya di bawah ini :

Pertama Memakmurkan masjid. 
Selama Ramadhan umat Islam memadati masjid untuk melakukan shalat berjama'ah serta mengikuti kajian-kajian Islam dengan antusias dan semangat yang luar biasa. 

Maka pasca Ramadhan hendaknya Umat Islam senantiasa tetap menegakkan shalat berjama'ah di masjid. Sebab ciri utama shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah dilaksanakan di awal waktu, secara berjama'ah, dan betempat di masjid. Dalam sabda beliau bahwa shalat berjamaah lebih utama, sebagaimana hadits dibawah ini : 

"Shalat jama'ah lebih baik 27 derajat dibanding dengan shalat sendirian" (HR. Bukhari no.645 dan Muslim no. 650).

Begitu pula majelis ilmu yang di bulan Ramadhan kita amalkan, juga harus tetap dipertahankan. Meskipun di era digital ini banyak media untuk belajar, namum sebaik-baik majelis ilmu adalah di rumah Allah (masjid). 

Sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam sebagai berikut : 

"Tidaklah suatu kaum di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya". (HR. Muslim no. 2699). 

Kedua Beribadah di waktu Sahur. 
Ketika bulan Ramadhan umat Islam disunnahkan untuk bersahur (sunnah Mu'akaddah) sunnah yang sangat ditekankan. Dan waktu sahur yang paling afdhal adalah waktu sepertiga di akhir malam. Maka sesudah Ramadhan tetaplah bangun di waktu sahur yaitu waktu sepertiga di akhir malam, untuk melakukan ibadah sunnah (nafillah) tambahan seperti tahajud mentadaburi al-qur'an, dzikir, istighfar dll. Ciri hamba yang bertaqwa adalah hamba yang selalu istighfar di waktu sahur. Allah berfirman sebagai berikut : 

"Orang-orang yang berdo'a Ya Robb kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka". (QS, Ali Imram/3 : 16)

Ketika menafsirkan ayat di atas, Wahbah azz-Zuhaili menjelaskan bahwa waktu sahur adalah sepertiga akhir malam hingga terbit fajar. Bahwa ayat di atas menjelaskan orang-orang yang beriman ketika berdo'a adalah pada waktu sahur atau sepertiga akhir malam. Mereka beribadah shalat tahajud, ber-istighfar dan bermunajat kepada Allah di waktu sahur atau sepertiga akhir malam.

Ketiga Berbuat Baik Kepada Sesama.  
Selama Ramadhan umat Islam saling membantu dan menyayangi, dan saling mengingatkan tidak boleh bertengkar dan menyakiti satu sama lain. Mereka juga diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah. Walaupun zakat fitrah hanya dapat dilakukan dalam bulan Ramadhan saja, namun setelahnya bisa kita amalkan infaq, shodaqoh, bagi yang membutuhkan. 

Sesudah Ramadhan sikap saling menyangi dan saling membantu harus tetap kita pertahankan. Bantu saudara yang membutuhkan dengan harta, baik berupa zakat mal, infaq, dan sedekah. Selain dengan harta juga dapat kita lakukan dengan bantuan pikiran, tenaga, dan do'a. Termasuk mendo'akan saudara-saudara kita yang ada di Palestina yang sekarang sedang terdzolimi. 

Keempat Menjadi ahlul Qur'an.
Bula Ramadhan dalam firman-Nya adalah juga sahrul Qur'an. Banyak yang menghatamkan bacaan Al-Qur'an dan mendengarkan atau mengkaji bersama-sama kajian tentang keislaman di bula ini. Pasca atau setelah Ramadhan mari kita tetap berinteraksi dengan Al-Qur'an. 

Mari menjadi ahlul Qur'an dengan cara membaca, mendengarkan, dan menghafal ayat-ayatnya, mentadaburi isinya, serta memahami maknanya, dan selanjutnya mengamalkannya.

Kelima Berpuasa Sunnah.
Puasa Sunnah 6 hari setelah hari raya Idul Fitri, bagi umat Islam adalah amalan yang sangat favorit di bulan Syawal. Jika kita mampu berpuasa sebulan penuh dalam bulan Ramadhan, maka di bulan Syawal ini kita lakukan puasa-puasa sunah yaitu 6 hari setelah ramadhan, puasa Senin dan Kamis, serta jangan ketinggal puasa 3 hari pertengahan bulan dalam tahun Hijriyah yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Puasa ini adalah yang dinamakan puasa Ayaumil Bidh. (Puasa bulah Putih).

Demikian uraian singkat materi "5 Amalan Ramadhan Yang Mesti Masih Kita Pertahankan". Semoga bermanfaat dan mudah-mudah kita dapat mengamalkannya dengan istiqomah dengan ikhlas hanya karena Allah. Aamiin.

0 Response to "5 Amalan Ramadhan Yang Mesti Masih Kita Pertahankan. "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel