5 Macam Konsep Rezeki Dalam Al-Qur'an

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (ketegori posting Rezeki Barokah)

Pembaca budiman, Bimbingan dan Ridho-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirat kelak. Aamiin...

Pandangan yang menilai bahwa rezeki itu adalah hanya materi, maka yang demikian adalah pemikiran atau pola pikir yang keliru. Menurut pandangan umum dari tinjauan agama, bahwa rezeki dapat juga diartikan sebagai berikut ; 
Kita dapat bertemu atau berkumpul dengan orang-orang sholeh, diringankan datang dalam majleis ilmu, memiliki keturunan yang banyak, kesehatan yang baik atau prima, itu semua adalah bagian dari rezeki.  

Ada ayat yang menyebutkan tentang rezeki yang dapat dinikmati oleh semua makhluq yang hidup di bumi yang Allah SWT ciptakan. Ini yang kadang tidak langsung disadari bahwa bumi telah memberikan rezeki kepada kita.  Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an sebagai berikut : 

"Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian maka darinya mereka makan". (QS, Yaasin/36 : 33). 

Ayat di atas menyatakan begitu luasnya dari makna rezeki yang kadang hanya disimpulkan materi saja. Bukankah mereka makan itu adalah salah satu dari sekian banyak rezeki yang Allah telah berikan kepadanya.  Dan pada hakekatnya seluruh rezeki itu datangnya adalah dari Allah Azza Wajalla yang menguasai seluruh makhluknya. 

Ingat kisah Nabi Sulaiman 'alaihissalam, dan seorang Qarun yang hidup di zaman Nabi Musa 'alaihissalam. Ketika Nabi Sulaiman dikaruniai begitu banyak dengan kekayaan dan kekuatan terhadap dirinya, dengan ilmu yang di atas rata-rata manusia pada zamannya. Nabi Sulaiman berkata : Bismillah Hadza Min Fadli Robbi ( Dengan menyebut nama Allah, ini adalah karunia dari Tuhan). 

Apa yang dikatakan Nabi Sulaiman adalah ucapan tawadhu' bahwa segala apa yang ia miliki hakekatnya adalah karunia dari Tuhannya. Dan semua pasti akan kembali kepada Tuhan pula. Berbanding terbalik dengan Qarun yang hidup di zaman Nabi Musa 'alaihissalam, ketika diperingatkan tentang rezeki atau harta yang telah dikaruniai Allah dengan jumlah yang besar, untuk sebagian didermakan membantu rakyat/masyarakat duafa, Qarun berkata "tidak ada hubungan dengan kekayaaan yang aku peroleh dengan Allah". Akhirnya Allah menenggelamkan istana dan seluruh harta kekayaan yang ia miliki. Na'udzubillahi min dzalik. Kisah ini sekedar menggambarkan bagaimana manusia dalam menerima rezeki. Ada yang bersyukur ada pula yang ingkar bahkan sombong seolah apa yang ia dapatkan adalah hasil upaya sendiri tanpa ada campur tangan Allah. 

Judul artikel di atas, 5 macam konsep rezeki dalam al-qur'an, menandakan bahwa semua rezeki yang dimiliki manusia adalah bersumber dari Allah yang diberikan dengan sifat-Nya yang Rahman. Apa sajakah dari kelima macam tersebut, ikuti penjelasan di bawah ini :

1. Rezeki Yang Telah Dijamin Dari Allah.
Allah berfiman : 
Wamaa min daabbatin fil ardhi ilaa 'ala llaahi rijquhaa wa ya'lamu mustaqarrahaa wa mustauda'ahaa kulun fii kitaabin mubiinin
"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rijekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata. (Lauh Mahfudz). (QS, Hud/11 : 6)

Pesan Rasulullah s.a.w, tugas kita dalam menerima rezeki dari Allah ialah perkuat iman dan tingkatkan ketakwaan. Walaupun faktanya yang taat dikasih rezeki, dan yang tidak taat-pun dikasih rezeki. Karena itu memang sifat Allah yaitu Rahman. Namun sangat berbeda bagi orang yang beriman sebab disamping dia mendapat rezeki di dunia, di akhiratpun mendapatkan pula. Sebaliknya orang yang tidak beriman hanya mendapatkan di dunianya saja, sebab sifat Allah Arrahim hanya diberikan kepada orang yang beriman baik diberikan di dunia hingga di akhirat. Sedang orang yang tidak beriman hanya mendapat sifat Arrahman-Nya saja. (di dunia saja). 

2. Rezeki Yang Tak Terduga.
Dalam surat Ath-Thalaaq, Allah berfirman : 
Wayarzuqhu min haitsu laa yahtashibu waman yatawakkal 'ala llaahi fahuwa hasbuhu innallaha baalihgu amrihi qad ja'alallahu likulli syain qadaran.  
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS, Ath-Thalaaq/65 : 3) 
Terkait dengan ayat di atas, menurut para ulama, yang banyak mendapatkan rezeki sebagaimana disebutkan ayat di atas, adalah hamba-hamba Allah yang suka bersedekah. Kapan rezeki itu diberikan, semua rahasia Allah. Dan cara husnudzan kita kepada Allah, adalah jangan engkau bersedih ketika rezekimu masih tertunda. 

3.  Rezeki Karena Menikah. 
Dalam Firmannya dijelaskan bahwa Allah akan memberikan rezeki bagi siapa yang melaksanakan nikah. Sebagaima firman-Nya dalam surat An-Nuur berikut ini :  

"Wa ankihuul ayaama minkum wassalihiina min 'ibaadikum wa imaaikum in yakuunuu faqaraa-a yughnihimullahu min fadhlihi wallaahu waasi'un 'alimun" 
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang patut (kawin) dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin (maka) Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya Dan Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS, An-Nuur/24 : 32). 

4. Rezeki Karena Bersyukur.
Terkait dengan rezeki karena bersyukur Allah berfirman sebagai berikut : 

Wa idz taadz-dzana robbukum lain syakartum la-ajiidanakum wala-in kafartum inna 'adzabii lasyadiidun.
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan "Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih". (QS, Ibrahim/14 : 7).

Maka untuk mendapatkan tambahan rezeki yang sudah kita nikmati, marilah kita selalu mensyukuri segala apa yang telah Allah tetapkan untuk kita. Jangan sekali-kali ingkar sebab akan menjadikan kesengsaraan dikarenakan ancaman Allah, yaitu adzab yang pedih. 

5. Rezeki Karena Berusaha (Bekerja)
Terkait rizeki karena berusaha, sungguh Allah Maha Adil sebagaimana firman-Nya di dalam Al-Quran sebagai berikut :  

 

Wa an laisa li-inssani ilaa maa sa'aa  (39)
Wa anna sa'yahu saufa yuraa (40)
Syumma yujzaahul jazaa-al aufa. (41)
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusakannya".
"Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)"
"Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna"  (QS, An-Najm/53 : 39-41).  

Penulis sengaja menempatkan Rezeki Usaha di tempat pada akhir artikel, hanya sekedar mengingatkan kita bersama. Sebab sebagian besar orang sering berfikir bahwa rezeki yang diperoleh adalah dari usahanya, tanpa menyadari bahwa yang memiliki rezeki hakekatnya adalah Allah SWT. Dan juga agar merenungi dengan hati yang jernih bahwa semuanya datang dari Allah Azza Wa Jalla. Wallahu 'alam.

Demikian uraian singkat materi "5 Macam Konsep Rezeki Dalam Al-Qur'an".Semoga bermanfaat, dan marilah kita selalu tawadhu' dan bersyukur dengan penuh ikhlas, bahwa apa yang terjadi dan yang kita miliki hakekatnya adalah milik Allah SWT. Aamiin.

0 Response to "5 Macam Konsep Rezeki Dalam Al-Qur'an"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel